Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penguatan Administrasi Pemerintahan, Kewilayahan, dan Otonomi Daerah di Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Solok: Rencana Strategis 2026–2030 Fahrurrozi Al-Ambari; Syafwandi
Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi Vol. 2 No. 8 (2025): Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi (Edisi Agustus 2025)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/jurmie.v2i8.842

Abstract

This study develops a 2026–2030 Strategic Plan for strengthening government administration, regional governance, and regional autonomy in the Government Administration Section of the Regional Secretariat of Solok Regency. Using a SWOT analysis approach, the research identifies internal-external factors in local governance post-Revision of Law No. 23/2014. Qualitative methods were applied through triangulation of interview data, document studies, and observations. Findings indicate core strengths in institutional capacity and regulatory support, while weaknesses include coordination fragmentation and technological limitations. Strategic opportunities lie in digitalization of services and inter-regional collaboration, whereas threats encompass regulatory disparities and fiscal pressures. The strategic plan is formulated through three pillars: (1) Administrative capacity strengthening, (2) Optimization of territorial governance, and (3) Autonomy synergy based on locality. Implementation is designed via a phased roadmap with measurable performance indicators. 
PENGARUH TUNJANGAN KERJA, TUNJANGAN KINERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA PNS DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SOLOK Fahrurrozi Al-Ambari; Elfiswandi; Yulasmi
Journal of Social and Economics Research Vol 7 No 2 (2025): JSER, December 2025
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v7i2.1044

Abstract

Penelitian ini mengevaluasi pengaruh tunjangan kerja, tunjangan kinerja, dan kepemimpinan transformasional terhadap kinerja PNS dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening pada Sekretariat Daerah Kabupaten Solok. Latar belakang riset mencakup penurunan capaian kinerja 2024 dibanding 2023, ketidaksesuaian pembayaran tunjangan bagi pejabat terdampak penataan birokrasi, serta kesenjangan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang memunculkan persepsi ketidakadilan. Pendekatan kuantitatif diterapkan melalui survei sampel jenuh terhadap 82 PNS, menggunakan kuesioner skala Likert 5 poin dan analisis PLS-SEM (evaluasi outer model: validitas konvergen AVE>0,5 dan reliabilitas; inner model: R-square; uji bootstrap untuk pengujian hipotesis) dengan perangkat lunak SmartPLS 3. Hasil menunjukkan seluruh pengaruh langsung signifikan positif: tunjangan kerja→kinerja (β=0,198; p=0,025), tunjangan kinerja→kinerja (β=0,299; p=0,001), kepemimpinan transformasional→kinerja (β=0,272; p=0,022), dan motivasi→kinerja (β=0,165; p=0,047). Selain itu, seluruh prediktor berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi: tunjangan kerja→motivasi (β=0,198; p=0,026), tunjangan kinerja→motivasi (β=0,302; p=0,004), dan kepemimpinan transformasional→motivasi (β=0,306; p=0,009), dengan daya jelaskan model sebesar motivasi=0,447 dan kinerja=0,570. Namun, efek mediasi motivasi kerja pada hubungan tunjangan kerja/kinerja, tunjangan kinerja/kinerja, dan kepemimpinan transformasional/ kinerja tidak signifikan (p>0,05), menandakan jalur langsung kebijakan tunjangan dan praktik kepemimpinan lebih menentukan peningkatan kinerja dalam konteks ini. Implikasi praktis menekankan penataan TPP yang objektif-transparan sesuai prinsip equal pay for equal work dan penguatan praktik kepemimpinan transformasional untuk mendorong perilaku kerja positif.
PENGARUH TUNJANGAN KERJA, TUNJANGAN KINERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA PNS DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SOLOK Fahrurrozi Al-Ambari; Elfiswandi; Yulasmi
Journal of Social and Economics Research Vol 7 No 2 (2025): JSER, December 2025
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v7i2.1044

Abstract

Penelitian ini mengevaluasi pengaruh tunjangan kerja, tunjangan kinerja, dan kepemimpinan transformasional terhadap kinerja PNS dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening pada Sekretariat Daerah Kabupaten Solok. Latar belakang riset mencakup penurunan capaian kinerja 2024 dibanding 2023, ketidaksesuaian pembayaran tunjangan bagi pejabat terdampak penataan birokrasi, serta kesenjangan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang memunculkan persepsi ketidakadilan. Pendekatan kuantitatif diterapkan melalui survei sampel jenuh terhadap 82 PNS, menggunakan kuesioner skala Likert 5 poin dan analisis PLS-SEM (evaluasi outer model: validitas konvergen AVE>0,5 dan reliabilitas; inner model: R-square; uji bootstrap untuk pengujian hipotesis) dengan perangkat lunak SmartPLS 3. Hasil menunjukkan seluruh pengaruh langsung signifikan positif: tunjangan kerja→kinerja (β=0,198; p=0,025), tunjangan kinerja→kinerja (β=0,299; p=0,001), kepemimpinan transformasional→kinerja (β=0,272; p=0,022), dan motivasi→kinerja (β=0,165; p=0,047). Selain itu, seluruh prediktor berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi: tunjangan kerja→motivasi (β=0,198; p=0,026), tunjangan kinerja→motivasi (β=0,302; p=0,004), dan kepemimpinan transformasional→motivasi (β=0,306; p=0,009), dengan daya jelaskan model sebesar motivasi=0,447 dan kinerja=0,570. Namun, efek mediasi motivasi kerja pada hubungan tunjangan kerja/kinerja, tunjangan kinerja/kinerja, dan kepemimpinan transformasional/ kinerja tidak signifikan (p>0,05), menandakan jalur langsung kebijakan tunjangan dan praktik kepemimpinan lebih menentukan peningkatan kinerja dalam konteks ini. Implikasi praktis menekankan penataan TPP yang objektif-transparan sesuai prinsip equal pay for equal work dan penguatan praktik kepemimpinan transformasional untuk mendorong perilaku kerja positif.