Claim Missing Document
Check
Articles

DAMPAK PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT PESISIR DESA LEMBAR LOMBOK BARAT Sukuryadi, Sukuryadi; Harahab, Nuddin; Primyastanto, Mimit; Mas’ad, Mas’ad
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 9, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v9i2.5478

Abstract

Abstrak: Pengembangan potensi wisata mangrove di wilayah pesisir Lembar Lombok Barat sangat produktif. Hal ini disebabkan karena kawasan tersebut memiliki beberapa potensi yang dapat dimanfaatkan keunggulannya sebagai sebuah kawasan ekowisata sebagai alternatif pengelolaan yang mengedepankan aspek keberlanjutan kelestarian lingkungan dan ekonomi masyarakat lokal.  Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pengembangan ekowisata mangrove terhadap kondisi ekonomi masyarakat pesisir desa Lembar Lombok Barat. Metode penelitian dilakukan melalui pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan teknik penentuan informan berdasarkan teknik purposve sampling, sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa pengelolaan ekosistem mangrove untuk pengembangan ekowisata di kawasan Desa Lembar tidak menunjukkan dampak yang signifikan terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Hal ini disebabkan karena pengelolaan yang dilakukan selama ini belum optimal dan bersifat temporal serta belum didukung sepenuhnya oleh perangkat pemerintah desa setempat. Berdasarkan hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa masyarakat pesisir di desa Lembar Lombok Barat sebagian besar di kategorikan memiliki kondisi ekonomi dan tingkat kesejahteraan yang sedang.  Dengan demikian, pengembangan kawasan tersebut tidak memberikan dampak terhadap perubahan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat lokal.Abstract:  The development of mangrove tourism potential in the coastal area of Lembar, West Lombok is very productive. This is because the area has several potentials that can be exploited for its advantages as an ecotourism area as alternative management that prioritizes environmental and economic sustainability aspects of local communities. Therefore, the purpose of this study was to determine the impact of the development of mangrove ecotourism on the economic condition of the coastal community of Lembar Village, West Lombok. The research method is carried out through qualitative and quantitative research approaches with the technique of determining informants based on the purposive sampling technique. Based on the results of quantitative analysis, it shows that the management of the mangrove ecosystem for ecotourism development in the Lembar Village area does not show a significant impact on the economic condition of the community. Based on the results of qualitative analysis, it is shown that the coastal communities in the village of Lembar, West Lombok, are mostly categorized as having moderate economic conditions and welfare levels. Thus, the development of the area does not have an impact on economic changes and the level of welfare of the local community.
DAMPAK PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT PESISIR DESA LEMBAR LOMBOK BARAT Sukuryadi Sukuryadi; Nuddin Harahab; Mimit Primyastanto; Mas’ad Mas’ad
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 9, No 2 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v9i2.5152

Abstract

Abstrak: Pengembangan potensi wisata mangrove di wilayah pesisir Lembar Lombok Barat sangat produktif. Hal ini disebabkan karena kawasan tersebut memiliki beberapa potensi yang dapat dimanfaatkan keunggulannya sebagai sebuah kawasan ekowisata sebagai alternatif pengelolaan yang mengedepankan aspek keberlanjutan kelestarian lingkungan dan ekonomi masyarakat lokal.  Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pengembangan ekowisata mangrove terhadap kondisi ekonomi masyarakat pesisir desa Lembar Lombok Barat. Metode penelitian dilakukan melalui pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan teknik penentuan informan berdasarkan teknik purposve sampling, sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa pengelolaan ekosistem mangrove untuk pengembangan ekowisata di kawasan Desa Lembar tidak menunjukkan dampak yang signifikan terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Hal ini disebabkan karena pengelolaan yang dilakukan selama ini belum optimal dan bersifat temporal serta belum didukung sepenuhnya oleh perangkat pemerintah desa setempat. Berdasarkan hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa masyarakat pesisir di desa Lembar Lombok Barat sebagian besar di kategorikan memiliki kondisi ekonomi dan tingkat kesejahteraan yang sedang.  Dengan demikian, pengembangan kawasan tersebut tidak memberikan dampak terhadap perubahan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat lokal. Abstract:  The development of mangrove tourism potential in the coastal area of Lembar, West Lombok is very productive. This is because the area has several potentials that can be exploited for its advantages as an ecotourism area as alternative management that prioritizes environmental and economic sustainability aspects of local communities. Therefore, the purpose of this study was to determine the impact of the development of mangrove ecotourism on the economic condition of the coastal community of Lembar Village, West Lombok. The research method is carried out through qualitative and quantitative research approaches with the technique of determining informants based on the purposive sampling technique. Based on the results of quantitative analysis, it shows that the management of the mangrove ecosystem for ecotourism development in the Lembar Village area does not show a significant impact on the economic condition of the community. Based on the results of qualitative analysis, it is shown that the coastal communities in the village of Lembar, West Lombok, are mostly categorized as having moderate economic conditions and welfare levels. Thus, the development of the area does not have an impact on economic changes and the level of welfare of the local community.
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN MANGROVE DI WILAYAH PESISIR SELATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Sukuryadi Sukuryadi; Ibrahim Ali
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 7, No 1 (2019): APRIL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.791 KB) | DOI: 10.31764/geography.v7i1.1423

Abstract

Undang-undang nomor 24 tahun 1992 mengamanatkan bahwa semua kegiatan pembangunan, baik itu dilakukan oleh Pemerintah, Swasta maupun Masyarakat, seyogyanya sesuai dengan Tata Ruang Wilayah yang telah ditetapkan. Selain untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pemanfaatan ruang dalam pelaksanaan pembangunan, rencana tata ruang digunakan pula sebagai landasan koordinasi dalam mengurangi konflik ruang dan optimasi pencapaian tujuan. Penyediaan data dan informasi laut yang komprehensif, akurat dan benar, serta dapat ditemukan dengan cepat dan mudah khususunya bagi pembangunan Kelautan Nasional secara umum merupakan hal yang paling mendesak diperlukan. Sehingga kemajuan pembangunan Pusat dan daerah dapat berjalan sinkron dan berkesinambungan. Dalam perkembangannya, wilayah pesisir cenderung berkembang dengan pesat.  Namun jika potensi sumberdaya tersebut tidak dikelola dan dimanfaatkan dengan optimal, maka akan berdampak terhadap kerusakan lingkungan, misalnya abrasi pantai, penebangan hutan bakau, rusaknya terumbu karang, serta tercemarnya badan perairan sekitar wilayah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan tingkat kesesuaian lahan mangrove melalui aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) yang didasari pada hasil survey dan pemetaan di wilayah pesisir  selatan Lombok Timur. Hasil penelitian ini diharapkan potensi wilayah pesisir dapat dikembangkan untuk daerah mangrove sehingga hasilnya dapat diintegrasikan dengan penelitian sebelumnya sebagai data base perencanaan tata ruang wilayah pesisir bagi pemerintah setempat.
COMPARISON OF SEVERAL RED EDGE BAND SENTINEL SATELLITE IMAGERY FOR MANGROVE MAPPING IN LEMBAR BAY LOMBOK INDONESIA Sukuryadi Sukuryadi; Harry Irawan Johari; Nurin Rochayati; Mas'ad Mas'ad; Alfian Pujian Hadi
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 9, No 1 (2021): APRIL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v9i1.4276

Abstract

The use of the vegetation index algorithm in determining density is a challenge for researchers to find out the ability of an algorithm to accurately present vegetation information. Each vegetation index produces different accuracy values for the value of the density of mangroves depending on the combination of bands used. This study aimed  to evaluate those red edge band sentinel satellite imagery 2B for mangrove mapping using the algorithm of modified SR and NDVI. The research method used is the direct or indirect survey method. The algorithm analysis of the vegetation index used in this study is NDVIred edge, NDVIred and red edge, MSRred edge, MSRred  and red edge. Correlation analysis, determinant, and Root Mean Square Error (RMSE) were used to test the accuracy of the analysis results for each of the vegetation index algorithms. Based on the comparison results, the NDVIred and red edge algorithm are the most reliable because they have the lowest RMSE value (0.05) with a high correlation and determinant coefficient values between the vegetation index values with their respective field density values 82 % and 0.90. Thus, the extraction results of the NDVIred and red edge algorithm are the closest to the actual conditions in the field.
PENGELOLAAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG MELALUI WISATA BAHARI PARTISIPATIF DI PANTAI TIGA DUSUN SETANGI DESA MALAKA KECAMATAN PEMENANG KABUPATEN LOMBOK UTARA Haryawan Haryawan; Sukuryadi Sukuryadi
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 7, No 1 (2019): APRIL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.859 KB) | DOI: 10.31764/geography.v7i1.1421

Abstract

Kebanyakan kerusakan ekosistem terumbu karang dan produktivitas, kerusakan ekosistem terumbu karang tidak terlepas dari aktifitas manusia baik di daratan maupun pada ekosistem pesisir dan lautan. Penelitian ini bertujuan untuk pengelolaan ekosistem terumbu karang dengan melalui wisata bahari di pantai tiga Dusun Setangi Desa Malaka Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriftif kualitatif dengan melakukan di lapangan, adapun dalam penelitian ini menggunakan metode deskriftif ini adalah penelitian yang di arahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu dengan juga penelitian ini menggambarkan (mendeskripsikan) secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentung secara faktual dan akurat. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang terbatas pada ruang lingkup penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1) memberitahu data umum Desa Malaka Kacamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara dapat di lihat dari beberapa keadaan di Desa Malaka yaitu keadaan geografis, keadaan topografi, keadaan hidrogen dan tata air, keadaan iklim dan curah hujan, keadaan tata guna lahan, demografi, kelembagaan. 2) display data nama responden bagian ini akan di uraikan tentang data yang akan di peroleh di lapangan yaitu sampel penelitian yang terdiri 44 masyarakat dan Dinas Kelautan di Desa Malaka Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara dengan mengetahui secara lebih rinci tentang data. 3) analisis kesesuaian kualitas air yang di ambil dengan tiga kesuaian wilayah pantai tiga penelitian untuk mewakili area wisata snorkling yang dapat hasil pengukuran kualitas air. 4) analisis kesesuaian wisata dengan menentukan hasil persentase penutupan karang di pesisir (S1) sebesar 13,5%, pada dangkal (S2) sebesar 26,14%, pada kedalaman (S3) sebesar 31,16% dan rata-rata sebesar 23,6%. 4) analisis daya dukung kawasan dengan mengenai daya dukung lingkungan di dapatkan hasil suatu penelitian 82 orang yang melakukan maupun masyarakat juga terjun. 5) analisis data dengan menentukan jumlah untuk melaksanakan sebagai sampel pada penelitian ini adalah 44 orang pegawai melaksanakan penelitian. 6) pembahasan dengan mengetahui wilayah di Desa Malaka memiliki iklim dan curah hujan memiliki curah hujan 1.100 Mm, suhu di Desa Malaka rata-rata 30%.
Institutional Capacity in the Mangrove Ecotourism Development of Lembar Area, West Lombok, Indonesia Sukuryadi Sukuryadi; Harry Irawan Johari; Mimit Primyastanto; Bambang Semedi
ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine Journal) Vol 8, No 2 (2021): ECSOFiM April 2021
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ecsofim.2021.008.02.01

Abstract

Mangrove ecotourism development with an institutional approach aims to carry out management by uniting relevant institutions especially the community, government, and other stakeholders. Institutional capacity plays an important role in the development of potential-based areas. Therefore, this study aims to determine institutional capacity both organizational and individual capacity in the mangrove ecotourism development in the Lembar village of Lombok Barat Regency. The research method was carried out through a qualitative research approach with the determination of informants based on purposive sampling techniques. The results showed that the capacity of mangrove ecosystem management for the mangrove ecotourism development in the Lembar village area of West Lombok Regency at the level of community, individual resource managers and institutional was categorized as low. The dominant institutional capacity in the mangrove ecotourism development were the Marine and Fisheries Department of West Lombok Regency. This shows that good synergy has not yet been formed between institutions and communities so that the mangrove ecotourism development is unsustainable and temporal. Therefore, a joint commitment is needed in increasing the strengthening of institutional capacity sustainably so that there is good synergy between the government, the government and the private sector, the government and the community, and between other stakeholders.
Valuation of Mangrove Direct Benefit in Jerowaru District, East Lombok Regency, West Nusa Tenggara Harry Irawan Johari; Sukuryadi Sukuryadi; Ibrahim Ibrahim; Joni Safaat Adiansyah
ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine Journal) Vol 9, No 1 (2021): ECSOFiM October 2021
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ecsofim.2021.009.01.03

Abstract

Mangroves have various functions and roles, both economic and ecological. In Jerowaru District, East Lombok Regency, the function and role of mangroves are economically and ecologically beneficial, but their value has not been measured. This study aims to determine the valuation of direct benefits of mangroves in Jerowaru District, East Lombok Regency. The approach taken in determining the economic value of mangrove products and services is financial analysis and economic analysis. In financial analysis, a direct approach is used, namely by using market values for marketed commodities and determining the value of substitutes for goods and services that are not marketed. While in the economic analysis, the shadow price or accounting price, namely the value adjusted in such a way as to describe the true value of mangrove goods and services. The results showed that the value of the direct benefit of mangroves in the study area was ± IDR 88.162.750/ha/year. Valuation of the value of direct benefits of mangroves at the location comes from mangrove products and services in the form of firewood and charcoal products, construction wood, capture fisheries products, fish and shrimp larvae stocks, wildlife, preservatives and dyes, food ingredients, and medicines, animal feed, salt, recreation, and tourism, as well as education and research.
Studi Partisipasi Masyarakat dan Pemerintah dalam Mengurangi Resiko Bencana Abrasi di Wilayah Pesisir Pantai Nggelu Kabupaten Bima Fifiarna Fifiarna; Sukuryadi Sukuryadi; Nurin Rochayati
Justek : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 1, No 2 (2018): November
Publisher : Unversitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/justek.v1i2.3732

Abstract

Abstract: Community participation to reduce and avoid the risk of disasters is important by increasing public awareness and capacity. This study aims to describe the participation of communities and governments on the coast in reducing the risk of disaster in Lambu District, Bima Regency. The method used in this research is qualitative research method. The method of determining informants, the way of determining informants in this study is by purposive sampling. Data collection method is done through observation, interview and documentation. Data analysis used is data reduction, data presentation and data verification. The result of the research, namely (a) mangrove tree planting and greening around the beach is one of the efforts of the Local Government in NTB, especially in Nggelu Village (b) legal counseling to the people of Nggelu Village, providing knowledge to local fishermen about the legislation related to marine and fishery. The advice in the research is that the coastal communities of Nggelu Village to better maintain the coastal environment by not littering and maintaining the sustainability of mangrove forests and not cutting them down.Abstrak: Partisipasi masyarakat untuk mengurangi dan menghindari resiko bencana penting dilakukan dengan cara meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan partisipasi masyarakat dan pemerintah di pesisir dalam mengurangi resiko bencana di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian  kualitatif. Metode penentuan informan, cara penentuan informan dalam penelitian ini adalah dengan purposive sampling. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian yaitu (a) penanaman pohon mangrove dan penghijauan di sekitar pantai merupakan salah satu upaya Pemerintah Daerah di NTB khususnya yang terjadi di Desa Nggelu (b) penyuluhan hukum terhadap masyarakat Desa Nggelu, memberikan pengetahuan terhadap para nelayan setempat tentang peraturan perundang-undagan yang berkaitan dengan kelautan dan perikanan. Adapun saran dalam penelitian yaitu masyarakat wilayah pesisir pantai Desa Nggelu agar lebih menjaga lingkungan pesisir dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kelestarian hutan bakau (mangrove) degan tidak menebangnya.
PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA KERAJINAN ANYAMAN BAMBU DI DESA LOYOK KECAMATAN SIKUR KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2012 Sukuryadi Sukuryadi; Agung Pramunarti
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 4, No 2 (2013): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v4i2.39

Abstract

Karya andalan daerah NTB yang cukup terkenal adalahkain tenun, gerabah dan hasil kerajinan anyaman. Salah satu pengembangan daerah penghasil kerajinan anyaman bambu yang ada di propinsi NTB, khususnya di KabupatenLombok Timur adalah Desa Loyok Kecamatan Sikur yangmerupakan rute menuju kawasan wisata alam Tete Batu cukup menarik perhatian wisatawan baik asing maupunlokal, terbukti dengan padatnya pengunjung terutama pada hari-hari besar dan acara tertentu. Desa Loyok berada disalah satu jalur/rute menuju kawasan wisata Tete Batu tersebut sering terjadi tempat persinggahan wisatawan terutama sekali wisatawan asing atau manca negara untuk sekedar melihat bahkan sering membeli cendera mata anyaman bambu yang ada. Keberadaan usaha anyaman bambu tersebut tidak hanya dapat memberikan manfaat bagi pengrajinitu sendiri, aka tetapi juga dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui pengaruh kunjungan wisatawan terhadap pendapatan pengusaha kerajinan anyaman bambu didesaLoyok Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012. Dalam penelitian kuantitatif, Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah  metode statistik,  yaitu melalui penggunaan rumus statistik yaitu rumus Product Momen. Pengambilan data dengan cara memberikan kuesioner yang pertanyaannya telah disediakan 30 soal dengan  2 option yaitu option a dan b. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa volume kunjungan Wisatawan yang datang berkunjung ke wilayah Desa Loyok sangat mempengaruhi tingkat pendapatan para pengrajin anyaman bambu atau dengan kata lain, volume kunjungan wisatawan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan para pengrajin anyaman bambu, yang ada di Desa Loyok Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur serta hasil  analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Kunjungan Wisatawan Terhadap Pendapatan Pengusaha kerajinan Anyaman Bambu Di Desa Loyok Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012. Hal ini dibuktikan oleh nilai rhitunglebih besar dibandingkan r tabel, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antar variabel. Sehingga, hipotesis nihil (Ho) ditolak  dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
UPAYA PELESTARIAN HUTAN UNTUK PENGEMBANGAN WISATA ALAM DI DUSUN PELAH DESA MAREJE TIMUR KECAMATAN PLEMBAR TAHUN 2012 Sukuryadi Sukuryadi
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 5, No 2 (2014): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v5i2.84

Abstract

Abstrak: Hutan memiliki banyak fungsi bagi masyarakat, antara lain berfungsi sebagai hidrologis, yang artinya merupakan gudang penyimpanan air dan tempat menyerapnya air hujan maupun embun yang pada akhirnya akan mengalirkannya ke sungai-sungai yang memiliki mata air di tengah-tengah hutan secara teratur menurut irama alam. Selain itu, hutan juga berperan untuk melindungi tanah dari erosi dan daur unsur haranya. Untuk itu, hutan yang terdapat diberbagai wilayah harus dijaga kelestariannya, termasuk yang ada di wilayah  Dusun Pelah Desa Mareje Timur Kecamatan lembar.Oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk  mendeskripsikan upaya-upaya yang dilakukan untuk melestarikan hutan dalam mengembangkan wisata alam yang ada di Dusun pelah Desa Mareje Timur Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat.  Adapun penelitian ini merupakan penelitian  kualitatif maka peneliti menggunakan informan dalammenentukan subjek penelitian. Informan adalah orang yang dimanfaakan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi tempat penelitian.  Dalam melakukan suatu penelitian kualitatif di perlukan cara atau teknik bagaimana mengumpulkan data,di dalam pengumpulan data kualitatif ini peneliti menggunakan cara: Observasi dan wawancara. Pengelolaan hutan yang dilakukan oleh masyarakat di Kawasan Hutan Dusun Pelah Desa Mareje Bonga dimulai sejak tahun 1997/1998. Tanamanhutan yang mendominasi pada saat itu adalah jenis Sonokeling. Berdasarkan hasil wawancara, kondisi sosial budaya masyarakat di kawasan hutan Mareje masih mengedepankan semangat kekeluargaan. Kegiatan gotong royong sering dilakukan oleh masyarakat baik di dalam kawasan hutan yang dimanfaatkan masyarakat maupun di luar kawasan hutan. Untuk meminimalisir adanya permasalahan di masyarakat berkaitan dengan  pengelolaan kawasan hutan maka petani yang tergabung didalam kelompok tani membuat kesepakatanbersama berupa awiq-awiq.Abstract: Forests have many functions for the community, among others, to function as hydrological, which means a storehouse of water and a place to absorb rain water and dew that will eventually flow to the rivers that have springs in the middle of the forest regularly according to natural rhythms. In addition, forests also play a role to protect the soil from the erosion and cycle of nutrients. For that reason, the forests in various areas must be preserved, including those in the subdistrict of Pelah Desa Mareje Timur Subdistrict sheet. Therefore the purpose of this study is to describe the efforts undertaken to conserve forests in developing natural tourism in the hamlet gap Mareje Timur Village Lembar Subdistrict, West Lombok regency. The research is a qualitative research, the researcher uses the informant in determining the subject of research. Informants are people who are used to provide information about the situation and condition of the place of study. In conducting a qualitative research in need of ways or techniques how to collect data, in this qualitative data collection researchers use the way: Observation and interview. Forest management carried out by the community in the Hutan Desa of Mareje Bonga Village has been started since 1997/1998. The dominant forest plant at that time was the type of Sonokeling. Based on the results of interviews, the socio-cultural conditions of the people in the forest area Mareje still prioritize the spirit of kinship. Getong royong activities are often carried out by the community both within the forest area utilized by the community and outside the forest area. To minimize the problems in the community related to the management of forest areas, the farmers who are members of the farmers group make a joint agreement in the form of awiq-awiq.
Co-Authors -, Ibrahim - -, Mintasrihardi - Abdul Wahab Adi Gunawan, Adi Adi Wijaya Adiansyah, Joni Adryan Fitrayudha Agum Muladi Agung Pramunarti Agus Herianto Agus Kurniawan Ahmad Kutbi Rais Ahmad Zarkasi Ahmad Zarkasi Alfian Pujian Hadi Anshari, Lalu Mokh Reza Anwar Anwar Arif Arif Arif Arif Arif Arif Arif Wijaya Ariyanto Ariyanto Ariyanto Ariyanto Aryan Perdana Putra Asdiani, Harlinda Ashari, Daharanindra Pradina Arich Bambang Semedi Beddu Tang Burhanuddin Burhanuddin Cahya, Serdian Eska Deviana Mayasari Eka Fitriani Erwin Erwin Fariyadin, M. Ruslin Anwar, Indradi Wijatmiko, Adiman Fathul Rakhman Fatimaturrahmi Fatimaturrahmi Fatma Wulandari Fifiarna Fifiarna Ghaffar, Abdul Azizul Gunadi, Putu Eka Hafiz Hamdani Hafiz, Abdul Hamdani, Hafiz Harry Irawan Johari Harry Irawan Johari Haryawan Haryawan Hesti, Dhita Eka Hidayat, Ahmad Taufiq Hirsan, Fariz Primadi Ibrahim Ibrahim Ali Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Idhar, Idhar Irma Setiawan, Irma Jannah, Putri Miftahul Johari, Harry Johari, Harry Irawan Joni Safaat Adiansyah Junaidi Am Junaidin Junaidin Junaidin, Junaidin Kamaluddin Kamaluddin Khaerul Anam Khosi'ah Khosi'ah Khosiah Khosiah Khosiah Khosiah Khosiah Khosiah, Khosiah Kuniawati, Ety Kutbi Rais, Ahmad M. Saleh M. Sobry Mahsup Mahsup Mahsup, Mahsup Mardiyah Hayati Mas'ad Mas'ad Mas'ad Mas'ad Mas'ad, Mas'ad Mas,ad, Mas,ad Mas’ad, Mas’ad Mas’ad Mas’ad Mas’ad Mas’ad Mas’ad Mas’ad Matrani, Bedy Matrani, Bedy Fara Aga Mimit - Primyastanto Mimit Primyastanto Mintasrihardi, Mintasrihardi mohammad faisal Muhamad Alfin Tarmizi Muhamad Alfin Tarmizi Muhammad Basir Muhammad Khalis Ilmi Muhammad Nizaar Muhammad Sabri Muladi, Agum Muliatiningsih Muliatiningsih Najamudin Najamudin Nuddin Harahab Nurhayati Nurhayati Nurhayati, Nurhayati Nurin Rochayati Nurjan, Fatman Nurudin Nurudin Nurul Hidayati Nurul Huda Nuryaddin, Ari Palahuddin, Palahuddin Parlendo, Ihjan Pramita Hesti, Dhita Eka Puteri Samengasbumi, Ringgi Putra, Aryan Perdana Putra, Lalu Lunk Ryanata Putri, Lulu Luciana Rahman, Fatuh Rahmat, Nurul isnaeni Rais, Ahmad Kutbi Ramadhan Hidayat, Ari Ravinesh Rohit Prasad Ravinesh Rohit Prasad, Ravinesh Rohit Rezi, Lalu Septiya Fahmi Sabri Sabri Samasualam, Samsualam Sinta Muhardini Sintayana Muhardini Siti Hasanah Siti Sanisah Sri Rejeki Surya Hadi Swahip, Swahip Syaggaf, Andi Waliana Tarmizi, Muhamad Alfin Taufiqurrahman Taufiqurrahman Toyyib, Mukhtar Ubaidillah, Aji Syailendra Wiwit Bayu Adi Wiwit Bayu Adi Yulianto Suteja Yuniarman, Ardi Yusron Saudi Zaenudin Zaenudin Zaenudin Zaenudin Zulhiani, Dyasti