Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Effect of Drying Air Velocity and Grain Mass on the Drying Rate of Inpari 42 Grain in a Fluidized Bed Dryer. A. Muh. Farhan Qibran Ibrahim; Salengke Salengke; Iqbal Salim; Gemala Hardinasinta
Salaga Journal Volume 01, No. 1, June 2023
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70124/salaga.v1i1.1140

Abstract

Statistical data shows that rice production increases every period along with the increase in demand. Harvested paddy must be dried immediately to avoid damage due to microbial attack that can live in high moisture content. Therefore, the main objective of drying is to reduce the moisture content from the harvest moisture content (23-27%) to a safe moisture content for storage (14%). Currently, there are several dryers made as a solution in post-harvest handling of grains such as green beans, soybeans, grain and so on. One example of this dryer is the Fluidized Bed Dryer. This tool is a mechanical dryer that can be used in drying grain. The advantage of this tool is that the temperature can be controlled and can produce quality and uniform drying results. The purpose of this study was to determine the drying characteristics of Inpari 42 grain using a fluidized bed dryer. This research method uses speed variations of 1.5 m/s, 2.0 m/s, and 2.5 m/s with sample masses of 200 g, 250 g and 300 g, using a temperature of 55 ℃. The research parameters include moisture content, drying rate, damaged grain. The drying process shows that the change in sample mass is influenced by the air velocity used. Along with the increase in moisture content, the drying rate will affect the rate of drying obtained in this study the drying rate pattern is decreasing. It can be concluded that air velocity affects the drying rate and air velocity affects the cracked grain.
Pengenalan Dan Pembuatan Alat Penabur Pupuk Berbasis Pipa, Di Desa Kaluku Kecamatan Batang Kabupaten Jeneponto Faizah, Nur; Rizal, Muhammad; Iqbal Salim; Abdul Waris; Mursalim; Daniel Useng; Mahmud Achmad; Febriana Intan Permata Hati; Olly Sanny Hutabarat
Abdi Techno Jurnal AbdiTechno, Vol. 5, Nomor 2, Juli 2025
Publisher : Departemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70124/abditechno.vi.1835

Abstract

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah respons terhadap tuntutan zaman yang menekankan bahwa perguruan tinggi harus berperan lebih dari sekadar pusat pendidikan, tetapi juga sebagai agen perubahan dalam masyarakat. KKN menyediakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah dipelajari selama di kampus ke dalam situasi nyata di masyarakat salah satunya di Desa Kaluku, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto, di mana sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani karena desa tersebut memiliki lahan yang luas. Tanaman yang banyak dibudidayakan di daerah ini meliputi padi, jagung, kacang tanah, pisang, dan kacang hijau. Namun, para petani masih menggunakan teknik tradisional, khususnya dalam proses pemupukan, yang dilakukan secara manual menggunakan tangan. Metode ini memakan banyak waktu, tenaga, dan sumber daya manusia. Untuk menjawab tantangan tersebut, hadir inovasi lokal berupa alat penabur pupuk. Alat ini dirancang untuk mempermudah proses pemupukan dengan tingkat akurasi yang tinggi, sehingga nutrisi dapat tersebar merata ke seluruh tanaman. Selain menghemat waktu dan tenaga, alat ini juga mengurangi pemborosan pupuk dan berpotensi meningkatkan produktivitas hasil panen. Penggunaan teknologi ini memberikan solusi praktis bagi petani untuk menghadapi tantangan dalam sektor pertanian.