Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Formulasi Sabun Padat Santan dengan Variasi Konsentrasi Minyak Kelapa dan Minyak Sawit wuryandari, wahyu; Pamella, Melani Safira
PHARMADEMICA : Jurnal Kefarmasian dan Gizi Vol 4 No 2 (2025): Oktober - Maret
Publisher : LPPM-KI - POLTEKKES PIM (Formerly AKAFARMA-AKFAR PIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54445/pharmademica.v4i2.57

Abstract

Solid soap is a cleansing product derived from the saponification of fatty acids and bases. The fatty acids used were coconut oil and palm oil. Coconut oil and palm oil contained lauric acid, palmitic acid, and oleic acid, each of which functioned to produce lather, hardness, and moisturizing properties in the soap. Coconut milk contained oleic acid, stearate, and linoleate, serving as moisturizers. Coconut milk could be used as a substitute for water to dissolve NaOH. This study aimed to ascertain the physical and chemical quality of solid coconut milk soap with variations in concentrations of coconut oil and palm oil. The study was conducted as an experimental research. Solid coconut milk soap was manufactured using the cold process method. The soap was formulated into three different recipes. The results of physical and chemical quality tests of the three formulations showed water content testing yielded 7.88% (formula 1), 7.95% (formula 2), and 9.63% (formula 3). Foam height testing resulted in 11.6 cm (formula 1), 11.3 cm (formula 2), and 11.3 cm (formula 3). pH testing showed values of 9.63 (formula 1), 9.76 (formula 2), and 9.73 (formula 3). Free alkali testing indicated 0.089% (formula 1), 0.094% (formula 2), and 0.084% (formula 3). The conclusion drawn from this research is that solid coconut milk soap with variations in concentrations of coconut oil and palm oil meets the 2021 Indonesian National Standards for organoleptic properties, water content, pH, and free alkali content.
MUTU FISIK MUTU KIMIA DAN ANTIBAKTERI SEDIAAN SABUN PADAT EKSTRAK AIR DAUN JATI (Tectona grandis L) Wuryandari, Wahyu; Mukarromah, Milda Lailatul; Abdul Kadir Jaelani, Lalu; Assegaf, Abdullah; Nurjanah, Ana
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 7 No. 1 (2025): Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya 2025
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v7i1.4611

Abstract

Daun jati memiliki sifat antibakteri, sehingga ekstraknya digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan sabun. Untuk keamanan dan kemudahan penggunaan, air digunakan sebagai pelarut, menghindari risiko yang ditimbulkan oleh etanol yang mudah terbakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu fisik, mutu kimia dan aktivitas antibakteri sabun padat ekstrak air daun jati. Ekstrak diperoleh melalui metode maserasi, hasil ekstrak dibagi menjadi dua yaitu ekstrak yang dipekatkan dan tidak dipekatkan. Uji mutu fisik meliputi uji organoleptis, homogenitas, tinggi busa dan kadar air. Uji mutu kimia meliputi uji pH dan alkali bebas. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode sumuran. Hasil organoleptis sabun padat dengan ekstrak daun jati yang dipekatkan (F1) dan sabun dengan ekstrak yang tidak dipekatkan (F2), F1 memiliki bentuk yang padat, tidak berbau dan berwarna hijau kecoklatan, F2 berwarna cream. Uji homogenitas F1 dan F2 didapatkan hasil homogen. Uji tinggi busa F1 dihasilkan 95 mm dan F2 96 mm. Uji kadar air F1 dihasilkan 7,57% dan F2 11,82%. Uji pH F1 dihasilkan F1 9,96 dan F2 9,86. Uji alkali bebas dihasilkan F1 0,0753% dan F2 0,0892%. Hasil antibakteri F1 sebesar 21,848 mm, F2 18,876 mm dan sabun tanpa ekstrak sebesar 17,030 mm. Hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan aktivitas antibakteri dengan penambahan ekstrak air daun jati. Kesimpulan dari penelitian ini menghasilkan mutu fisik dan mutu kimia sabun padat F1 dan F2 memenuhi standart SNI-3532-2021. Adanya aktivitas antibakteri sabun padat F1 dan F2 terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Terdapat beda antara aktivitas antibakteri sabun padat F1 dan F2 terhadap bakteri Staphylococcus aureus.