Baramastira, Christopher Galang Rayindra
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Sinematografi Penggunaan Warna pada “Film AADC 2” Yohanda, Derena Martha; Baramastira, Christopher Galang Rayindra; Kusumohendrarto, Raden Hadapiningrani
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jsuluh.v8i1.7963

Abstract

          Film dapat berfungsi sebagai media untuk menyampaikan pesan atau cerita. Salah satu elemen penting dalam pembuatan film adalah sinematografi, yang mencakup penggunaan nada (tone) dan warna. Ada Apa dengan Cinta? (AADC) merupakan film ikonik Indonesia yang meraih popularitas besar pada awal tahun 2000-an. Setelah penantian panjang, sekuel AADC? 2 dirilis dengan latar kota Yogyakarta yang kaya akan budaya. Penelitian ini mengkaji elemen nada dan warna dalam film AADC? 2 serta kesesuaiannya dengan pesan dan adegan yang ditampilkan dalam film. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan merujuk pada teori Bruce Block dan psikologi warna menurut Mahnke. Pilihan nada dan warna dalam AADC? 2 memiliki dampak yang signifikan terhadap daya tarik visual dan berperan penting dalam menyampaikan pesan serta suasana film secara efektif.
STRATEGI BRANDING DESTINASI DESA WISATA AMONG KISMA DALAM MENYONGSONG TREN PARIWISATA BERKELANJUTAN Prajarini, Dian; Prasetya, Fabian Dwi; Apriyandani, Apriyandani; Ramadhan, Bayu Rizki; Baramastira, Christopher Galang Rayindra; Kiraini, Dea; Fadhlina, Enno Resya; Ahas, Gregorius Pratama Kusuma
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 9, No 1 (2025): Inpress
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v9i1.2588

Abstract

Desa Wisata Among Kisma yang berlokasi di Kalurahan Bendung, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul, hadir sebagai desa wisata berbasis masyarakat dengan kekuatan utama pada sektor pertanian berkelanjutan dan pelestarian budaya lokal. Desa ini menawarkan konsep Lumbung Mataraman yang memadukan metode pertanian tradisional dengan teknologi modern, sehingga menghadirkan pengalaman edukatif sekaligus rekreatif bagi wisatawan. Prestasi sebagai juara 2 Lomba Desa Wisata tingkat DIY tahun 2023 menunjukkan adanya pengakuan atas upaya pengelolaan yang telah dilakukan, meskipun masih terdapat tantangan dalam strategi branding dan promosi. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan untuk memperkuat identitas visual sekaligus mendukung strategi promosi melalui penyusunan katalog, brosur, logo, panduan identitas, video profil, merchandise, label kemasan UMKM, serta desain landmark. Hasil kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas SDM pokdarwis dalam pengelolaan komunikasi visual, serta memperkuat posisi Desa Wisata Among Kisma sebagai destinasi edukasi berbasis budaya dan pertanian yang berdaya saing di era tren pariwisata berkelanjutan 2025. Abstract. Among Kisma Tourism Village, located in Bendung Village, Semin Subdistrict, Gunungkidul Regency, is a community-based tourism destination with key strengths in sustainable agriculture and cultural preservation. The village promotes the Lumbung Mataraman concept, which integrates traditional farming methods with modern technology, offering both educational and recreational experiences for visitors. Its achievement as the second winner of the Yogyakarta Special Region Tourism Village Competition in 2023 demonstrates recognition of its development efforts, although challenges remain in terms of branding and promotional strategies. A community service program was carried out to strengthen the village’s visual identity and support its promotional strategies through the development of catalogues, brochures, logos, identity guidelines, profile videos, merchandise, product labels for local SMEs, and landmark designs. These outputs are expected to enhance the capacity of the tourism awareness group (pokdarwis) in managing visual communication and to reinforce Among Kisma Tourism Village’s position as an educational tourism destination rooted in agriculture and culture, while remaining competitive in line with sustainable tourism trends in 2025.