Mustika Rahmi, Febria
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kata Sapaan Kekerabatan Masyarakat Sumpur Kudus Selatan Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung (Kajian Sosiolinguistik) Mustika Rahmi, Febria; Rahmat, Wahyudi; Gemarni Tatalia, Ricci
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajaran Vol. 5 No. 1 (2025): Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Bale Literasi: Lembaga Riset, Pelatihan & Edukasi, Sosial, Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/alinea.v5i1.1167

Abstract

Penelitian ini berfokus pada bentuk sapaan kekerabatan di Kecamatan Sumpur Kudus Selatan, Kabupaten Sijunjung. Fenomena masuknya kata sapaan dari luar daerah menyebabkan terancam punahnya bentuk sapaan kekerabatan asli, terutama di kalangan generasi muda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kata sapaan kekerabatan yang masih digunakan masyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan tiga informan yang memenuhi kriteria penelitian. Proses pengumpulan data melibatkan rekaman wawancara yang kemudian ditranskripsi untuk dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua bentuk utama kata sapaan kekerabatan di Kecamatan Sumpur Kudus Selatan. Pertama, sapaan kekerabatan berdasarkan pertalian darah, seperti "Amak" untuk ibu, "Iniak" untuk nenek dari pihak ibu, "Etek" untuk bibi dari pihak ibu, "Wo Ciek" untuk adik perempuan ibu, "Uni" untuk kakak perempuan, dan "Mak Dang" untuk kakak laki-laki ibu yang paling tua. Kedua, sapaan kekerabatan berdasarkan perkawinan, seperti "Pak Ntuo" untuk ayah mertua, "Pak Tuo" untuk kakak laki-laki ayah tertua, "Ipagh" untuk istri kakak ibu, "Etek" untuk adik perempuan ayah, dan "Pak Etek" untuk suami adik ibu. Kata sapaan ini masih digunakan oleh generasi tua dalam interaksi sosial dan kekerabatan. Temuan ini menunjukkan bahwa dalam sosiolinguistik, penggunaan sapaan mencerminkan tindak tutur dalam interaksi masyarakat setempat.