Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

KOMUNIKASI PASCA KRISIS VAKSIN PALSU DI RS KARYA MEDIKA II TAMBUN - Sebuah Studi Pendahuluan Maisa, Inas; Musiasa, I Nyoman; Shihab, Mohammad
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku B - Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.204 KB)

Abstract

Pemberitaan kasus vaksin palsu di media massa telah menimbulkan keresahan masyarakat. Hal ini pun berpotensi menyebabkan krisis citra dan menurunkan kepercayaan pasien kepada berbagai fasilitas kesehatan terduga pengguna vaksin palsu. Berbagai media massa menempatkan RS Karya Medika II Tambun, Bekasi dalam daftar fasilitas kesehatan yang diduga menggunakan vaksin palsu. Meskipun Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa vaksin palsu tidak mengandung bahan yang dapat membahayakan kesehatan, terpapar vaksin palsu masih menjadi kekhawatiran para pengguna jasa rumah sakit tersebut.Hal ini mengharuskan rumah-rumah sakit terduga untuk segera mengembangkan komunikasi untuk menjaga kepercayaan konsumen.Studi ini merupakan rangkaian penelitian komunikasi pasca krisis di RS Karya Medika II Tambun yang dikembangkan dengan metode kualitatif deskriptif.Pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam, studi dokumen dan literatur.Studi pendahuluan ini menyimpulkan rumah sakit ini mendapatkan vaksin palsu dari pemasok, namun tidak terpakai karena tidak adanya kejadian yang membutuhkan penanganan dengan menggunakan vaksin tersebut.Oleh karenanya pasca krisis, strategi komunikasi perlu dijalankan agar pengguna jasa yakin dengan pelayanan prima dari RS Karya Medika II Tambun. Kata Kunci: kesehatan, komunikasi, krisis, public relations, rumah sakit, vaksin palsu
MEREKAT LOYALITAS PELANGGAN: STRATEGI & TAKTIK PT ST. MORITA Shihab, Mohammad; Krishna, Evangga
Makna: Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya Vol 5 No 2 (2019): MAKNA: Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya
Publisher : Fakultas Komunikasi, Sastra, dan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.783 KB) | DOI: 10.33558/makna.v5i2.1807

Abstract

Di tengah pertumbuhan industri pengemasan dan persaingan bisnis, PT. St. Morita Industries memiliki ratusan pelanggan tetap yang merupakan perusahaan ternama dari berbagai bidang industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan perusahaan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan. Untuk mengeksplorasi tujuan tersebut, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dan melakukan wawancara kepada lima informan yang berasal dari bagian internal perusahaan dan para pelanggan tetapnya. Data yang didapat kemudian dianalisis berdasarkan konsep strategi komunikasi yaitu pull strategy, push strategy, dan profile strategy.
ASKfm: Motives of Self-Disclosure to Anonymous Questions Pheseline Felim; Dindin Dimyati; Mohammad Shihab
Jurnal Komunikasi Vol. 13 No. 1 (2018): VOLUME 13 NO 1 OKTOBER 2018
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/komunikasi.vol13.iss1.art7

Abstract

Self-disclosure may happen greatly in social media because nonverbal cues were reduced and their anonymity feature, while they also control their content distribution to certain boundaries based on their own privacy management. The purposes of this research are to know motivation of ASKfm users to disclose their personal information to anonymous questions and how privacy rule criteria such as gender, culture, and context make them want to disclose their personal information to anonymous questions. By using in-depth interview, data were collected from three males and three females aged 18 to 24 years old. They had ASKfm accounts, had answered anonymous questions at least five times, had minimum 100 likes in total, and had revealed personal information to the anonymous questions. ASKfm involved personal evaluation towards rewards and costs received by the users. Participants were motivated to disclose their personal information to anonymous questions to get enjoyment by receiving and answering many anonymous questions as well as relationship building. The motivations indirectly caused self-presentation in which some participants promoted their ASKfm accounts in other social media to get more questions. Collectivistic participants received benefit on enjoyment, while individualistic participants who received benefit on relationship building and maintenance. Participants were more careful in managing disclosures because they were aware of possible risks and possibility of widely personal information distribution to unknown publics by filtering the questions rather than changing the Privacy Settings. KEYWORDS: anonymity, anonymous questions, ASKfm, motivations, privacy management, self-disclosure 
Strategic Communications and Corporate Branding: a Study of Jebsen & Jessen Indonesia Group Heny Wahyu Tamara Dwi Lestari; Dindin Dimyati; Mohammad Shihab
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 10, No 1 (2017): (Accredited Sinta 3)
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v10i1.2609

Abstract

Corporate communications hold a vital function to maintain the company’s positive image and reputation in front of stakeholders. A corporate communications practitioner must be able to handle a variety of communication processes in an organization, including to determine the right strategy to reach its communications goal. The purpose of this research is to analyze the corporate communications strategy of Jebsen & Jessen Indonesia Group to create its corporate branding and reflect it with public relations strategic planning process. The researcher gathered the primary data from in-depth interview with key informant and combine it with secondary data from other relevant data. Afterwards, it was verified by triangulation to strengthen the credibility of data and continue with analysis process. This research concluded that Jebsen & Jessen Indonesia Group has implemented its corporate branding strategy accordingly to public relations strategic planning process. Some of the targets have been achieved in one year period, however there have been suggestions to improve the future corporate branding strategy formation.
STRATEGI PUBLIC RELATIONS DAN PENCAK SILAT TRADISIONAL Mohammad Shihab; I Nyoman Musiasa
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.982 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v6i1.363

Abstract

Abstract - Pencak silat is a facet of Indonesian culture. It has been emerging in Indonesia in recent years because of some issues. The primary issue is that traditional pencak silat is dying in its homeland, Indonesia. The number of people who learn traditional pencak silat is decreasing. Meanwhile, some countries have claimed that pencak silat originated from their lands. To prevent traditional pencak silat from vanishing, public relations efforts may be an option. How does public relations become helpful to put the public back to pencak silat? A literature study has been performed. In-depth interviews were organized to gain insights from an organization focused on traditional pencak silat. The study offered both online and offline PR approaches. The community may take the advantages of community relations to build engagement with the public. The spirit of pencak silat may also be shared through direct communication with audiences. Finally, all activities must be published on online media to strengthen online presence and to increase internet publicity. Keywords: culture, pencak silat, public relations, internet, social media Abstrak - Pencak silat merupakan salah satu bentuk kebudayaan khas Indonesia. Pencak silat telah menjadi perhatian dalam beberapa waktu terakhir karena pencak silat tradisional terancam punah di negeri asalnya sendiri. Di saat jumlah pewaris pencak silat menurun, negara-negara lain berebut klaim bahwa aliran pencak silat miliknyalah yang lebih asli dibanding Indonesia. Untuk mencegah kepunahan pencak silat, pendekatan hubungan kemasyarakatan (public relations) bisa menjadi andalan. Bagaimana strategi public relations dapat membantu komunitas pencak silat tradisional untuk menarik hati masyarakat? Studi literatur dan wawancara mendalam telah dilakukan untuk menggali informasi dari komunitas pencak silat tradisional. Penelitian ini menjelaskan bagaimana strategi public relations membantu komunitas pencak silat secara daring maupun luring. Komunitas pencak silat dapat menggunakan pendekatan ini untuk membangun partisipasi (engagement) dengan publik. Berbagi semangat pencak silat pun dapat dilakukan dengan berkomunikasi secara langsung maupun daring. Seluruh kegiatan komunitas penting untuk dipublikasikan pada media daring agar kehadiran komunitas di dunia maya semakin kuat dan publisitas semakin meningkat. Kata kunci: budaya, pencak silat, public relations,internet, media sosial
ANALISIS PERSONAL BRANDING FASHION BLOGGER DIANA RIKASARI Amanda Vivi Imawati; Ayu Wahyuni Solihah; Mohammad Shihab
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.004 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v5i3.298

Abstract

Abstract: Personal branding is a way for people to build a brand about themselves. Diana Rikasari is an example of successful personal branding on the internet through her blog "Hot Chocolate and Mint" (dianarikasari.blogspot.com). Diana was the first fashion blogger in Indonesia and she has brought the fashion blogger trend to Indonesia. Hence, the researchers are interested in analyzing how personal branding done by Diana Rikasari through her blog at the beginning of her career based on the eight laws of personal branding and the characteristics of strong personal branding. This is a qualitative study that uses secondary data from the published writings on Diana’s blog (dianarikasari.blogspot.com) and other publications that contain media interviews with Diana. To analyze the results of the study, the research team did the coding process and categorization in order to describe the information obtained and analyze the results of the research with the literature review. Based on the study results, it is found that personal branding of Diana Rikasari through her blog has fulfilled the eight laws of personal branding and the characteristics of a strong personal brand. Keywords: Personal branding, Fashion blogger, Diana Rikasari Abstrak: Personal branding adalah cara untuk membangun merek atas diri seseorang. Diana Rikasari merupakan contoh personal branding yang sukses di internet melalui blog-nya “Hot Chocolate and Mint” (dianarikasari.blogspot.com). Diana merupakan fashion blogger pertama di Indonesia dan ia juga membawa tren fashion blogger ke Indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut, tim peneliti tertarik untuk menganalisis bagaimana personal branding yang dilakukan Diana Rikasari melalui blog-nya pada awal karier berdasarkan delapan konsep utama personal branding (the eight laws of personal branding) dan karakteristik personal branding yang kuat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan data-data sekunder yang bersumber dari tulisan yang dipublikasikan di blog Diana (dianarikasari.blogspot.com) dan publikasi-publikasi lainnya yang berisi wawancara media dengan Diana. Untuk menganalisis hasil penelitian, tim peneliti melakukan proses koding dan kategorisasi untuk mendeskripsikan informasi yang diperoleh dan menganalisis hasil penelitian dengan kajian pustaka. Berdasarkan atas hasil penelitian, personal branding Diana Rikasari melalui blognya memenuhi keseluruhan konsep-konsep utama personal branding dan karakteristik sebuah personal brand yang kuat. Kata kunci: Personal branding, Fashion blogger, Diana Rikasari
Penghargaan dan Pengorbanan Dalam Hubungan Asmara Pada Fase Tumbuh Dewasa Amanda Vivi Imawati; Anathasia Citra; Mohammad Shihab
Expose: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 1 (2019): EXPOSE Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : President University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.514 KB) | DOI: 10.33021/exp.v2i1.753

Abstract

Abstrak. Penghargaan dan pengorbanan dalam ilmu komunikasi berkaitan dengan teori pertukaran sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kesamaan pengalaman beberapa individu pada fase tumbuh dewasa (emerging adulthood) dalam penghargaan dan pengorbanan di hubungan asmara mereka dan bagaimana mereka mengkomunikasikan penghargaan dan pengorbanan tersebut. Penelitian kualitatif fenomenologi ini menggunakan paradigma konstruktivis. Partisipan ditentukan menggunakan teknik sampel bertujuan. Partisipan yang dipilih adalah tiga pasangan yang berada dalam hubungan asmara berusia 18-25 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghargaan yang diterima partisipan, yaitu bimbingan, pendampingan, penghiburan, perhatian, kejutan, pengertian, penyelesaian masalah, teman bicara, dan penerimaan dari orang tua. Sementara, pengorbanan yang dialami partisipan, yaitu kecemburuan, pengertian, pertengkaran, kecemasan, waktu, keegoisan pasangan, keterpurukan dan kemalasan, dan sakit hati. Partisipan mengkomunikasikan penghargaan yang diinginkan dengan berterus terang dan ada pula yang menggunakan tindak tutur (speech act) ilokusioner, sedangkan pengorbanan dikomunikasikan dengan 1) saling mengatakan secara terus terang, 2) saling memendam dan mendiamkan pasangan hingga pasangannya menyadari hal itu dan bertanya penyebabnya, atau 3) mencoba meredamnya sendiri terlebih dahulu baru mengatakannya bila diperlukan.  Kata kunci: penghargaan, pengorbanan, hubungan asmara,Abstract. Rewards and costs in communication studies are related to social exchange theory. The purpose of this study is to find out the same experiences of several emerging adulthoods about rewards and costs in romantic relationship and how they communicate rewards and costs. This qualitative phenomenological research used constructivist paradigm. Participants were determined using purposive sampling. Researcher selected three couples who are in a romantic relationship with six individuals in total, aged 18-25 (emerging adulthood), not married, university student/university graduate, and have experienced rewards and costs in romantic relationship. The results showed that the rewards received by participants are guidance, companion, consolation, attention, surprise, understanding, problem solving, friend to talk, and acceptance from parents. Meanwhile, the costs experienced by participants are jealousy, understanding, quarrel, worry, time, partner’s selfishness, miserable and laziness, and hurt. Participants communicate the rewards by being straightforward and the others using an illocutionary speech act whereas they communicate costs by 1) being straightforward, 2) being in silence until the partner realizes it and asks the cause, or 3) try to calm it theirself first and then say it when necessary.Keywords: rewards, costs, social exchange, romantic relationship
MEREKAT LOYALITAS PELANGGAN: STRATEGI & TAKTIK PT ST. MORITA Mohammad Shihab; Evangga Krishna
Makna: Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya Vol 5 No 2 (2019): MAKNA: Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya
Publisher : Fakultas Komunikasi, Sastra, dan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/makna.v5i2.1807

Abstract

Di tengah pertumbuhan industri pengemasan dan persaingan bisnis, PT. St. Morita Industries memiliki ratusan pelanggan tetap yang merupakan perusahaan ternama dari berbagai bidang industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan perusahaan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan. Untuk mengeksplorasi tujuan tersebut, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dan melakukan wawancara kepada lima informan yang berasal dari bagian internal perusahaan dan para pelanggan tetapnya. Data yang didapat kemudian dianalisis berdasarkan konsep strategi komunikasi yaitu pull strategy, push strategy, dan profile strategy.
Proses Perencanaan Pesan Dalam Membangun Citra ‘Zumba Fitness Indonesia’ Melalui Key Opinion Leader Arga Sukma Bhagaskara; Mohammad Shihab
Communication Vol 13, No 1 (2022): Communication
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/comm.v13i1.1577

Abstract

Gaya hidup sehat menjadi terasa lebih penting di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Gaya hidup yang sehat menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan kebugaran agar tidak terdampak virus corona. Masyarakat Indonesia pun sudah mulai menyadari betapa pentingnya gaya hidup sehat. Salah satu olahraga popular yang dapat meningkatkan kesehatan adalah zumba. Saat ini, zumba identik dengan olahraga kaum perempuan. Padahal, olahraga ini dapat diikuti oleh siapa saja yang menginginkan gaya hidup sehat. Oleh sebab itu, Zumba Fitness di Indonesia melalui OCCAM Komunikasi Indonesia ingin membangun kesadaran merek dan citra yang tepat di dalam persepsi publik. Citra merupakan aset yang tidak tampak yang sangat penting bagi sebuah perusahaan dan menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan konsumen untuk membeli dan berlangganan sebuah produk. Citra perusahaan yang buruk tentu akan mempengaruhi kehidupan bisnis sebuah perusahaan. Karena itu, perusahaan akan berusaha keras membentuk dan menjaga nama baik perusahaan. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana proses perencanaan pesan dalam membangun citra Zumba Fitness Indonesia melalui influencer. Subyek penelitian ini merupakan dua orang konsultan yang mengelola aktivitas komunikasi Zumba Fitness di Indonesia. Hasil penelitian ini menyimpulkan proses perencanaan pesan yang dilakukan untuk Zumba Fitness terbagi dalam empat tahapan, yakni: (1) analisis profil dan situasi; (2) analisis kampanye terdahulu; (3) perencanaan pesan; dan (4) evaluasi. Pesan yang digunakan disusun menggunakan teknik informatif sesuai lokasi dan waktu, serta teknik persuasif menggunakan emotional appeal, humorous appeal, reward appeal, dan motivational appeal.
Pembentukan Persepsi Masyarakat Pekerja terhadap Vaksinasi COVID-19 Tansya Calista; Mohammad Shihab
CARAKA : Indonesia Journal of Communication Vol 2, No 1 (2021): CARAKA : Indonesia Journal of Communication
Publisher : Indonesian Scientific Journal (Jurnal Ilmiah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.716 KB) | DOI: 10.25008/caraka.v2i1.53

Abstract

Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan program vaksinasi Covid-19 untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pekerja terhadap vaksinasi COVID-19. Penelitian ini dikembangkan dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan fenomenologis. Tujuh informan telah mengikuti wawancara mendalam dan penelitian ini menyimpulkan bahwa para informan melihat vaksinasi COVID-19 sebagai antibodi untuk mencegah Covid-19. Mereka berkomitmen mengikuti vaksinasi setelah Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama di Indonesia.