Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek penting yang kurang mendapat perhatian di CV Morio Hatri Indonesia, sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam perakitan suku cadang (sparepart) otomotif. Rendahnya pemahaman pekerja terhadap K3, minimnya ketaatan dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), serta kurangnya infrastruktur K3 merupakan permasalahan utama yang ditemukan. Tujuan penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pekerja mengenai pentingnya K3, penggunaan APD, identifikasi bahaya dan prosedur evakuasi. Metode meliputi analisis awal (survei dan wawancara), desain materi (presentasi, video, simulasi), perancangan arsitektur infrastruktur yang diperlukan, implementasi melalui penyuluhan serta praktik langsung, dan monitoring evaluasi dengan pendampingan serta kuisioner terkait peningkatan keberdayaan, keterampilan, serta kepuasan mitra. Hasil menunjukkan adanya masalah K3 berupa minimnya pengetahuan dan penerapan K3. Tim PkM menyusun materi penyuluhan dalam bentuk presentasi, video, dan simulasi terkait pentingnya K3, penggunaan APD, identifikasi bahaya, serta prosedur evakuasi. Selain itu, tim juga merancang infrastruktur K3 seperti jalur evakuasi, tanda keselamatan, dan peralatan darurat. Penyuluhan melalui presentasi dan simulasi penggunaan APD berhasil dilaksanakan dengan partisipasi pekerja serta manajemen industri. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan pekerja, penggunaan APD yang lebih konsisten, pemahaman potensi bahaya, dan prosedur evakuasi, meskipun masih dibutuhkan pendampingan lanjutan untuk memastikan konsistensi penerapan K3. Penyuluhan ini berhasil meningkatkan pengetahuan pekerja dan penerapan K3 di Industri CV Morio Hatri Indonesia. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penggunaan APD, kemampuan mengidentifikasi bahaya dan pengetahuan prosedur evakuasi. Untuk menjaga keberlanjutan program, disarankan adanya pelatihan berkelanjutan dan pengawasan ketat terhadap penerapan K3 di perusahaan.