Industri logistik dan transportasi memiliki peranan vital dalam mendukung kegiatan ekonomi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Sebuah depo container harus memenuhi persyaratan dari asosiasi depo container/ASDEKI, pemerintah dan pemilik container. Depo peti kemas yang bermunculan merupakan salah satu rantai pasok (supply chain) yang sangat penting guna melengkapi aktivitas pasokan dari produsen hingga ke konsumen berjalan dengan lancar. Analisis data yang akan dilakukan menggunakan metode preventif maintenance menurut konstan (1981) dalam Mustofs dan Hery (2020) sebagai berikut, perhitungan biaya perawatan repair (Cr), perhitungan biaya perawatan preventive (Cm), perhitungan Kebijakan Repair (TCr), perhitungan kebijakan preventive (TCm). Biaya perbaikan container paling berpengaruh, dimana biaya yang dikeluarkan untuk kerusakan Gasket, Outer Broken sebesar Rp.241.668 atau 31,92 %, kerusakan pada Cross Member Assy Bent Insert sebesar Rp.135.330 atau 17,87 % dan kerusakan pada Panel Corrugated. Rotten Patch sebesar Rp.380.182 atau 50,21 %. Biaya Preventive Maintenance yang dikeluarkan paling berpengaruh terhadap biaya repair. Pada kerusakan Gasket, Outer Broken mengeluarkan biaya sebesar Rp.1.510.917 atau 35,61 %, kerusakan pada Cross Member Assy Bent Insert sebesar Rp. 1.288.247 atau 30,36 % dan pada kerusakan Panel Corrugated. Rotten Patch sebesar Rp.1.444.026 atau 34,03 %.