Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Bagi Guru Pendamping Khusus (GPK) Dalam Pembuatan Media Pembelajaran Literasi Numerasi untuk Peserta Didik Slow Learner Wasilatul Murtafiah; Rischa Pramudia Trisnani; Sri Anardani; Andi Mulawakkan
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 4 No. 3 (2024): Juli-September 2024
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v4i3.932

Abstract

Peserta didik jenjang SMP berada pada capaian terendah yang hampir mendekati kategori kurang (<40%), sehingga jenjang SMP perlu mendapat perhatian khusus. Sekolah inklusi di Kabupaten Magetan pada jenjang SMP terdapat sebanyak 14 sekolah dengan jumlah guru pendamping khusus sebanyak 43. GPK memiliki beberapa permasalahan salah satunya adalah belum ada GPK yang memiliki media khusus yang dapat digunakan untuk mendampingi belajar terutama materi matematika/literasi numerasi bagi peserta didik slow learner. Media yang dirancang secara khusus ini penting karena peserta didik slow learner memiliki karakeristik yang berbeda dengan peserta didik normal pada umumnya. Untuk itu perlu dilakukan pelatihan bagi Guru Pendamping Khusus (GPK) dalam pembuatan media pembelajaran literasi numerasi peserta didik slow learner di SMP inklusi Kabupaten Magetan. Metode pelaksanaan program pemberdayaan kemitraan masyarakat ini meliputi: (1) tahap persiapan, (2) tahap pelatihan/worshop, dan (3) tahap evaluasi. Tahap persiapan dilakukan melalui koordinasi dengan kasi kurikulum dan pendidikan dasar Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga kabupaten Magetan. Pelatihan/workshop diikuti oleh 43 GPK yang dimulai dengan pemberian materi tentang pembelajaran literasi numerasi bagi peserta didik slow learner kemudian dilanjtkan dengan materi soal literasi numerasi berbasis etnomatematika bagi peserta didik slow learner dan diakhiri dengan materi tentang pembuatan media literasi numerasi berbasis etnomatematika bagi peserta didik slow learner. Hasil pelatiahn/workshop menunjukkan bahwa kemampuan manajeman GPK tentang pembelajaran lierasi numerasi dan medianya bagi peserta didik slow learner meningkat. GPK juga tampak sangat antusias dan semangat dalam mengikuti pelatihan/workshop yang menunjukkan keberhasilan pelaksanaan program pemberdayaan kemitraan masyarakat.
Terapi Sensori Motorik dengan Media Batik Ikat di SLBN Banjarsari Wetan untuk Meningkatkan Keterampilan dan Kemandirian Karir Sesaria Prima Yudhaningtyas; Rischa Pramudia Trisnani; Silvia Yula Wardani
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 4 No. 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v4i4.1253

Abstract

Siswa berkebutuhan khusus di SLBN Banjarsari Wetan mengalami gangguan dan keterbatasan sehingga memerlukan pendidikan, perhatian, serta pelatihan khusus sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Selama ini SLBN Banjarsari Wetan sudah memberikan keterampikan vocasional namun belum memiliki fungsi terapi. Keterampilan tersebut hanya difokuskan kepada pemberian kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak tuna grahita, tuna rungu dan wicara serta untuk bekal karir yang hanya bisa dilakukan secara bersama-sama di sekolah. Guru di SLBN Banjarsari Wetan kesulitan memberikan layanan kepada anak tuna grahita. Tim pengabdian mempunyai inovasi layanan dan pembelajaran bagi anak tuna grahita secara mandiri yaitu menggunakan terapi sensori motorik dengan media batik ikat. Metode yang digunakan adalah tutorial dan pendampingan secara langsung. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa praktik pembuatan batik ikat yang dilakukan anak-anak dengan kebutuhan khusus dapat meningkatkan motoriknya dari proses menggulung, melipat, dan mengikat kain. Selain itu keberanian dalam memilih warna juga dapat mempengaruhi kemampuan berfikir serta rasa percaya diri. Proses menuang warna pada kain juga melatih kepekaan rasa siswa. Di samping peningkatan sensori integrasi, pembuatan batik ikat juga membekali ABK dalam kemandirian karir. Kontribusi pengabdian ini adalah inovasi layanan pendidikan melalui terapi sensori motorik dengan batik ikat, yang meningkatkan keterampilan motorik, kemampuan berpikir, kepercayaan diri, dan kepekaan rasa siswa berkebutuhan khusus, serta membekali mereka dengan keterampilan vokasional untuk kemandirian karir.