Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MUTU FISIK MUTU KIMIA DAN ANTIBAKTERI SEDIAAN SABUN PADAT EKSTRAK AIR DAUN JATI (Tectona grandis L) Wuryandari, Wahyu; Mukarromah, Milda Lailatul; Abdul Kadir Jaelani, Lalu; Assegaf, Abdullah; Nurjanah, Ana
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 7 No. 1 (2025): Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya 2025
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v7i1.4611

Abstract

Daun jati memiliki sifat antibakteri, sehingga ekstraknya digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan sabun. Untuk keamanan dan kemudahan penggunaan, air digunakan sebagai pelarut, menghindari risiko yang ditimbulkan oleh etanol yang mudah terbakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu fisik, mutu kimia dan aktivitas antibakteri sabun padat ekstrak air daun jati. Ekstrak diperoleh melalui metode maserasi, hasil ekstrak dibagi menjadi dua yaitu ekstrak yang dipekatkan dan tidak dipekatkan. Uji mutu fisik meliputi uji organoleptis, homogenitas, tinggi busa dan kadar air. Uji mutu kimia meliputi uji pH dan alkali bebas. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode sumuran. Hasil organoleptis sabun padat dengan ekstrak daun jati yang dipekatkan (F1) dan sabun dengan ekstrak yang tidak dipekatkan (F2), F1 memiliki bentuk yang padat, tidak berbau dan berwarna hijau kecoklatan, F2 berwarna cream. Uji homogenitas F1 dan F2 didapatkan hasil homogen. Uji tinggi busa F1 dihasilkan 95 mm dan F2 96 mm. Uji kadar air F1 dihasilkan 7,57% dan F2 11,82%. Uji pH F1 dihasilkan F1 9,96 dan F2 9,86. Uji alkali bebas dihasilkan F1 0,0753% dan F2 0,0892%. Hasil antibakteri F1 sebesar 21,848 mm, F2 18,876 mm dan sabun tanpa ekstrak sebesar 17,030 mm. Hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan aktivitas antibakteri dengan penambahan ekstrak air daun jati. Kesimpulan dari penelitian ini menghasilkan mutu fisik dan mutu kimia sabun padat F1 dan F2 memenuhi standart SNI-3532-2021. Adanya aktivitas antibakteri sabun padat F1 dan F2 terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Terdapat beda antara aktivitas antibakteri sabun padat F1 dan F2 terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Aktivitas Antibakteri Sabun Padat dari Ekstrak Air Rimpang Kunyit (Curcuma domestica) terhadap Staphylococcus aureus Mukarromah, Milda Lailatul; Wuryandari, Wahyu; Andini, Dinda Ayu; Wulandari, Tri Dewi Indah
Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian Vol. 12 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/farmasains.v12i2.16120

Abstract

Turmeric (Curcuma domestica) contains flavonoids and curcumin, which exhibit antibacterial properties, making it a suitable active ingredient for solid soap production. Solid soap must pass physical, chemical, and antibacterial activity assessments to ensure quality. This study evaluates the physical, chemical, and antibacterial properties of turmeric rhizome water extract-based solid soap against Staphylococcus aureus. The research was conducted experimentally, using turmeric rhizome water extract obtained through the maceration method. Antibacterial activity was assessed using the well diffusion method. The solid soap was formulated through saponification, incorporating thick extract (F1) and liquid extract (F2) of turmeric rhizome as active ingredients. Findings indicate that soap F1 has a solid texture, odourless, brown, and homogeneous, with a foam height of 13.63 cm±0.35, a moisture content of 7.52%±0.37, a pH of 10.03±0.05, a free alkali of 0.094%±0.008, and an inhibition zone diameter of 22.38 mm±0.58, classified as very strong antibacterial. Soap formulated F2 demonstrated comparable characteristics, with an 18.60 mm±0.96 inhibition zone, categorised as strong antibacterial. The soap F1 complies with pharmaceutical standards and effectively inhibits Staphylococcus aureus growth.