<![CDATA[Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa di kelas X. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara saat proses pembelajaran berlangsung diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran matematika masih berpusat pada guru. Sebagian siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah matematika. Salah satu alternatif yang diduga dapat mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe pair check. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe pair check lebih baik daripada pembelajaran konvensional di kelas X SMKN 2 Bukittinggi 2022/2023. Hipotesis dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe pair check lebih baik daripada pembelajaran konvensional di SMKN 2 Bukittinggi. Jenis penelitian ini adalah design pra-eksperimen dengan rancangan penelitian The Static Group Comparison. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMKN 2 Bukittinggi yang terdiri atas 3 kelas. Pengambilan sampel yang digunakan adalah Random Sampling terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata pada data populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X hotel.1 sebagai kelas Eksperimen dan kelas X hotel.2 sebagai kelas Kontrol. Data penelitian hasil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa diperoleh dari tes kemampuan pemecahan masalah. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh thitung = 3,6252 dan ttabel = 1,67. Karena thitung > ttabel berarti H0 ditolak dan H1 diterima pada taraf nyata α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe pair check lebih baik daripada pembelajaran konvensional di kelas X SMKN 2 Bukittinggi 2022/2023.]]>
