Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penguatan resiliensi tokoh muda dalam mengahadapi radikal terorisme di ITSKes Muhammadiyah Selong Lombok Timur Nusa Tenggara Barat Palahuddin, Palahuddin; Johari, Harry Irawan; Ibrahim, Ibrahim; Gunawan, Adi; Zaenudin, Zaenudin; Erwin, Erwin; Hafiz, Abdul; Saudi, Yusron; Sukuryadi, Sukuryadi; Nurjan, Fatman; Rahmat, Nurul Isnaeni; Mintasrihardi, Mintasrihardi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.27983

Abstract

Abstrak Radikal terorisme masih menjadi ancaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Meskipun sepanjang tahun 2023 hingga Oktober 2024 aksi terorisme nihil, tetapi konsildasi dan propaganda mereka di bawah tanah tetap berjalan nelalui berbagai instrumen yang ada. Hampir semua lini dan elemen masyarakat telah menjadi sasaran dan target mereka. Telah terjadi pergeseran pola aksi mereka dari gerakan hard approach ke soft approach. Kondisi ini harus terus disosialisasikan dan disuarakan ke tengah masyarakat, terutama kepada tokoh muda. Oleh karena itu, tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan penguatan resiliensi tokoh muda dalam mengahadapi radikal terorisme di ITSKes Muhammadiyah Selong Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini bermitra dengan BNPT, FKPT dan ITSKes Muhammadiyah Selong dengan menghadirkan peserta kegiatan dari tokoh muda dari berbagai latar belakang di ITSKes Muhammadiyah Selong. Kegiatan ini menggunakan pendekatan service learning dengan metode training, dialog interaktif, dan workshop. Evaluasi dan refleksi dilakukan melalui kuesioner. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan hasil yang positif, dimana para pemuda memiliki kesadaran yang kuat terhadap ancaman radikal terorisme. Melalui kegiatan ini mereka mengetahui eksistensi jaringan radikal terorisme di dunia, Indonesia, dan khususnya di NTB, serta dapat memperkuat resiliensi menghadapi ancaman tersebut. Kata kunci: resiliensi; radikal; terorisme; hard approach; soft approach Abstract Radical terrorism is still a threat to the life of the nation. Although throughout 2023 until October 2024 there were zero acts of terrorism, their underground consolidation and propaganda continued through various existing instruments. Almost all lines and elements of society have become their targets. There has been a shift in their pattern of action from hard approach to soft approach. This condition must continue to be socialized and voiced to the community, especially to young leaders. Therefore, the aim of this activity is to strengthen the resilience of young leaders in dealing with radical terrorism in ITSKes Muhammadiyah Selong East Lombok, West Nusa Tenggara. This activity partnered with BNPT, FKPT and ITSKes Muhammadiyah Selong by presenting participants from young figures from various backgrounds at ITSKes Muhammadiyah Selong. This activity uses a service learning approach with training, interactive dialog, and workshop methods. Evaluation and reflection were conducted through questionnaires. The results of this community service show positive results, where the youth have a strong awareness of the threat of radical terrorism. Through this activity they know the existence of radical terrorism networks in the world, Indonesia, and especially in NTB, and can strengthen resilience to face these threats. Keywords: resilience; radical; terrorism; hard approach; soft approach.
PENYULUHAN PENGELOLAAN EKOWISATA MANGROVE DESA LEMBAR SELATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT Sukuryadi, Sukuryadi; Johari, Harry Irawan; Ibrahim, Ibrahim; Nurhayati, Nurhayati; Adiansyah, Joni Safaat; Nurjan, Fatman; Rahman, Fatuh; Palahuddin, Palahuddin
Journal of Community Empowerment Vol 4, No 1 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v4i1.31333

Abstract

ABSTRAK                                                                            Program pemberdayaan yang dilaksanakan melalui kegiatan pendampingan dan pembinaan sejauh ini belum berhasil mendorong kemandirian masyarakat pesisir dalam melanjutkan inisiatif pengelolaan yang telah dirintis bersama pihak pemerintah maupun swasta. Umumnya, keterlibatan masyarakat hanya tampak pada tahap awal, yakni perencanaan dan pelaksanaan, sementara aspek evaluasi, monitoring, dan keberlanjutan program belum mampu dikelola secara mandiri. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan masyarakat terkait pengelolaan Ekowisata Mangrove di Desa Lembar Selatan, Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini dilaksanakan melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan beberapa tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, kunjungan lapangan ke kawasan ekowisata, dan evaluasi. Peserta yang terlibat berjumlah 20 orang meliputi kelompok pengelola dan konservasi, mahasiswa, serta perwakilan dari lembaga swadaya masyarakat sebagai mitra kegiatan. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan penyuluhan, diperoleh temuan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif, tercermin dari tingginya partisipasi masyarakat dalam diskusi. Penyuluhan telah memperluas pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan ekosistem mangrove secara berkelanjutan. Masyarakat mulai menyadari bahwa mangrove memiliki nilai ekonomi sekaligus peran strategis dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya melalui pemanfaatan jasa lingkungan seperti ekowisata. Pemahaman ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam upaya pelestarian lingkungan pesisir demi keberlanjutan kehidupan yang bergantung pada keseimbangan ekosistem. Kata kunci: Ekowisata; Penyuluhan; Pemberdayaan Masyarakat; Pengelolaan Mangrove. ABSTRACTEmpowerment programs implemented through mentoring and coaching activities have so far not succeeded in encouraging the independence of coastal communities in continuing management initiatives that have been initiated with the government and the private sector. Generally, community involvement is only seen in the early stages, namely planning and implementation, while aspects of evaluation, monitoring, and program sustainability have not been able to be managed independently. Therefore, this community service activity aims to increase community capacity and knowledge related to Mangrove Ecotourism management in Lembar Selatan Village, West Lombok Regency. This activity was carried out through a Focus Group Discussion (FGD) with several stages, namely preparation, implementation, field visits to ecotourism areas, and evaluation. The participants involved totaled 20 people including management and conservation groups, students, and representatives from non-governmental organizations as activity partners.. Based on the results of the implementation of counseling activities, it was found that this activity had a positive impact, reflected in the high participation of the community in the discussion. The counseling has broadened the community's understanding of the importance of sustainable mangrove ecosystem management. The community began to realize that mangroves have economic value as well as a strategic role in preserving the environment, especially through the use of environmental services such as ecotourism. This understanding is in line with government policies in efforts to preserve the coastal environment for the sake of sustainability. Keywords: Counseling; Community Empowerment; Ecotourism; Mangrove Management.
Pendampingan pengelolaan desa wisata berkelanjutan berbasis masyarakat di dusun Sade Rambitan Lombok Tengah Sukuryadi, Sukuryadi; Ibrahim, Ibrahim; Johari, Harry Irawan; Adiansyah, Joni Safaat; Nurhayati, Nurhayati; Rahman, Fatuh; Nurjan, Fatman; Nurudin, Nurudin
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.23661

Abstract

Abstrak Kegiatan pengabdian ini merupakan kegiatan pendampingan pengeloaan wisata berkelanjutan berbasis masyarakat melalui pendekatan modal sosial yang terus tumbuh, berkembang, dinamis, berlanjut serta elemen dan pengaruhnya bagi masyarakat  Dusun Sade Rambitan. Kaitan dengan manfaat yg diperoleh dalam upaya mendampingi masyarakat lokal yang memiliki minat, memberikan kontrol lebih besar dalam proses sosial untuk mewujudkan kesejahteraan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk merumuskan dan merekomendasikan upaya berkelanjutan dalam pengelolaan desa wisata berbasis masyarakat di dusun Sade Rambitan Lombok Tengah. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini dilakukan secara partisipatif (Participatory Rapid Assessment). Adapun hasil yang diperoleh dalam pendampingan pengelolaan desa wisata berkelanjutan adalah diperlukan peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah dan perguruan tinggi, pengelola desa wisata serta mendorong partisipasi aktif masyarakat untuk menghasilkan berbagai atraksi wisata yang lebih unik yang dapat meningkatkan daya daya tarik wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Disamping itu juga diperlukan penguatan individu dan kelompok pengelola wisata untuk lebih memperhatikan aspek daya dukung berkelanjutan desa wisata adat. Kata kunci: pengelolaan wisata; berkelanjutan; masyarakat sade; lombok tengah Abstract This service activity is a community-based sustainable tourism management assistance activity through a social capital approach that continues to grow, develop, dynamic, sustain and its elements and influence on the people of Sade Rambitan Hamlet. The connection with the benefits obtained in efforts to accompany local communities who have interests, provides greater control in the social process to realize prosperity. The aim of this activity is to formulate and recommend sustainable efforts in managing community-based tourism villages in Sade Rambitan hamlet, Central Lombok regency. The approach used in this service activity is carried out in a participatory manner (Participatory Rapid Assessment). The results obtained in assisting sustainable tourism village management are that it requires increased cooperation between local governments and universities, tourism village managers and encouraging active community participation to produce various more unique tourist attractions that can increase the attractiveness of tourists for both domestic and foreign tourists. Apart from that, it is also necessary to strengthen individuals and groups of tourism managers to pay more attention to aspects of the sustainable carrying capacity of traditional tourism villages. Keywords: tourism management ,sustainable, sade society, central lombok