Samadi, Agung Waluyo
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendekatan Alkitabiah Dan Psikologis Pada Individu Terindikasi Fopo Di Indonesia Labagu, Fatou Osa; Tjasmadi, Maria Patricia; Samadi, Agung Waluyo; Tony, Rudy; Banamtuan, Ricky S
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 7, No 1 (2025): Teologi dan Pendidikan Kristen - Februari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59177/veritas.v7i1.331

Abstract

Fear of People's Opinion (FOPO) is a common anxiety in the digital age, where fear of others’ judgment can lead to indecision, fear, and counterproductive behaviors. Many Indonesian adolescents are unaware of FOPO’s signs and impacts, making them unable to engage in self-healing. James 1:6-8 highlights that doubt and instability hinder God’s blessings, emphasizing the need for firm faith and trust in Him. This study, using library research, combines psychological analysis and scriptural insights to outline self-healing steps for adolescents experiencing FOPO. The findings suggest three key actions: developing a healthy self-image aligned with God’s purpose, growing within a constructive and supportive community, and trusting in the unconditional love of God the Father. These steps help adolescents overcome FOPO, fostering confidence and emotional stability grounded in faith and positive relationships.AbstrakKecemasan manusia di era digital adalah opini orang lain terhadap dirinya, disebut Fear of People’s Opinion (FOPO). Jika hal itu tidak ditangani dengan benar menimbulkan gangguan berupa keragu-raguan, ketakutan dan kesulitan mengambil keputusan serta dampak destruktif lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kecemasan yang disebabkan oleh ketakutan terhadap opini orang lain (FOPO) berpotensi mengganggu kehidupan seseorang, serta menawarkan solusi praktis menggunakan pendekatan Alkitabiah dalam rangka self-healing. Yakobus 1 : 6-8 menekankan bahwa kebimbangan dan keraguan adalah hambatan menerima jawaban Tuhan, Tuhan menghendaki kepercayaan yang penuh kepada-Nya. Pentingnya iman tanpa keraguan dalam meminta sesuatu kepada Allah. Orang yang bimbang digambarkan sebagai tidak stabil, seperti gelombang laut dan karena itu sulit menerima berkat dari Tuhan. Tujuan penelitian ini memberikan langkah-langkah self-healing Alkitabiah. Metode penelitian yang digunakan adalah library research dengan pendekatan telaah berbagai sumber pustaka. Peneliti melakukan analisis psikologis dan telaah kebenaran Firman untuk mendapatkan langkah-langkah self healing pada individu terindikasi FOPO. Perlunya seseorang mendapatkan gambar diri yang sehat sesuai rencana Allah, bertumbuh dalam komunitas konstruktif dan keyakinan akan kasih dan penerimaan kasih Bapa menjadi langkah-langkah kunci bagi tindakan self healing.
Analisis Fenomena Moral Minimalism Dalam Perspektif Apologetika Kristen Berdasarkan Galatia 5:13-15 Samadi, Agung Waluyo
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 5, No 2 (2025): Didasko: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen - Oktober 2025 (Still in Progress
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v5i2.199

Abstract

Fenomena sosial masa kini memperlihatkan dominasi paham individualisme radikal yang menempatkan kebebasan sebagai hak mutlak tanpa tanggung jawab sosial. Prinsip yang kerap dihidupi generasi modern berbunyi: “selama saya tidak merugikan orang lain, saya bebas melakukan apa saja”. Pola pikir ini sejalan dengan harm principle yang dikemukakan John Stuart Mill, yang menjadikan kerugian orang lain sebagai satu-satunya batas moral dalam bertindak. Penelitian ini bertujuan menelaah fenomena moral minimalism yang berkembang dalam masyarakat Indonesia melalui lensa apologetika Kristen dengan menjadikan Galatia 5:13-15 sebagai dasar teologis untuk memahami hakikat kebebasan sejati. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan pendekatan kepustakaan dengan memanfaatkan sumber primer berupa Alkitab dan sumber sekunder dari literatur teologis, filosofis serta sosiologis yang relevan. Melalui analisis biblika dan refleksi apologetika, penelitian ini menelusuri bagaimana ajaran Paulus menantang pandangan etis modern yang hanya menuntut “tidak merugikan,” namun gagal melahirkan kasih.AbstrakContemporary society is increasingly shaped by a form of radical individualism that treats freedom as an absolute right detached from social responsibility. The prevailing moral attitude among modern generations can be summed up in the phrase, “as long as I do not harm others, I am free to do whatever I want.” This mindset echoes John Stuart Mill’s harm principle, which regards the avoidance of harm to others as the only moral boundary of human action.This study seeks to examine the phenomenon of moral minimalism in Indonesian society through the lens of Christian apologetics, focusing on Galatians 5:13-15 as a theological foundation for understanding the true nature of freedom. Employing a qualitative method and a library-based approach, the research draws upon primary sources from Scripture and secondary sources from theological, philosophical,and sociological literature. Through biblical and apologetic analysis, this study explores how Paul’s teaching challenges modern ethical reasoning that stops at the level of “not harming” yet fails to cultivate genuine love.
Visi Mesianik dalam Kitab Torah: Telaah Teologis, Historis dan Kultural atas Torah Samadi, Agung Waluyo
Immanuel: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 6, No 2 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v6i2.445

Abstract

This study explores the Messianic vision in the Torah to uncover the progressive revelation of God’s redemptive plan. Often seen merely as law and history, the Torah actually forms the theological foundation of Messianic hope. Using a literature and textual-comparative approach, this research identifies key redemptive themes from Genesis to Deuteronomy. The study finds that the Torah presents an early framework of biblical Christology through the promise of redemption, sacrificial symbols, and prophetic expectation. Its novelty lies in offering an integrative, Christocentric reading of the Torah that unites law, prophecy, and salvation history. AbstrakPenelitian ini menelaah visi Mesianik dalam Kitab Taurat untuk mengungkap pola progresif pewahyuan Allah tentang rencana keselamatan. Taurat selama ini sering dipahami hanya sebagai kitab hukum dan sejarah, sehingga makna teologisnya sebagai dasar teologi Mesianik kurang tergali. Dengan pendekatan studi literatur dan analisis tekstual-komparatif, penelitian ini menelusuri tema, janji dan simbol penyelamatan dari Kejadian hingga Ulangan. Hasilnya menunjukkan bahwa Taurat membentuk kerangka awal Kristologi biblika melalui janji keturunan penakluk dosa (Kejadian 3:15), tipologi pengorbanan dan nubuat pemimpin ilahi. Kebaruan penelitian ini terletak pada pendekatan integratif yang menafsirkan Taurat secara teologis, historis dan kultural dalam menafsirkan figur Mesias secara progresif dan holistik.