Peran orang tua sangat penting dalam membangun karakter anak, ini sangat terbukti ketika anak sudah dewasa memperlihatkan bagaimana karakter mereka setelah orang tua membimbingnya semasa kecil. Menurut Hadi (2016:102) menyatakan bahwa orang tua memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak. Ketika peran orang tua berhasil dalam mendidik anak, mereka akan merasa aman dan percaya terhadap keluarganya, berbeda dengan anak yang tidak cukup menerima peran orang tua dalam hidupnya mereka cenderung tidak nyaman dengan keluarganya. Dalam mendidik anak tentunya komunikasi keluarga sangat penting, interaksi dalam keluarga akan membangun kedekatan satu sama lain, positif nya anak akan menjadi lebih dekat dengan orang tua, mereka akan lebih terbuka dengan isi hati nya. Menurut Aziz Safrudin (2015:235), komunikasi keluarga adalah suatu pengorganisasian yang menggunakan kata-kata, sikap tubuh, intonasi suara, tindakan untuk menciptakan harapan image, ungkapan perasaan serta saling membagi pengertian. Jika komunikasi keluarga tidak baik dan mengakibatkan perilaku toxic parents, broken home itu akan mempengaruhi karakter anak bahkan kesehatan mental anak akan terganggu. Kesehatan mental dalam anak tidak dapat kita anggap sepele karena itu akan berpengaruh dalam perjalanan hidup anak kedepannya, bagaimana anak berkomunikasi dengan orang lain, memecahkan masalahnya dan merasa dirinya aman dilingkungan sekitarnya. Jika itu semua tidak dikuatkan atau di dukung oleh orang tua maka anak akan merasa dirinya selalu sendiri dan merasa tidak percaya dengan orang lain yang akhirnya mereka kesulitan dalam berinteraksi, mandiri. Penelitian ini diharapkan dapat membantu nilai positif yang bisa diambil oleh para orang tua dan calon orang tua dalam memilih pola asuh anak, bagaimana sangat pentingnya peran orang tua dalam perjalanan hidup anak itu.