Menstruasi merupakan proses meluruhnya endometrium yang mengeluarkan darah melalui vagina. Siklus menstruasi normal adalah 21-35 hari. Sebanyak 80% perempuan di dunia mengalami menstruasi tidak teratur. Di Indonesia wanita usia 10-59 tahun mengalami masalah menstruasi tidak teratur sebanyak 13,7%. Siklus menstruasi dipengaruhi oleh stres, karena stres membuat rangsangan pada hypothalamus-pituitary-adrenal axis sehingga menghasilkan hormon kortisol. Hormon kortisol menyebabkan ketidakseimbangan hormonal pada hormon reproduksi, salah satu dampaknya adalah perubahan siklus menstruasi. Mahasiswa cenderung mengalami stres, penyebab stres pada mahasiswa diantaranya jadwal perkuliahan yang padat, dan tuntutan prestasi akademik. Sebanyak 50% mahasiswa mengalami tingkat stres sedang, dan 55,2% mengalami siklus menstruasi tidak teratur. Mengetahui hubungan tingkat stres akademik dengan siklus menstruasi pada mahasiswa profesi bidan di Universitas Airlangga. Penelitian ini menggunakan desain studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah mahasiswa profesi bidan Universitas Airlangga sebanyak 53 orang yang memenuhi kriteria inklusi yaitu mahasiswa yang berusia 20-35 tahun. Penelitian dilakukan pada Januari 2024. Pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa data primer dengan menyebarkan kuesioner secara online. Data penelitian dianalisis menggunakan uji Chi Square. Berdasarkan hasil penelitian, 52,8% mahasiswa mengalami tingkat stres akademik tinggi, dan 64,2% mahasiswa mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Analisis uji korelasi Chi-Square tingkat stress akademik dengan siklus menstruasi memiliki hubungan dengan nilai p=0,042. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan tingkat stres akademik dengan siklus menstruasi pada mahasiswa profesi bidan di Universitas Airlangga.