Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis faktor penyebab banjir di jalan lingkar selatan-cilegon menggunakan metode causal loops diagram Ardiansyah, Muhammad; Padli Rizki Aprialdi; Rian Ramadhan; Sahrupi
JENIUS : Jurnal Terapan Teknik Industri Vol 6 No 1 (2025): JENIUS: Jurnal Terapan Teknik Industri
Publisher : LPPMPK - Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/jenius.v6i1.1519

Abstract

Banjir yang sering terjadi di Jalan Lingkar Selatan-Cilegon telah menjadi masalah yang lumayan serius karena mengganggu lalu lintas dan aktivitas masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apa saja faktor-faktor penyebab banjir di Jalan Lingkar Selatan Cilegon dengan menggunakan metode Causal Loops Diagram (CLD). Pengumpulan data dilakukan dengan melalui observasi secara langsung, wawancara dengan masyarakat setempat, dan juga data sekunder dari berbagai sumber seperti Badan Pusat Statistik, media, dan jurnal terkait. Hasil dari analisis menggunakan CLD menunjukkan terdapat 10 variabel utama yang saling berkaitan dalam menyebabkan banjir, yaitu peningkatan volume air, maintenance saluran, musim penghujan, sistem drainase, pembangunan lahan, kurangnya area resapan, tersumbatnya saluran, sampah, dan sulitnya air terserap. Data menunjukkan peningkatan frekuensi banjir dari 4 kali di tahun 2020 menjadi 7 kali di tahun 2024, dengan curah hujan tertinggi mencapai 424,0 mm pada tahun 2024. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penyebab banjir tidak hanya berasal dari faktor alamiah seperti curah hujan tinggi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor antropogenik seperti pembangunan yang tidak terencana, sistem drainase yang tidak memadai, dan pengelolaan sampah yang buruk. Betonisasi jalan juga menjadi penyebab berkurangnya area resapan air akibat pembangunan menjadi kontributor signifikan terhadap permasalahan banjir. Kondisi ini diperparah dengan sistem drainase yang tidak efisien karena ukuran saluran yang terlalu kecil untuk menampung volume air hujan yang tinggi.
Pengenalan dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Sebagai Upaya Mengoptimalkan Karakter Tanggung Jawab Remaja Syarifah Masthura; Nursaadah Nursaadah; M. Nuril Hadi; Rian Ramadhan; Nadiatul Zara; Dian Muspita Sari
NUSANTARA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): Mei: NUSANTARA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/nusantara.v5i2.4382

Abstract

Adolescence is a crucial developmental phase often marked by a lack of responsibility, which can lead to negative behaviors such as juvenile delinquency and promiscuity. Therefore, developing a responsible character in adolescents is essential to guide them toward positive behavior. One effective approach is through life skills education implemented in the local village (gampong) environment. This community service initiative aims to instill a sense of responsibility in adolescents by involving them in the planting and maintenance of family medicinal plants (TOGA). Through this activity, adolescents are expected to develop care, discipline, and responsibility, which are reflected in their commitment to nurturing the plants. The activity was implemented in Gampong Cot Alue, Ingin Jaya District, Aceh Besar, and carried out over two days, from February 14 to 15, 2025. The method used in the planning and execution of the TOGA planting involved five stages: (1) creating an activity plan, (2) preparing tools and materials, (3) preparing the planting area, (4) plant nurseries, and (5) creating plant identification markers. These stages were designed to introduce a structured approach to life skills and community engagement.The outcomes of the program demonstrated an increase in adolescents' awareness and understanding of the importance of TOGA. Additionally, there was a noticeable improvement in their sense of responsibility and participation in daily activities beyond school. The broader community, particularly the youth, gained valuable knowledge about the benefits of TOGA for disease prevention, treatment, and health maintenance, contributing to a healthier and more proactive lifestyle within the village environment.