Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peluang dan tantangan wirausaha sosial berbasis teknologi (tech for good) dalam mendukung penerapan ekonomi sirkular di Indonesia. Fenomena ini muncul seiring dengan perubahan paradigma bisnis dari orientasi profit semata menuju penciptaan nilai sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. Wirausaha sosial kini tidak hanya berperan sebagai pelaku ekonomi, tetapi juga sebagai agen perubahan yang menggabungkan inovasi teknologi dengan misi sosial untuk menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik purposive sampling terhadap wirausaha sosial, akademisi, dan pengamat ekonomi berkelanjutan. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan model interaktif Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi digital berperan penting dalam memperkuat model bisnis wirausaha sosial melalui peningkatan efisiensi, perluasan pasar, serta transparansi dampak sosial. Integrasi prinsip ekonomi sirkular mendorong munculnya inovasi berkelanjutan, seperti pengolahan limbah menjadi produk bernilai tambah, penerapan energi terbarukan, dan layanan digital ramah lingkungan. Namun, masih terdapat tantangan seperti keterbatasan modal, rendahnya literasi digital, dan belum optimalnya dukungan kebijakan publik. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa penguatan kapasitas sumber daya manusia, kolaborasi lintas sektor, dan akses terhadap pendanaan hijau merupakan faktor kunci bagi keberhasilan tech for good di Indonesia. Dengan dukungan ekosistem yang inklusif dan kebijakan yang berpihak pada inovasi sosial, wirausaha sosial berbasis teknologi berpotensi menjadi motor utama dalam mewujudkan ekonomi sirkular yang berdaya saing, berkeadilan, dan berkelanjutan.