WIRIAWAN, W.
Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Profil siklus menstruasi dan kejadian ovulasi perempuan usia reproduksi pecandu heroin WIRIAWAN, W.; HESTIANTORO, A.; PRIHARTONO, J.
Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology Volume. 32, No. 4, October 2008
Publisher : Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.695 KB)

Abstract

Tujuan: Mengetahui pola siklus menstruasi dan angka kejadian ovulasi perempuan usia reproduksi pecandu heroin dan diketahuinya sebaran angka kejadian ovulasi perempuan usia reproduksi pecandu heroin menurut pola siklus menstruasinya. Rancangan/rumusan data: Studi deskriptif dengan rancangan potong lintang. Bahan dan cara kerja: Selama kurun waktu Januari sampai Juni 2007 dilakukan pengumpulan data terhadap 40 responden yang diambil secara consecutive sampling di RSKO Fatmawati dan beberapa puskesmas di Jakarta. Semua responden dilakukan wawancara mengenai pola siklus menstruasi tiga bulan sebelumnya dan dilakukan pemeriksaan kadar progesteron pada fase luteal madya. Hasil: Subjek yang diteliti berjumlah 40 perempuan usia reproduksi pecandu heroin yang berusia antara 20 sampai 40 tahun dengan rata-rata usia responden 26 (20 - 37) tahun. Rata-rata lamanya menggunakan heroin 7,1±3,1 tahun, sedangkan rerata usia responden pertama kali menggunakan heroin adalah 18 (13 - 31) tahun. Pola menstruasi yang didapatkan yaitu oligomenorea sebesar 67,5 %, siklus normal 22,5 %, dan amenorea sebesar 10 %. Pada penilaian kadar progesteron fase luteal madya didapatkan siklus menstruasi yang tidak berovulasi sebesar 77,5 % dan siklus yang berovulasi sebesar 22,5 %. Tidak ada perbedaan yang bermakna secara statistik (p > 0,005) di antara kelompok faktor risiko umur, lama pemakaian heroin, jumlah paritas, dan indeks massa tubuh mengenai gangguan ovulasi pada perempuan pecandu heroin. Kesimpulan: Pola menstruasi perempuan usia reproduksi pecandu heroin yang terbanyak adalah oligomenorea (67,5 %) dengan siklus yang berovulasi sebesar 26 %. [Maj Obstet Ginekol Indones 2008; 32-4: 223-8] Kata kunci: heroin, usia reproduksi, siklus menstruasi, ovulasi.
Kejadian kehamilan pascaoperasi miomektomi perlaparoskopi WIRIAWAN, W.; HADISAPUTRA, W.
Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology Volume. 31, No. 3, July 2007
Publisher : Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.249 KB)

Abstract

Tujuan: Untuk mengevaluasi keberhasilan kehamilan pascaoperasi miomektomi perlaparoskopi pada kasus infertilitas. Rancangan/rumusan data: Penelitian deskriptif. Bahan dan cara kerja: Subjek penelitian adalah 26 orang pasien infertilitas dengan sangkaan mioma uteri yang menjalani operasi miomektomi perlaparoskopi dari bulan Januari 2004 sampai dengan Desember 2006 di Klinik Raden Saleh Divisi Kesehatan Reproduksi Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSCM Jakarta. Hasil: Keberhasilan kehamilan pascaoperasi miomektomi perlaparoskopi pada penelitian ini sebesar 53,84%. Sebagian besar kehamilan yang terjadi secara spontan, dengan interval kurang dari satu tahun pascaoperasi. Tidak ada komplikasi yang ditemukan selama masa antenatal atau intrapartum pada semua persalinan dilakukan seksio sesarea. Kesimpulan: Operasi miomektomi perlaparoskopi merupakan terapi pilihan bagi pasien infertilitas. Keberhasilan kehamilan pascalaparoskopi miomektomi mungkin dipengaruhi pula oleh usia pasien, lamanya infertilitas, faktor suami dan beberapa faktor lain yang mempengaruhi penyebab infertilitas. [Maj Obstet Ginekol Indones 2007; 31-3: 143-7] Kata kunci: laparoskopi, miomektomi, infertilitas