Tradisi berbagi takjil di Desa Tanimulya merupakan salah satu bentuk nyata penerapan nilai kemanusiaan dan gotong royong dalam masyarakat yang beragam. Praktik ini hanya menjadi kebiasaan tahunan, tetapi juga berperan penting dalam memperkuat karakter masyarakat melalui implementasi nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kedua. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran tradisi berbagi takjil dalam menghadapi tantangan etika serta membangun karalter gotong royong di lingkungan masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui observasi dan wawancara terhadap warga Desa Tanimulya serta metode kuantitatif dengan membagikan kuesioner berupa deksriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi ini memperkuat nilai inklusivitas, keadilan, dan empati, karena pembagian takjil dilakukan tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, maupun agama penerima takjil. Partisipasi generasi muda sangat dominan, sehingga tradisi ini menjadi sarana efektif pendidikan karakter berbasis Pancasila. Tantangan utama yang dihadapi adalah menjaga ketulusan dalam berbagi dan memastikan distribusi adil. Tradisi berbagi takjil di Desa Tanimulya berkontribusi signifikan dalam membangun masyarakat yang adil dan beradab, mempererat solidaritas sosial, serta menjadi contoh konkret penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi ini perlu dikembangkan dan dilestarikan sebagai bagian dari upaya membangun karakter bangsa.