Kepulauan Kei memiliki sumber daya lokal yang berpotensi dikembangkan, salah satunya adalah kacang tunggak yang dikenal dengan sebutan kacang merah. Kacang tunggak ini ditemukan di bagian Tenggara dan Barat Daya dari Provinsi Maluku dengan kandungan nutrisi yang tinggi dan dapat dikembangkan sebagai bahan baku pembuatan makanan alternatif. Selama ini, pemanfaatan kacang tunggak oleh masyarakat setempat hanya sebagai bahan pelengkap karbohidrat yang diolah secara tradisional dalam bentuk nasi maupun bubur. Kebiasaan mengkonsumsi seperti ini telah berlangsung bertahun-tahun lamanya. Inovasi pengembangan belum pernah dilakukan. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat untuk mengembangkan pemanfaatan kacang merah sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi dan meningkatkan kesejahteran. Dengan memanfaatkan kacang tunggak melalui penepungan atau tanpa penepungan dapat dibuat produk pangan alternatif seperti tempe, susu, pasta, puding, bakpao, cookies. Dengan demikian, perlu adanya upaya edukasi untuk memberikan solusi alternatif yang mampu meningkatkan keterampilan dan kreatifitas masyarakat, khususnya yang di Desa Taar Kota Tual Kepulauan Kei. Metode yang dipakai dalam kegiatan ini adalah edukasi bagi kelompok perempuan sebanyak 30 orang. Kegiatan edukasi berupa sosialisasi dan pelatihan atau demonstrasi pembuatan produk pangan berbahan dasar kacang tunggak lokal oleh peserta. Dalam kegiatan pengabdian ini peserta sangat antusias. Hal ini ditunjukkan dari keseriusan peserta dalam mengikuti setiap kegiatan baik penyampaian materi oleh pelaksana maupun uji coba atau demo oleh peserta. Peserta juga terampil dalam membat produk sesuai arahan dari tim pelaksana. Dengan demikian, kacang tunggak sangat berpeluang untuk dikembangkan dan dikomersialkan sebagai produk pangan.