Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MSME Marketing Strategy Analysis to Face Competition in Digitalization Era (Study on MSME Traders Clothing at Pasar Johar MAJT Semarang) Tri Widiastuti; Dina Kharisma
Jurnal REKOMEN (Riset Ekonomi Manajemen) Vol. 6 No. 1 (2023): REKOMEN (Riset Ekonomi dan Manajemen)
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/rekomen.v6i1.359

Abstract

Study this aim analyze online strategy marketing based on strengths and weaknesses, opportunities, and threats on trader clothes at Johar MAJT market Semarang to increase power competitiveness and sales. The research study uses a qualitative descriptive approach. Data were obtained from in-depth interviews with key informants. The research place is in Johar MAJT Market, Semarang, and the research informants are merchant clothing at the Johar MAJT market, Semarang. Data collection techniques through observation, interviews, and documents. Technique analysis data use Miles and Huberman’s model include: 1) reduction,2) presentation. 3) conclusion and verification. Test validity uses credibility tests through technique triangulation technique and source. The results of the study can be concluded that online marketing can increase the power of competitive trader clothes at the Johar MAJT. The online marketing strategy is determined by a combination factor internal and external. In general trader clothes are in quadrant 1, progressive strategy is recommended (Strength-Opportunity -SO) and the company is in very good condition so there are a lot of opportunities to expand continually, increase growth and achieve progress maximum. Strategy Strength-Opportunity (SO) includes: 1) Utilise whole strength in conducting effective communication with consumers, 2) Expanding network by collaborating with marketplaces like Tokopedia, Blibli, Shoppee, and others, so that online sales can increase, 3) Expansion strategy: open outlet new, accept many resellers, 4) Push the price and give a discount product which often searching for community/new product as promotion,5) Cooperate with a distributor so that stock goods always available.
PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN INOVASI DIGITAL TERHADAP KINERJA UMKM Widiastuti, C Tri; Universari, Nuria -; Emaya, Kurniawat -
SOSIO DIALEKTIKA Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : LP2M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/sd.v9i1.10395

Abstract

Pelaku UMKM tidak dapat dipisahkan dari isu perkembangan ekonomi digital yang berperan penting dalam menentukan tingkat keberhasilan UMKM. Target riset ini untuk menganalisis bagaimana literasi keuangan dan inovasi digital mempengaruhi kinerja keuangan UMKM. Riset ini mengaplikasikan teknik kuantitatif untuk menilai variabel bebas literasi keuangan (X1) dan inovasi digital (X2) atas variabel terikat kinerja UMKM (Y). Populasi UMKM Kuliner di Kecamatan Semarang Barat. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pendekatan penghimpunan data dengan kuesioner diukur menggunakan skala likert. Metode penelaah menggunakan Partial Least Squares (PLS) melalui aplikasi SmartPLS 3.0. Literasi keuangan dan inovasi digital, menurut temuan penelitian, memberikan dampak positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM. R square variabel kinerja UMKM sebanyak 0,606. Artinya variabel laten literasi keuangan dan inovasi digital dapat menjelaskan 60,6% variasi kinerja UMKM. Dan selebihnya 39,4% diterangkan oleh komponen yang tidak dikaji dalam riset ini. Implikasinya, pelaku UMKM mampu memperluas akses, meningkatkan pemodalan dan kinerja UMKM sehingga usahanya terus tumbuh dan berkelanjutan.MSME players cannot be isolated from the issue of digital economic development, which is critical in defining MSMEs' level of success. Investigating the effects of digital innovation and financial literacy on MSMEs' financial performance is the goal of this study. The independent variables financial literacy (X1) and digital innovation (X2) on the dependent variable MSME performance (Y) are assessed using quantitative methodologies in this study. Culinary MSMEs populate the West Semarang District. Purposive sampling was used to collect data. A Likert scale was used to assess the data-gathering strategy with a questionnaire. The review approach employs the SmartPLS 3.0 program and Partial Least Squares (PLS). Financial literacy and digital innovation, according to research findings, have a favorable and significant impact on MSME success. The R-square value for the MSME performance variable is 0.606. That is, 60.6% of the variance in MSME performance can be explained by the latent variables of financial literacy and digital innovation. The remaining 39.4% is explained by variables not examined in this study. The implication is that MSME players can broaden access, raise finance, and improve MSME performance, allowing their firms to develop and be sustainable. 
Literasi Keuangan Bagi UMKM Bawang Merah Goreng di Kampung Tematik Cibagor Kelurahan Mlatiharjo Semarang Widiastuti, C. Tri; Yudiono, Heri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 3 (2024): Mei
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i3.851

Abstract

UMKM mempunyai peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mandiri dan mempunyai kemampuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara signifikan. UMKM perlu dibekali dengan keterampilan literasi keuangan dalam menghadapi tantangan keuangan yang semakin kompleks. Dalam menjalankan usahanya pelaku UMKM di kampung tematik Cibagor kelurahan Mlatiharjo Semarang menghadapi permasalahan terkait dengan lemahnya literasi keuangan. Fokus kegiatan PkM (Pengabdian Kepada Masyarakat) yakni memberikan literasi keuangan serta melakukan pendampingan. Kegiatan PkM dilakukan di kampung tematik Cibagor kelurahan Mlatiharjo Semarang diikuti oleh 20 pelaku usaha bawang merah goreng. Metode Kegiatan PkM diawali dengan prasurvey untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha, sosialisasi yakni menginformasikan kepada pelaku usaha terkait solusi yang akan diberikan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Sebelum kegiatan PkM ini dilakukan evaluasi awal (Pre Test) untuk mengetahui pengetahuan keuangan yang dimiliki pelaku usaha bawang merah goreng terkait dengan literasi keuangan dan pembukuan keuangan. Pre Test dilakukan dengan mewawancarai pelaku usaha dengan topik literasi keuangan. Pemberian literasi keuangan, pelatihan pembukuan keuangan sederhana, pendampingan kemudian juga dilakukan evaluasi akhir (post-test) untuk mengetahui tingkat pemahaman pelaku usaha pada pengetahuan keuangan yang diberikan. Hasil kegiatan PkM ini pelaku usaha mempunyai pengetahuan yang lebih baik tentang keuangan, mampu membuat laporan keuangan dengan tertib dan teratur.