Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi guru matematika terhadap konsep geometri serta pembelajarannya dengan transformasi teknologi pada SMP Kalimantan Barat. Tantangan integrasi teknologi dalam pengajaran geometri masih sering dihadapi guru, terutama dalam konteks pengajaran yang membutuhkan visualisasi dan pemahaman spasial yang mendalam. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan tes melalui pada 127 guru, sementara analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan persepsi guru matematika terhadap konsep geometri dikaitkan dengan transformasi teknologi pada jenjang SMP Kalimantan Barat. Terdapat kecenderungan bahwa konsep geometri diajarkan cukup dengan keterampilan guru apa adanya, tidak begitu melibatkan IT, dengan persepsi bahwa IT lebih memerlukan waktu dan usaha yang gigih. Selain itu, terdapat kecenderungan melakukan pembelajaran alami, di mana pembelajaran dilakukan sebatas pemahaman siswa tanpa upaya untuk memastikan bahwa materi geometri sesuai dengan kebutuhan kontekstual. Dalam hal ini, IT tidak begitu diaplikasikan dalam pembelajaran. This research aims to describe mathematics teachers' perceptions of geometry concepts and their learning with technological transformation in West Kalimantan junior high schools. The challenge of technology integration in teaching geometry is often faced by teachers, especially in contexts requiring visualization and deep spatial understanding. The research method used is qualitative with a descriptive approach. Data collection was done by distributing tests to 127 teachers, while data analysis was done qualitatively. The results showed teachers’ perceptions of geometry and technological transformation at the junior high school level in West Kalimantan. There is a tendency that geometry is taught with the teachers’ existing skills, without involving IT, due to the perception that IT requires more time and effort. Additionally, learning tends to focus on student understanding without ensuring the geometry material aligns with contextual needs, resulting in minimal application of IT in learning.