Pendahuluan: Pasien yang telah menjalani operasi caesar cenderung ingin terus berbaring dan enggan bergerak dikarenakan rasa nyeri dan rasa tidak nyaman pada bekas luka operasi. Ternyata hal ini dapat memperlambat proses penyembuhan luka dan meningkatkan kemungkinan munculnya masalah. Tujuan penelitian ini menampilkan praktik asuhan keperawatan berbasis bukti kepada pasien dengan keterbatasan mobilitas fisik pasca operasi caesar. Metode: Studi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif pada dua pasien pascaoperasi caesar yang menerima asuhan keperawatan berupa mobilisasi dini selama tiga hari. Di Rumah Sakit Dr. A. Dadi Tjokrodipo, Bandar Lampung, data dikumpulkan melalui pemeriksaan fisik, observasi, dan wawancara. Hasil: Berdasarkan asesmen keperawatan, pasien mengalami gangguan mobilitas fisik dan belum mampu melakukan mobilisasi dini secara mandiri karena masih takut bergerak dan khawatir jahitan yang dipasang setelah operasi caesar akan terlepas.. Suami dan keluarga membantunya dalam pemenuhan kebutuhan fisik. Dalam tiga hari setelah intervensi mobilisasi dini selama 15 menit awal dipandu perawat dan dilanjutkan oleh keluarga, pasien sudah mampu memenuhi kebutuhan fisik dan aktivitas merawat bayinya, meskipun secara perlahan dan dengan bantuan. Kesimpulan: Untuk meningkatkan proses penyembuhan luka dan meningkatkan kemandirian pasien, perawat rumah sakit dapat memobilisasi pasien secara dini 6 – 12 jam setelah prosedur sesar pada kondisi pasien stabil dan tanda-tanda vital normal