Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS STABILITAS SALURAN TERSIER BATUBASSI DAERAH IRIGASI BANTIMURUNG KABUPATEN MAROS Desi Fitasari; Mahmud Achmad; Iqbal Iqbal
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 9, Nomor 1, April 2016
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.349 KB) | DOI: 10.20956/at.v9i1.35

Abstract

Saluran irigasi merupakan salah satu sumber daya alam yang penting dimana irigasi berfungsi untuk mengairi tanaman pertanian. pada bidang pertanian sumber daya air digunakan bagi tanaman yang dialirkan melalui saluran irigasi, baik saluran irigasi primer, saluran irigasi sekunder, dan saluran irigasi tersier. Sedimentasi dan gerusan dapat menjadi masalah bagi para petani karena menyebabkan dinding saluran tanah tidak stabil dan sehingga mengganggu proses pemberian air untuk tanaman, dan akan mempengaruhi hasil akhir dari proses tanam petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi stabilitas saluran tersier pada saluran irigasi, Mengetahui berapa besar dinding dan dasar saluran yang mengalami gerusan dan endapan. Metode penelitian ini dengan mengukur kecepatan aliran dan kedalaman saluran di setiap penampang yang telah ditentukan sebelumnya pengukuran ini dilakukan selama 10 kali selama satu masa tanam. Berdasarkan hasil analisis Korelasi antara kecepatan dan perubahan luas penampang menunjukan terjadinya gerusan dan endapan pada dinding dan dasar saluran tanah. Kecepatan aliran, Kedalaman aliran, Shear stress, Froud Number, Reynold Number mempengaruhi terjadinya proses gerusan maupun endapan pada saluran tanah yang menyebabkan dinding saluran tidak stabil. Gerusan pada belokan cenderung terjadi pada sisi tepi luar saluran Gerusan dan endapan menyebabkan dinding dan dasar saluran tanah tidak stabil sehingga perlu dilakukan perawatan pada tiap saluran.
Identifikasi Lahan Sawah Di Kecamatan Sinjai Timur Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 Tahun 2014 Ahmad Tasrif; Ahmad Munir; Mahmud Achmad
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 9, Nomor 2, Oktober 2016
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.522 KB) | DOI: 10.20956/at.v9i2.42

Abstract

Jenis tanaman pangan yang diusahakan di Kabupaten Sinjai adalah padi, palawija, buah-buahan dan sayuran, dimana jenis tanaman pangan utama yang dikembangkan adalah padi.Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan teknologi yang dapat diandalkan untuk melakukan pengukuran, pemetaan, pemantauan, pembuatan model pengelolaan suatu wilayah geografis secara cepat, akurat, dan efektif, sehingga dapat mengantisipasi cepatnya perubahan yang terjadi suatu wilayah.Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk memetakan dan mengidentifikasi penyebaran lahan sawah dengan menggunakan citra satelit Landsat 8 di Kecamatan Sinjai Timur.hasil klasifikasi citra Tahun 2014 menunjukkan area sawah memiliki luas lahan 2.648,45 ha. Sedangkan area non sawah/selain sawah memiliki luas lahan 4.255,51ha, hal ini berbeda dengan data BPS tahun 2013 yang mencatat luas lahan sawah di akhir tahun 2012 dimana terdapat 2.245,58 ha lahan sawah yang diperincikan perdesa sedangkan untuk luas tanah sawah yang di perinci menurut jenis pengairan yaitu 1.737,58 ha. hasil indentifikasi luas lahan Sinjai Timur tahun 2014. Sawah yang merupakan area penelitian dengan persentase sebesar 38% dari total luas lahan. Jenis lahan selaian sawah atau non sawah memiliki persentase luas lahan 62% dari total luas lahan.
Evaluasi Tingkat Pelayanan Bendung Tomatoppe pada Daerah Irigasi Bajo Kabupaten Luwu Erna Anryana; Totok Prawitosari; Mahmud Achmad
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 12, Nomor 2, Oktober 2019
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.803 KB) | DOI: 10.20956/at.v0i0.217

Abstract

Evaluasi merupakan kesatuan sistem manajemen baik itu perencanaan, pelaksanaan, maupun monitoring. Bendung merupakan salah satu dari sekian banyak aset negara yang seringkali dilakukan evaluasi guna mengetahui kondisi asset tersebut. Evaluasi tingkat pelayanan Bendung Tomatoppe dilakukan untuk mengetahui tingkat pelayanan Daerah Irigasi Bajo dengan membandingkan tingkat pelayanan rencana atau desain awal pada tahun 2009/2010 dan tingkat pelayanan pada tahun 2016 dan 2018. Di Sulawesi Selatan tepatnya Kecamatan Bajo Kabupaten Luwu sebagian besar mayoritas penduduknya merupakan petani, untuk menjamin ketersediaan air di daerah mereka pada tahun 2010 Pemerintah Pusat telah melakukan membangun Bendung Tomatoppe yang berpotensi mengaliri lahan persawahan sebesar 5.829 Ha yang tersebar di beberapa Kecamatan. Prosedur evaluasi dilakukan dengan pengamatan dan pengambilan debit pada saluran primer, sekunder dan tersier terpilih guna mengetahui perbedaan debit rencana dan debit evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan pelayanan Bendung Tomatoppe pada tingkat luas tanam dengan jumlah maksimum sebesar 5.691 Ha. Hal ini berbeda dengan rencana awal pembangunan pada tahun 2009 sebesar 5.829 ha. Perubahan nilai debit penelitian dengan dengan debit rencana dapat di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu adanya proses sedimentasi, kehilangan air irigasi yang di sebabkan oleh penguapan (evaporasi), serta adanya perubahan desain awal terhadap saluran dan luas area layanan.
Kebutuhan Air Tanaman Padi (Oryza sativa) Sawah Tadah Hujan berdasarkan Jadwal Tanam Hasil Musyawarah Tani dan Katam di Kecamatan Maniangpajo Kabupaten Wajo Fitriyanti Hasnuri; Mahmud Achmad; Samsuar Samsuar
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 12, Nomor 2, Oktober 2019
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.197 KB) | DOI: 10.20956/at.v0i0.218

Abstract

Penentuan jadwal tanam dapat dilakukan dengan musyawarah tani atau dengan rekomendasi Kalender Tanam (Katam) dari Kementerian Pertanian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kebutuhan air tanaman dan pemenuhan air tanaman dengan jadwal tanam yang ditentukan pada musyawarah tani dan katam dan menentukan jadwal tanam yang paling sesuai. Jadwal tanam yang paling sesuai dapat dinilai dari pemenuhan air pada fase-fase pertumbuhan tanaman dan dampak yang ditimbulkan. Kebutuhan air tanaman diperoleh dengan mengolah data iklim, tanah, dan tanaman menggunakan software Cropwat. Hasil penelitian menunjukkan jadwal tanam yang sesuai untuk Desa Abbanuangnge dan Minangatellue pada musim tanam rendengan 2018 adalah 10-30 April yang merupakan rekomendasi musyawarah tani dan katam dan tanggal tanam yang lebih sesuai untuk Desa Abbanuangnge dan Minangatellue pada musim tanam gadu 2018/2019 adalah 15 Oktober yang merupakan hasil musyawarah tani.
Pembuatan Dan Pembagian Kompos Dari Limbah Pertanian Dan Peternakan Di Kelurahan Kadidi, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidenreng Rappang jannah, Khuriatul; Aziz, Abdul; Junaedi Muhidong; Abdul Waris; M.Tahir Sapsal; Mahmud Achmad
Abdi Techno Jurnal AbdiTechno, Vol. 2, Nomor 1, Januari 2022
Publisher : Departemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70124/abditechno.v2i1.561

Abstract

Sejak wabah Covid-19 merebak, kegiatan lebih banyak dilakukan di dalam rumah. Mulai dari pekerjaan, hingga aktivitas sehari-hari seperti olahraga dan sekolah kini dilakukan di dalam rumah. Bahkan, tak sedikit dari mereka mengisi waktu kosongnya dengan hobi baru. Hobi baru yang populer selama pandemi Corona salah satunya yaitu becocok tanam. Dalam bercocok tanam tentunya harus memperhatikan media tanam atau tempat tumbuhnya tanaman. Media tanam yang baik yaitu dengan memberikan dosis pupuk organik dalam medianya. Pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan dapat membantu mendaur ulang limbah-limbah organik. Melalui program kerja ini masyarakat diberikan edukasi berupa brosur mengenai pembuatan pupuk organik dari limbah pertanian dan peternakan. Tujun kegiatan ini yaitu memberikan informasi berupa brosur kepada masyarakat tentang cara mengurangi limbah yang dapat mencemari lingkungan dengan mengkolaborasikan limbah pertanian dan peternakan menjadi pupuk kompos, sehingga dapat bermanfaat pada area pertanian yang dapat menyuburkan tanaman. Metode pengabdian ini yaitu dengan menyebarkan brosur dan produk pupuk organik berupa kompos kepada masyarakat. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Unhas Gelombang 106 “Penyebaran Brosur Mengenai Manfaat Kompos dan Cara Pembuatannya dari Limbah Pertanian dan Peternakan” ini telah berhasil dilaksanakan. Dimana, hasil luaran yang dicapai yaitu berupa brosur edukasi kepada masyarakat serta produk pupuk kompos.
Pembuatan Dan Pembagian Kompos Dari Limbah Pertanian Dan Peternakan Di Kelurahan Kadidi, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidenreng Rappang Azwa, Nur; Aziz, Abdul; Mahmud Achmad; Husnul Mubarak; Abdul Waris
Abdi Techno Jurnal AbdiTechno, Vol. 2, Nomor 1, Januari 2022
Publisher : Departemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70124/abditechno.v2i1.562

Abstract

Penyakit virus corona 2019 (corona virus disease/COVID-19) sebuah nama baru yang diberikan oleh Wolrd Health Organization (WHO) penyebarannya terjadi secara cepat dan membuat ancaman pandemi baru, lonjakan kasus setiap harinya tidak dapat dihindari. Pandemi covid-19 ini memiliki banyak dampak diantaranya yaitu pada pendidikan dan pertumbuhan ekonomi, sehingga dilaksanakan program kerja “Pembuatan dan Pembagian Pupuk Kompos Dari Limbah Pertanian dan Limbah Peternakan” sekaligus pembagian brosur yang menjelaskan mengenai pengertian, cara pembuatan, serta manfaat kompos. Dengan tujuan program kerja ini yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan dengan tidak ketergantungan dalam menggunakan pupuk kimia yang dapat meninggalkan residu pada tanah dan beralih menggunakan pupuk kompos yang baik untuk menigkatkan kesuburan tanah, sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan dengan menafaatkan limbah peternakan dan pertanian, serta memperoleh tanaman yang sehat tanpa penggunaan pupuk kimia. Khalayak sasaran dalam kegiatan program kerja pembuatan dan pembagian pupuk kompos ini adalah masyarakat dalam hal ini ibu rumah tangga dan petani yang ada di Kelurahan Macorawalie, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidenreng Rappang. Metode pengabdian yang dilakukan dalam kegiatan program kerja ini yaitu pembagian kompos dan brosur yang telah dibuat sebelumnya secara offline (door to door) kepada 32 orang yang ada di Kelurahan Macorawalie, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidenreng Rappang.
Assessment of the Tertiary Irrigation System in Bulutimorang Irrigation Area, Sidrap Regency Ridha Izzulhaq, Muhammad; Iqbal; Mahmud Achmad; Fadhil Surur; Husnul Mubarak
Salaga Journal Volume. 02, No 1, June 2024
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70124/salaga.v2i1.1358

Abstract

Irrigation plays a crucial role in agriculture, particularly in Indonesia, by ensuring a stable water supply for rice fields, thereby enhancing crop productivity and optimizing water use. The efficiency of an irrigation network directly impacts water distribution, making it essential to assess system performance regularly. This study evaluates the performance of the tertiary irrigation system in the Bulutimorang Irrigation Area, Sidrap Regency, and maps the condition of its existing physical infrastructure. The research was conducted from May to July 2023 and involved field surveys, network tracing, and interviews with farmers, sluice gate officers, and irrigation personnel (juru/mantri). Data were analyzed to validate key performance indicators based on the Regulation of the Minister of PUPR No. 12/PRT/M/2015. The results indicate that the tertiary irrigation network in the Bulutimorang Irrigation Area is functioning well, with an overall performance score of 72.06%. These findings highlight the need for continued maintenance and improvement strategies to sustain efficient irrigation management in the region.
Pengenalan Dan Pembuatan Alat Penabur Pupuk Berbasis Pipa, Di Desa Kaluku Kecamatan Batang Kabupaten Jeneponto Faizah, Nur; Rizal, Muhammad; Iqbal Salim; Abdul Waris; Mursalim; Daniel Useng; Mahmud Achmad; Febriana Intan Permata Hati; Olly Sanny Hutabarat
Abdi Techno Jurnal AbdiTechno, Vol. 5, Nomor 2, Juli 2025
Publisher : Departemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70124/abditechno.vi.1835

Abstract

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah respons terhadap tuntutan zaman yang menekankan bahwa perguruan tinggi harus berperan lebih dari sekadar pusat pendidikan, tetapi juga sebagai agen perubahan dalam masyarakat. KKN menyediakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah dipelajari selama di kampus ke dalam situasi nyata di masyarakat salah satunya di Desa Kaluku, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto, di mana sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani karena desa tersebut memiliki lahan yang luas. Tanaman yang banyak dibudidayakan di daerah ini meliputi padi, jagung, kacang tanah, pisang, dan kacang hijau. Namun, para petani masih menggunakan teknik tradisional, khususnya dalam proses pemupukan, yang dilakukan secara manual menggunakan tangan. Metode ini memakan banyak waktu, tenaga, dan sumber daya manusia. Untuk menjawab tantangan tersebut, hadir inovasi lokal berupa alat penabur pupuk. Alat ini dirancang untuk mempermudah proses pemupukan dengan tingkat akurasi yang tinggi, sehingga nutrisi dapat tersebar merata ke seluruh tanaman. Selain menghemat waktu dan tenaga, alat ini juga mengurangi pemborosan pupuk dan berpotensi meningkatkan produktivitas hasil panen. Penggunaan teknologi ini memberikan solusi praktis bagi petani untuk menghadapi tantangan dalam sektor pertanian.
Uji Teknologi Pengolah Pupuk Organik Tipe Rotary Blade Pada Kelompok Tani Kakao di Kabupaten Bantaeng Iqbal; Mahmud Achmad; Muhammad Tahir Sapsal
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v3i2.570

Abstract

Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) merupakan teknologi mekanik yang memudahkan dan mempercepat para petani dalam proses pembuatan pupuk organik (kompos) berupa alat pencacah bahan organik (limbah kebun). Pencacahan bahan baku/bahan organik sangat diperlukan untuk memperkecil ukuran partikel material, karena ukuran partikel material kompos yang kecil dapat mempercepat masa fermentasi sehingga kompos lebih cepat matang dan terdekomposisi sempurna. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada petani bagaimana membuat dan menggunakan APPO sehingga petani dapat mengolah limbah kebun kakao menjadi pupuk organik yang bisa dijadikan sebagai pendapatan tambahan bagi mereka. Kegiatan ini dilakukan melalui metode penyuluhan dan demonstrasi teknologi serta pembimbingan kepada petani. Pengetahuan yang diperoleh petani dari kegiatan ini diharapkan mampu mengubah pola pikir mereka dari petani menjadi pengusaha yang bergerak dibidang budidaya pertanian, karena dengan mengolah limbah kebun kakao menjadi pupuk organik berarti dapat menambah pendapat mereka secara langsung yang tentunya akan meningkatkan kesejahteraan keluarga petani itu sendiri.