Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KONSTRUKSI NARASI KADER PENGGERAK LEMBAGA KESWADAYAAN MASYARAKAT RATNA DEWI, LIZA DWI; MARYANI, DINI; MARYANI, DINI
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku B - Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.665 KB)

Abstract

Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) adalah program pencegahan dan peningkatan kualitas pemukiman kumuh yang merupakan penjabaran dari pelaksanaan Rencana strategis Dirjend Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2015 – 2019. Namun di tingkat akar rumput, program ini tidak semua berjalan dengan baik. Salah satunya adalah di Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Berkat kehadiran seorang kader, sebuah Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) yang vakum, berhasil digerakkan. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah: Bagaimana konstsruksi narasi kader dalam menggerakkan LKM. Teori yang digunakan adalah Narative Paradigm and Storytelling karya Walter Fisher. Teori ini mengatakan bahwa pesan persuasif yang efektif bukanlah pesan tentang fakta rasional, melainkan lebih kepada pesan narasi yang mampu meyakinkan khalayak tentang alasan / argumen/ justifikasi yang baik (good reasons) untuk terlibat dalam suatu tindakan tertentu. Metode yang digunakan adalah Hermeneutika, yang merupakan studi yang menekankan suatu pembacaan detail atau pengujian terhadap teks. Yang dimaksud teks di sini dapat berwujud sebuah percakapan, tulisan, ataupun gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader mengkonstruksikan narasinya dengan cara: 1. Menanyakan kepada masyarakat apa masalah yang dihadapi; 2. Memberikan contoh-contoh keberhasilan kader di lokasi lain untuk membangun kredibilitas kader; 3. Membalik masalah/keluhan masyarakat tersebut dalam pesan-pesan persuasif solutif sehingga masyarakat yakin kader tersebut menjawab permasalahan yang ada. 4. Menyusun kalimat-kalimat dengan jargon kearifan lokal sehingga pesan mudah diterima masyarakat. 5. Memperkuat narasinya dengan pembuktian pelaksanaan di lapangan sehingga gerakan sosial terwujud. Kata Kunci: Narasi, Kader, Gerakan Sosial.
KONSTRUKSI NARASI KADER PENGGERAK LEMBAGA KESWADAYAAN MASYARAKAT RATNA DEWI, LIZA DWI; MARYANI, DINI; MARYANI, DINI
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku B - Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.665 KB)

Abstract

Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) adalah program pencegahan dan peningkatan kualitas pemukiman kumuh yang merupakan penjabaran dari pelaksanaan Rencana strategis Dirjend Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2015 – 2019. Namun di tingkat akar rumput, program ini tidak semua berjalan dengan baik. Salah satunya adalah di Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Berkat kehadiran seorang kader, sebuah Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) yang vakum, berhasil digerakkan. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah: Bagaimana konstsruksi narasi kader dalam menggerakkan LKM. Teori yang digunakan adalah Narative Paradigm and Storytelling karya Walter Fisher. Teori ini mengatakan bahwa pesan persuasif yang efektif bukanlah pesan tentang fakta rasional, melainkan lebih kepada pesan narasi yang mampu meyakinkan khalayak tentang alasan / argumen/ justifikasi yang baik (good reasons) untuk terlibat dalam suatu tindakan tertentu. Metode yang digunakan adalah Hermeneutika, yang merupakan studi yang menekankan suatu pembacaan detail atau pengujian terhadap teks. Yang dimaksud teks di sini dapat berwujud sebuah percakapan, tulisan, ataupun gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader mengkonstruksikan narasinya dengan cara: 1. Menanyakan kepada masyarakat apa masalah yang dihadapi; 2. Memberikan contoh-contoh keberhasilan kader di lokasi lain untuk membangun kredibilitas kader; 3. Membalik masalah/keluhan masyarakat tersebut dalam pesan-pesan persuasif solutif sehingga masyarakat yakin kader tersebut menjawab permasalahan yang ada. 4. Menyusun kalimat-kalimat dengan jargon kearifan lokal sehingga pesan mudah diterima masyarakat. 5. Memperkuat narasinya dengan pembuktian pelaksanaan di lapangan sehingga gerakan sosial terwujud. Kata Kunci: Narasi, Kader, Gerakan Sosial.
Komunikasi Keluarga Antara Orang Tua dengan Anak dalam Pembentukan Karakter Anak yang Jujur Dini Maryani Sunarya; Dwi Prijono Soesanto
Jurnal Serasi Vol 16, No 2 (2018)
Publisher : Akademi Sekretari Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tugas penting dari orang tua mengadakan komunikasi dengan anak dengan cara yang harmonis. Anak harus dipengaruhi cara berpikirnya berdasarkan fakta dan persepsi pada anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana komunikasi keluarga antara orang tua dengan anak. Studi kasus yang diangkat dalam penelitian ini adalah keluarga pluralistik dalam pembentukan karakter anak yang jujur di daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Paradigma yang digunakan adalah Post-positivisme dengan metode penelitian adalah kualitatif dan desain penelitian studi kasus dengan Tipe-1. Hasil penelitian ini adalah orang tua jangan menyalahkan anak, memberikan contoh yang baik, menggunakan bahasa yang baik, bercerita pada anak tentang orang-orang sukses yang jujur, membicarakan hal-hal yang baik, menunjukkan sifat yang baik, perilaku yang baik, contoh yang baik, komunikasi yang terbuka, mendongeng, bicarakan kalau ada masalah, jangan kecewakan anak. Kesimpulannya adalah sejak kecil anak sudah didoktrin dan menanamkan nilai-nilai baik atau sesuatu yang bersifat positif pada anak. Saran yang disampaikan adalah orang tua sebaiknya menggunakan kalimat aktif saat berbicara pada anak.
INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI 9 PROGRAM UNGGULAN PEMERINTAH (Studi Kasus pada Bagian Hubungan Masyarakat Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia pada Instagram @kemenkopUKM) Lusyane Margaretha; Dini Maryani Sunarya
Communication Vol 8, No 2 (2017): COMMUNICATION
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.995 KB) | DOI: 10.36080/comm.v8i2.637

Abstract

ABSTRACTInstagram is social media to share a photograph start many used for the benefit of socialization with his trademark that puts forward message visual and the interaction that high. Socialization use social media is in vogue used by various offices both owned government as well as private. One of which is account @ kemenkopukm using Instagram to give socialization programs concerned about the ministry of cooperatives and small and medium enterprises republic of Indonesia like nine flagship program this ministry. This study aims to know how the use of Instagram as media for the socialization nine programs seed the ministry of cooperatives and small and medium enterprises of the Republic of Indonesia on accounts Instagram @kemenkopukm. Approach that is used is qualitative with the methods case study. A source of primary and secondary data. Technique data collection using interviews. The result showed that Instagram as a media socialization and duties and functions namely the public relations publish minister and government programs Jokowi done. But, 9 seed socialization program this has not been due to the limited staff, the idea, and time, and Instagram was not effective in terms f interaction because the community just take a look, like, comment and giving spirit, so the interaction of a community have not yet been widely of Instagram.Keywords: public relations, socialization, Instagram.ABSTRAKInstagram adalah social media untuk berbagi foto yang mulai banyak digunakan untukkepentingan sosialisasi dengan ciri khasnya yang mengedepankan pesan visual daninteraktivitas yang tinggi. Sosialisasi menggunakan media sosial sedang populer digunakanoleh berbagai instansi baik milik pemerintah maupun swasta. Salah satunya adalah akun@KemenkopUKM yang memanfaatkan Instagram untuk memberikan sosialiasi mengenaiprogram-program terkait Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RepublikIndonesia seperti 9 program unggulan Kementerian ini. Penelitian ini bertujuan mengetahuibagaimana penggunaan Instagram sebagai media sosialisasi sembilan program unggulanKementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia pada akunInstagram @KemenkopUKM. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metodestudi kasus. Sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakanCommunication VIII, Nomor 2, Oktober 2017 89 wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Instagram sebagai media sosialisasi maka tugas dan fungsi humas yaitu mempublikasikan kegiatan menteri dan program pemerintah Joko Widodo telah terlaksanakan. Namun, sosialisasi 9 program unggulan ini belum berjalan karenaketerbatasan staf, gagasan, dan waktu, serta Instagram masih kurang efektif dalam hal interaksi karena masyarakat hanya melihat-lihat, like, comment dan memberikan semangat, jadi, interaksi masyarakat belum banyak dari Instagram.Kata Kunci: Hubungan Masyarakat, Sosialisasi, Instagram
Komunikasi Antarpribadi Orang Tua dan Anak Terhadap Motivasi Belajar Anak (Studi Kasus Mahasiswa Akademi Sekretari Budi Luhur Periode 2015-2016) Saskia Lydiani; Dini Maryani Sunarya
Jurnal Serasi Vol 16, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/js.v16i1.2634

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang komunikasi antarpribadi orang tua dengan anak terhadap motivasi belajar anak pada mahasiswa Akademi Sekretari Budi Luhur Angkatan 2015 dan 2016. Selain itu penelitian ini juga ingin mengetahui tentang faktor-faktor komunikasi antarpribadi apa saja yang dapat memotivasi belajar anak supaya dapat berprestasi. Bagaimanakah peran ayah dan ibu dalam memotivasi belajar anak supaya dapat berprestasi, serta mengetahui kendala-kendala yang ditemui dalam komunikasi antarpribadi orang tua dengan anak. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam (hasil dari penelitian depth interview) dan studi kepustakaan. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akademi Sekretari Budi Luhur dan orang tuanya. Kata Kunci: Komunikasi Antarpribadi, Orang Tua, Anak dan Motivasi Belajar.