Minat belajar merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi prestasi siswa dalam pembelajaran matematika. Namun, kajian mendalam mengenai variasi tingkat minat belajar beserta pengaruhnya terhadap hasil belajar matematika siswa di Indonesia masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan variasi tingkat minat belajar dan menganalisis variasi pada tiap indikator minat belajar siswa, serta menguji perbedaan hasil belajar matematika berdasarkan variasi tingkat minat belajar tersebut. Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain ex post facto ini melibatkan 65 siswa yang dipilih secara acak dari kelas VII SMPN 160 Jakarta Timur. Data minat belajar dikumpulkan melalui angket skala Likert, sedangkan hasil belajar diperoleh dari nilai ujian tengah semester matematika. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif untuk mengukur distribusi dan variasi minat belajar, serta uji Kruskal–Wallis dan Mann–Whitney untuk menguji perbedaan hasil belajar antar kelompok minat rendah, sedang, dan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum siswa memilikki minat belajar pada kategori sedang (M = 3,65; SD = 0,43). Minat belajar (p = 0,00; r = 0,73) berkontribusi signifikan terhadap hasil belajar matematika, dengan indikator ketekunan (p = 0,00; r = 0,74) sebagai kontributor paling kuat, diikuti oleh perhatian (p = 0,00; r = 0,59) dan dorongan untuk belajar (p = 0,00; r = 0,51). Temuan ini mengimplikasikan bahwa penguatan ketekunan, perhatian, dan dorongan belajar perlu menjadi fokus utama dalam strategi pembelajaran matematika, khususnya pada siswa SMP, sehingga guru dapat merancang pendekatan yang tidak hanya menekankan pemahaman konsep, tetapi juga membangun motivasi dan konsistensi belajar yang berkelanjutan.