Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Redesain Interior Pasar Ngentak Desa Dayu di Kabupaten Blitar Hilmi Dzakaaul Islam; I Wayan Yogik Adnyana Putra; Ni Wayan Ardiarani Utami
Jurnal PATRA Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Patra Mei 2020
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/patra.v2i1.85

Abstract

ABSTRACT Traditional markets with their special characteristics and cultural values are still cinsidered dirty and unorganized places. This view is also found in Ngentak Traditional Market, Dayu Village, Kab. Blitar. This 50 years old market has many problems include patchy roofs that make the heat of the sun go inside and when it rains, making the market floor muddy, and it makes market feel so dirty. The absence of a zoning system makes buyers confused when shopping, the narrow circulation of space reduces the convenience of activities in the market. The market office on the 2nd (second) floor also has a problem with unstandard staircase, making user feel uncomfortable. The purpose of this redesign is to redesign traditional markets according to the interior design and market building standards, but also applying designs that still retain the characteristics, cultural value of traditional markets and the surrounding environment. The redesign used glass box design method with structured and systematic parameters based on facts. The results is redesign of the Ngentak Market with contemporary themes and local ethnic concepts typical of Blitar Regency that give new designs and arrangements to traditional markets, so that can overcome the problems that exist today to change the outlook on traditional markets to be positive. Key words : Traditional Market, Zoning, Contemporary, Local Ethnic. ABSTRAK Pasar tradisional dengan ciri khas dan nilai kultural yang ada di dalamnya masih dipandang sebagai tempat yang kotor, kumuh dan tidak tertata. Pandangan tersebut juga dijumpai di Pasar Tradisional Ngentak, Desa Dayu, Kabupaten Blitar. Permasalahan pasar yang sudah berumur lebih dari 50 tahun ini diantaranya terlihat atap tambal sulam dengan bahan seadanya membuat panas terik matahari masuk ke dalam dan saat hujan air bocor menjadikan lantai pasar becek, serta menambah nuansa pasar menjadi kotor dan kumuh. Tidak adanya sistem zonasi pedagang membuat bingung pembeli saat berbelanja, sirkulasi ruang gerak yang sempit mengurangi kenyamanan beraktivitas di dalam pasar. Kantor pasar yang berada di lantai 2 (dua) juga mempunyai permasalahan ruang yaitu akses tangga sempit yang tidak sesuai standar membuat pengguna ruang merasa tidak nyaman. Tujuan perancangan ini adalah meredesain pasar tradisional sesuai standar ilmu desain interior dan standar bangunan pasar, selain itu juga dengan mengaplikasikan desain yang tetap mempertahankan ciri khas, nilai kultural pasar tradisional dan lingkungan sekitar. Metode perancangan yang digunakan yaitu metode desain glass box dengan parameter terstruktur dan sistematis berdasarkan fakta yang ada. Hasil yang diperoleh adalah perancangan redesain Pasar Ngentak dengan tema kontemporer dan konsep etnik lokal khas Kabupaten Blitar yang memberi desain dan tatanan baru pada pasar tradisional, sehingga bisa mengatasi permasalahan ruang yang ada sekaligus mengubah pandangan tentang pasar tradisional menjadi positif. Kata Kunci : Pasar Tradisional, Zonasi, Kontemporer, Etnik lokal.
ANALISIS JARAK INTERPERSONAL PADA PENERAPAN PHYSICAL DISTANCING DI KAWASAN WISATA MAKAM BUNG KARNO Hilmi Dzakaaul Islam
Jurnal PATRA Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Patra Oktober 2022
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/patra.v4i2.352

Abstract

Kawasan wisata Makam Bung Karno adalah ruang publik dan tempat wisata ikonik di Kota Blitar yang menerapkan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru Covid-19. Penerapan protokol kesehatan pembatasan jarak fisik (physical distancing) minimal satu meter antar individu menjadi fenomena baru dalam aktivitas interpersonal di ruang sosial. Tujuan penelitian untuk menjabarkan jarak fisik dan pengaruh ruang dalam aktivitas interpersonal pada penerapan physical distancing di kawasan wisata Makam Bung Karno. Penelitian menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Proses analisis data menerapkan studi kategori proksemika yang digambarkan dalam behavior mapping. Hasil penelitian yang menjadi kebaruan kajian adalah secara umum penerapan physical distancing di kawasan wisata Makam Bung Karno kurang terlaksana dengan baik. Mayoritas aktivitas interpersonal dilakukan kategori jarak intim dan jarak personal. Hubungan antar individu, kelompok dan kedekatan emosional berpengaruh terhadap dimensi jarak interpersonal. Layout furnitur sebagai bagian dari elemen ruang berpengaruh terhadap sebaran pengguna ruang. Keberadaan furnitur dan fasilitas menjadi sebuah ruang sosiopetal menjadi dilema yang memiliki dampak positif dan negatif di masa pandemi Covid-19.
ANALISIS JARAK INTERPERSONAL PENGUNJUNG MAKAM BUNG KARNO PADA PENERAPAN PHYSICAL DISTANCING Hilmi Dzakaaul Islam; Dona Saphiranti
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 6 No 2 (2022): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v6i2.4739

Abstract

Makam Bung Karno adalah ruang publik dan tempat wisata ikonik di Kota Blitar yang menerapkan protokol kesehatan pembatasan jarak fisik (physical distancing) minimal satu meter antar individu menjadi fenomena baru dalam aktivitas interpersonal di ruang sosial pada masa adaptasi kebiasaan baru Covid-19. Tujuan penelitian untuk menjabarkan aktivitas dan jarak interpersonal pengunjung dalam penerapan physical distancing di ruang publik Makam Bung Karno. Penelitian menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan proses analisis data menerapkan studi proksemika yang dideskripsikan dengan behavior mapping. Hasil penelitian yang ditemukan yaitu secara umum penerapan physical distancing di Makam Bung Karno kurang terlaksana dengan baik. Mayoritas aktivitas interpersonal pengunjung dilakukan dalam kategori jarak intim dan jarak personal yang dekat. Hubungan antar individu, kelompok dan kedekatan emosional berpengaruh terhadap dimensi jarak interpersonal pengunjung. Layout ruang juga berpengaruh terhadap sebaran pengguna ruang yang menciptakan sebuah ruang sosiopetal menjadi dilema dengan dampak positif dan negatif di masa adaptasi kebiasaan baru Covid-19.
Smart Furniture Rak Multifungsi Museum Musik Indonesia Islam, Hilmi Dzakaaul; Primadani, Tiara Ika Widia; Nisrina, Brainnisa Ramadhani Nur; Dewi, Wahyu Kurnia
Jurnal Desain Interior Vol 10, No 1 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v10i1.21548

Abstract

Museum Musik Indonesia (MMI) yang terletak di Perumahan Griya Shanta Blok B, Jl. Sukarno Hatta, Kota Malang, Jawa Timur merupakan satu-satunya museum seni musik di Indonesia. Koleksi MMI sebagian besar adalah berupa media rekam fisik yang berupa kaset, piringan hitam/vinyl, VCD/DVD yang mayoritas koleksinya bersumber dari sumbangan masyarakat. Pengambilan data penelitian menggunakan metodologi kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pengelola museum dan observasi secara langsung untuk studi kebutuhan ruang dan fasilitas. Kegiatan observasi menemukan beberapa permasalahan, diantaranya adalah jumlah koleksi yang banyak namun luas area museum, jumlah furnitur untuk display dan tempat penyimpanan yang terbatas. Pengelola merasa kesulitan untuk menyimpan, menata dan memamerkan koleksi MMI dengan baik dan menarik. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah membuat smart furniture berbentuk rak dengan konsep multifungsi. Perancangan smart furniture menggunakan metode design thinking double diamond. Smart furniture tersebut berfungsi menjadi tempat display dan penyimpanan koleksi Museum Musik Indonesia agar penggunaan ruang menjadi lebih maksimal. Pengunjung juga dapat berinteraksi dengan koleksi melalui smart furniture tersebut. Pembuatan rak smart furniture untuk MMI diharapkan memberikan solusi dari permasalahan yang ada dan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan desain museum yang lain sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang memiliki minat terhadap koleksi museum serta menjadi inspirasi masyarakat umum untuk membuat smart furniture.
Hubungan Ruang dan Aktivitas Interpersonal pada Penerapan Pembatasan Jarak Fisik di Makam Bung Karno Islam, Hilmi Dzakaaul; Dona Saphiranti
Meraki: Journal of Creative Industries Vol. 1 No. 1 (2023): Innovation in Design for Functionality and Sustainability
Publisher : Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/meraki.v1i1.5930

Abstract

Makam Bung Karno adalah ruang publik dan tempat wisata di Kota Blitar yang menjadi tempat aktivitas serta interaksi interpersonal. Pada masa adaptasi kebiasaan baru Covid-19 Makam Bung Karno menerapkan protokol kesehatan penerapan pembatasan jarak fisik (physical distancing) yang bertujuan mengurangi kontak fisik manusia dan lingkungan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Penerapan pembatasan jarak fisik masih menjadi hal baru dalam kebiasaan aktivitas sosial manusia, sehingga berpotensi memengaruhi aktivitas individu dan ruang aktivitasnya. Tujuan penelitian untuk menjabarkan hubungan ruang dan aktivitas interpersonal pengguna ruang pada penerapan protokol kesehatan pembatasan jarak fisik di Makam Bung Karno. Penelitian menggunakan metodologi kualitatif dengan studi kasus. Proses analisis data menerapkan kajian behavior setting dan setting ruang yang divisualkan dalam behavior mapping untuk menjelaskan fenomena terkait hubungan ruang dan aktivitas pengguna ruang. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa di Makam Bung Karno terdapat tiga setting ruang, yaitu fixed element, semi fixed element dan non fixed element yang secara umum mempunyai hubungan dan berpengaruh terhadap perilaku manusia dalam menggunakan ruang.