Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Faktor Implementasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada Persalinan Sesar: Studi di Salah Satu Rumah Sakit Rujukan Sekunder di Surabaya, Indonesia Farizi, Sofia Al; Dewi, Vienne Citra; Izzati, Dwi
BIOGRAPH-I: Journal of Biostatistics and Demographic Dynamic Vol 4 No 1 (2024): May
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/biograph-i.v4i1.49466

Abstract

Latar belakang: Persalinan sesar di Indonesia mencapai angka 17,6% pada tahun 2018 yang menghambat pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). IMD berperan penting dalam keberhasilan ASI eksklusif dan kesejahteraan neonatus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor implementasi IMD pada salah satu rumah sakit rujukan sekunder di Kota Surabaya. Metode: Penelitian observasional retrospektif menggunakan data rekam medik pasien. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 248 perempuan bersalin yang diambil dengan random sampling. Analisis yang digunakan menggunakan pendekatan univariate dan bivariate dengan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IMD yang tidak berhasil terjadi pada ibu yang bersalin sesar dengan karakteristik usia diantara 15 sampai dengan 20 tahun (70%), pendidikan SD (85.4%), primipara (91.8%) dan dengan sesar CITO (97.1%). Tingkat pendidikan, paritas, jenis sesar merupakan variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan keberhasilan IMD. Kesimpulan: Deteksi dini dan pencegahan komplikasi harus menjadi prioritas terutama untuk komplikasi dan indikasi medis sesar, dan perlu adanya komitmen rumah sakit untuk mendukung IMD pada persalinan sesar melalui kebijakan dan regulasi rumah sakit.
Pengentasan Stunting Melalui Pemberdayaan Kader Melalui Deteksi Dini Tumbuh Kembang di Wilayah Kerja Puskesmas Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur Farizi, Sofia Al; Frety, Endyka Erye; Ningrum, Astika Gita; Fitri, Noviona Lingga; Hasna, Avrila Hamida; Kinasih, Kiqueen Bintha
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 11 (2024): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i11.712

Abstract

Data Kemeskes pada tahun 2018 menunjukkan tingginya angka stunting diindonesia yaitu mencapai 21,6 %. Kecamatan Jabon merupakan kecamatan yang berada di Sidoarjo kecamatan dengan jumlah balita stunting tertinggi di Sidoarjo, dengan jumlah 494 balita. Kejadian stunting dapat diketahui lebih awal dengan melakukan pemeriksaan berat badan dan tinggi badan balita secara rutin. Tujuan kegiatan kegiatan ini adalah untuk intervensi untuk menilai tingkat pengetahuan kader dan orang tua mengenai bagaimana cara pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan balita dengan benar dan tepat. Kegiatan yang dilakukan terdiri atas Pembuatan modul dan checklist tumbuh kembang, kegiatan edukasi untuk kader balita, worksop pelatihan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa pengetahun kader tentang tumbuh kembang setelah dilakukan kegiatan pengetahun mayoritas baik yaitu 83.36%. Kader dapat melakukan pemerinsaan berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala dengan tepat. Kesimpulan: kegiaatan edukasi kader dan workshop efektif untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pengukuran berat badan dan tinggi badan bayi dan balita.
Pelatihan Kader Kesehatan Dalam Upaya Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan di Puskesmas Rejoso Nganjuk Jayanti, Ratna Dwi; Farizi, Sofia Al; Ferdinandus, Euvanggelia Dwilda; Tricahyanti, Ari; Dewi, Bianca Bunga Cinta; Huwaida, Hasna Afifa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 10 (2024): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i10.1860

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada peningkatan kemampuan kader Puskesmas Rejoso dalam deteksi dini komplikasi kehamilan dengan menggunakan lembar observasi untuk memantau pemeriksaan kehamilan dan mengenali tanda bahaya. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari dua tahapan utama. Pada tahap pertama, dilakukan pelatihan kepada kader kesehatan yang meliputi materi deteksi dini komplikasi kehamilan menggunakan buku KIA, simulasi edukasi kesehatan, serta tanya jawab. Kader juga melakukan praktik edukasi dengan supervisi dari tenaga kesehatan. Tahap kedua adalah pengawalan ibu hamil oleh kader kesehatan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke tenaga kesehatan. Kader memastikan ibu hamil memeriksakan kehamilan secara teratur hingga melahirkan di fasilitas pelayanan kesehatan. Hasilnya menunjukkan peningkatan pengetahuan kader Rejoso dalam deteksi dini komplikasi kehamilan. Nilai pretest menunjukan 4,86, dan setelah diberikan pelatihan terjadi peningkatan rata-rata nilai postest menjadi 9,13. Pendampingan pada 30 ibu hamil menunjukkan bahwa pemeriksaan selama hamil dilakukan secara rutin dan semua ibu hamil melakukan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan. Oleh karena itu, program pengabdian masyarakat ini berkontribusi positif terhadap upaya deteksi dini komplikasi pada kehamilan, sekaligus memberikan kesempatan bagi kader untuk berkembang dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. 
HUBUNGAN TINGKAT STRES AKADEMIK DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWA PROFESI BIDAN DI UNIVERSITAS AIRLANGGA Sidiqkah, Amalia Iin; Andriyanti, Andriyanti; Setyowati, Dewi; Farizi, Sofia Al
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.25412

Abstract

Menstruasi merupakan proses meluruhnya endometrium yang mengeluarkan darah melalui vagina. Siklus menstruasi normal adalah 21-35 hari. Sebanyak 80% perempuan di dunia mengalami menstruasi tidak teratur. Di Indonesia wanita usia 10-59 tahun mengalami masalah menstruasi tidak teratur sebanyak 13,7%. Siklus menstruasi dipengaruhi oleh stres, karena stres membuat rangsangan pada hypothalamus-pituitary-adrenal axis sehingga menghasilkan hormon kortisol. Hormon kortisol menyebabkan ketidakseimbangan hormonal pada hormon reproduksi, salah satu dampaknya adalah perubahan siklus menstruasi. Mahasiswa cenderung mengalami stres, penyebab stres pada mahasiswa diantaranya jadwal perkuliahan yang padat, dan tuntutan prestasi akademik. Sebanyak 50% mahasiswa mengalami tingkat stres sedang, dan 55,2% mengalami siklus menstruasi tidak teratur. Mengetahui hubungan tingkat stres akademik dengan siklus menstruasi pada mahasiswa profesi bidan di Universitas Airlangga. Penelitian ini menggunakan desain studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah mahasiswa profesi bidan Universitas Airlangga sebanyak 53 orang yang memenuhi kriteria inklusi yaitu mahasiswa yang berusia 20-35 tahun. Penelitian dilakukan pada Januari 2024. Pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa data primer dengan menyebarkan kuesioner secara online. Data penelitian dianalisis menggunakan uji Chi Square. Berdasarkan hasil penelitian, 52,8% mahasiswa mengalami tingkat stres akademik tinggi, dan 64,2% mahasiswa mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Analisis uji korelasi Chi-Square tingkat stress akademik dengan siklus menstruasi memiliki hubungan dengan nilai p=0,042. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan tingkat stres akademik dengan siklus menstruasi pada mahasiswa profesi bidan di Universitas Airlangga.
THE Hubungan Karakteriktik Ibu Dengan Pemanfaatan Layanan Antenatal Care di Puskesmas Malahar Kabupaten Sumba Timur Berelaka, Debora; Farizi, Sofia Al; Djuari, Lilik; Prasetyo, Budi
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.47038

Abstract

Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) masih menjadi masalah kesehatan global, termasuk di Indonesia, dengan target SDGs menurunkan AKI di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup pada 2030. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya Kabupaten Sumba Timur, memiliki cakupan pelayanan kesehatan maternal yang rendah, seperti K4 (57,3%) dan K6 (46,8%), serta persalinan di fasilitas kesehatan (66,3%) pada 2023. Faktor seperti sosiodemografi, aksesibilitas, dan jaminan kesehatan diduga memengaruhi pemanfaatan layanan kesehatan maternal. Tujuan : Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik ibu dalam pemanfaatan layanan antenatal care di Puskesmas Malahar, Kabupaten Sumba Timur. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 45 ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Malahar yang diambil menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan menggun akan kuesioner dan dianalisis uji analisis Chi-Square Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 68,9% responden tidak melakukan kunjungan antenatal care (ANC) sesuai standar. Berdasarkan hasil uji analisis Chi-Square, terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik ibu dengan pemanfaatan layanan ANC, khususnya pada variabel usia (p=0,007), tingkat pendidikan (p=0,039), dan tingkat pengetahuan (p=0,030). Kesimpulan: karakteriktik ibu, yaitu usia, pendidikan dan pengetahuan merupakan faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan lauyanan ANC. Sehingga peningkatan pengetahuan melalui edukasi diperlukan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan ANC di Puskesmas Malahar.
Maternal compliance with complete basic immunization: The role of knowledge, family support, and anxiety Faradila, Putri; Andarsini, Mia Ratwita; Farizi, Sofia Al; Sulistiawati, Sulistiawati
Science Midwifery Vol 13 No 5 (2025): Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v13i5.2164

Abstract

Complete basic immunization plays a crucial role in public health efforts to protect infants from infectious diseases and to decrease child morbidity and mortality. Despite its importance, the coverage of complete basic immunization in the Socah Community Health Center area remained low at 44.7%, which did not meet the national standard. This situation reflects inadequate maternal adherence in providing immunizations for their children. The present study aimed to examine the association between maternal knowledge, family support, and anxiety levels with their adherence to complete basic immunization. An analytic observational design with a cross-sectional approach was utilized. Eighty-three mothers with children aged 12–24 months were chosen through proportionate cluster random sampling. Data collection was conducted using structured questionnaires and immunization record reviews, and analyzed through the Chi-square test at a significance level of 0.05. Findings revealed significant associations between knowledge (p = 0.005), family support (p = 0.039), and anxiety (p = 0.007) and maternal adherence to immunization. Mothers possessing better knowledge, stronger family backing, and lower anxiety levels tended to follow the immunization schedule more consistently. The study suggests strengthening educational interventions and psychological support programs for mothers and families to enhance complete basic immunization coverage in the community.