This Author published in this journals
All Journal Batakarang
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

REDESAIN TAMAN KOTA FELIKS FERNANDEZ LARANTUKA KABUPATEN FLORES TIMUR MENGGUNAKAN PENDEKATAN URBAN LANDSCAPE DESIGN: REDESIGN OF THE FELIKS FERNANDEZ LARANTUKA CITY PARK, EAST FLORES DISTRICT USING THE URBAN LANDSCAPE DESIGN APPROACH Benediktus Budi Koten; Jakobis J. Messakh; Milson M. Selan
BATAKARANG Vol. 6 No. 1a (2025)
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Taman kota merupakan taman di dalam kota yang memberikan berbagai fasilitas ruang hijau kepada penduduk kota dan pengunjung. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi existing taman kota tersebut berdasarkan acuan Kebutuhan Pengembangan Standar Nasional Indonesia Fasilitas Taman Kota. Selanjutnya bertujuan untuk meredesain elemen landscape taman kota tersebut menggunakan pendekatan Urban Landscape Design. Serta untuk mengetahui sistem operasional prosedur pemeliharaan lingkungan, dan keamanan taman yang baik di taman tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Dari hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa kondisi eksisting taman kota Feliks Fernandez belum memenuhi beberapa kriteria sehingga perlu di kembangkan lagi. Redesain taman kota Feliks fernandez ini menggunakan pendekatan Urban Landscape design, yang bertujuan menciptakan sebuah landscape yang baru, dengan bentuk yang baru pula. Bentukan yang digunakan dalam desain adalah bentuk lengkungan yang diadopsi dari bentuk gading. Untuk pola yang landscape yang digunakan adalah pola angka delapan. Dokumen SOP pemeliharaan lingkungan taman dan keamanan taman perlu dilengkapi. Karena ada beberapa komponen SOP yang tidak ada seperti: tujuan, ruang lingkup, referensi, defenisi. Selain komponennya beberapa kegiatan tidak dimasukan kedalam SOP, seperti perawatan fasilitas taman. sehingga bisa dikatakan pelaksanaan SOP di Taman Kota Feliks Fernandez Larantuka masih belum menyeluruh.