Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Penyuluhan terkait Pencegahan Primer, Sekunder, Tersier Diabetes Melitus Wahyudi, Dian Arif; Ulfa, Hana Zumaedza; Nur, Sulistia; Mesya, Mesya; Muhka, Reni; Sadhana, Wisnu
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Januari 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i1.5605

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan global dengan prevalensi tinggi, mencapai 422 juta kasus di dunia dan 10,7 juta kasus di Indonesia pada tahun 2020. Komplikasi DM, baik mikrovaskuler maupun makrovaskuler, menegaskan pentingnya upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Berdasarkan presurvey di Puskesmas Wates, Kabupaten Pringsewu, 75% dari 80 pasien DM mengalami komplikasi akibat pola makan tidak sehat, aktivitas fisik yang buruk, dan kurangnya pengelolaan penyakit. Kegiatan penyuluhan dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa Program Studi Keperawatan, Universitas Aisyah Pringsewu, dengan sasaran 30 masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Wates. Metode meliputi pendidikan kesehatan tentang pencegahan DM dan diskusi interaktif. Penyuluhan dilakukan dengan media proyektor, leaflet, dan kuesioner untuk evaluasi. Penilaian pengetahuan peserta dilakukan sebelum dan sesudah penyuluhan. Sebelum penyuluhan, mayoritas peserta (87%) memiliki pengetahuan rendah, 10% memiliki pengetahuan sedang, dan 3% memiliki pengetahuan tinggi. Setelah penyuluhan, terjadi peningkatan signifikan pada kategori pengetahuan sedang (66,7%) dan tinggi (10%). Namun, sebanyak 23,3% peserta masih memiliki pengetahuan rendah. Faktor seperti karakteristik individu, lingkungan, dan budaya dapat memengaruhi hasil. Penyuluhan berhasil meningkatkan pengetahuan peserta tentang pencegahan primer, sekunder, dan tersier DM. Diperlukan program serupa secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran dan manajemen DM di masyarakat.
Hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dan quality of nursing work life (QNWL) dengan kinerja perawat dalam melakukan asuhan keperawatan Herleni, Herleni; Wulandari, Rizki Yeni; Nugroho, Tri Adi; Nur, Sulistia
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 5 No 1 (2025): March Edition 2025
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v5i1.610

Abstract

Background: Inappropriate leadership style of the head of the room and low quality of nursing work life (QNWL) are the main causes of declining performance of health workers. Low QNWL, due to poor communication, authoritarian decisions, and inadequate work facilities, impacts the motivation and quality of nursing services. Purpose: To analyze the relationship between the leadership style of the ward head and QNWL on nurse performance. Method: Quantitative research with cross-sectional design. A sample of 96 respondents was selected using proportional stratified random sampling technique. Data were collected using a questionnaire that had been tested for validity and reliability. The study was conducted on November 21-27 at General Ahmad Yani Metro Hospital. Analysis using the Gamma test. Results: The leadership style of the head of the room is mostly democratic (56.3%), the quality of work life of nurses is mostly in the good category (68.8%), and the performance of nurses is also mostly in the good category (60.4%). Statistical analysis shows a sig. value of 0.005 <0.05 and a correlation strength of 0.504, in addition, QNWL and nurse performance have a sig. value of 0.005 <0.05 with a correlation strength of 0.615. Conclusion: There is a significant relationship between the leadership style of the head of the room and the quality of work life (QNWL) on nurse performance. Democratic leadership style and good QNWL contribute positively to nurse performance, which is reflected in the majority of nurses who have good performance. Suggestion: Hospitals are advised to conduct regular leadership training for ward heads to strengthen democratic leadership skills, and ensure that the quality of nurses' work life is maintained by providing adequate work facilities.   Keywords: Leadership style; Nurse performance; Nursing care; Quality of Nursing Work Life   Pendahuluan: Gaya kepemimpinan kepala ruangan yang tidak sesuai dan rendahnya kualitas kehidupan kerja (Quality of Nursing Work Life - QNWL) menjadi penyebab utama menurunnya kinerja tenaga kesehatan. QNWL yang rendah, akibat komunikasi buruk, keputusan otoriter, dan fasilitas kerja tidak memadai, berdampak pada motivasi dan kualitas pelayanan perawat. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dan QNWL terhadap kinerja perawat. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel sebanyak 96 responden dipilih menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Penelitian dilakukan pada tanggal 21-27 November di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro. Analisis menggunakan uji Gamma.  Hasil: Gaya kepemimpinan kepala ruangan mayoritas bersifat demokratis (56.3%), kualitas kehidupan kerja perawat mayoritas dalam kategori baik (68.8%), dan kinerja perawat juga mayoritas dalam kategori baik (60.4%). Analisis statistik menunjukkan nilai sig. 0.005<0.05 dan kekuatan korelasi sebesar 0.504, selain itu QNWL dan kinerja perawat memiliki nilai sig. sebesar 0.005<0.05 dengan kekuatan korelasi sebesar 0.615. Simpulan: Terdapat hubungan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala ruangan dan kualitas kehidupan kerja (QNWL) terhadap kinerja perawat. Gaya kepemimpinan yang demokratis dan QNWL yang baik berkontribusi positif terhadap kinerja perawat, yang tercermin dalam mayoritas perawat yang memiliki kinerja baik. Saran: Rumah sakit disarankan untuk melakukan pelatihan kepemimpinan berkala bagi kepala ruangan guna memperkuat kemampuan kepemimpinan demokratis, serta memastikan kualitas kehidupan kerja perawat tetap terjaga dengan menyediakan fasilitas kerja yang memadai.   Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Quality of Nursing Work Life, Kinerja perawat, Asuhan Keperawatan
Hubungan Usia Dengan Kualitas Tidur Pada Penderita Hipertensi di RSU Kartini Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah Nur, Sulistia; Afikirtiani, Winda; Farhan Al Faris, Muhammad; Wardoyo, Eko
Health Research Journal of Indonesia Vol 3 No 3 (2025): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/hrji.v3i3.585

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi merupakan gangguan pada sistem kardiovaskuler yang menyebabkan kurangnya suplay oksigen dan nutrien untuk mencukupi kebutuhan jaringan tubuh. Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang berkembang dari usia tua ke usia muda. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia dengan kualitas tidur pada penderita hipertensi di RSU Kartini Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah. Metode: Penelitian ini menggunkan penelitian kuantitatif (Quantitatif Research) dengan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah corelasional dengan pendekatan cross sectional yang menitik beratkan hubungan antara 2 variabel atau lebih. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik non probability sampling dengan purposive sampling dengan total sampel berjumlah 96 orang pasien penderita hipertensi di Poli Penyakit Dalam RSU Kartini Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah. Hasil: Uji statistik chi square mendapatkan hasil yang menunjukkan p value umur pasien hipertensi yaitu 0,02 dengan taraf signifikan sebesar 0,05 yang berarti umur pasien hipertensi berhubungan signifikan terhadap kualitas tidur pasien hipertensi. Simpulan: Gangguan kualitas tidur berhubungan dengan usia lanjut, semakin buruk kualitas tidur seseorang maka risiko terkena hipertensi derajat tinggi semakin besar.
Peningkatan Kesehatan Mental Anak melalui Terapi Kelompok Terapeutik di SDN 2 Tegalsari, Kabupaten Pringsewu Ardinata, Ardinata; Mesya, Mesya; Muhka, Reni; Nur, Sulistia; Al Farisi, Muhammad Farhan; Indarto, Agus; Fiana, Marista; Priyana Putra, Rausan Fikri; Kaligis, Yosua Aldrin; Rezeki, Muhamad Alif
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi April - Juni
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i2.5880

Abstract

Gangguan mental emosional pada anak usia sekolah menjadi perhatian utama karena dapat memengaruhi perkembangan mereka secara menyeluruh, termasuk dalam aspek pendidikan, interaksi sosial, dan kemampuan menghadapi berbagai tantangan hidup. Terapi Kelompok Terapeutik (TKT) merupakan salah satu metode intervensi yang dapat secara optimal menstimulasi perkembangan mental anak. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas TKT dalam meningkatkan perkembangan mental anak usia sekolah di SDN 2 Tegalsari, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Program ini dilaksanakan melalui pendekatan intervensi berbasis TKT yang melibatkan 30 siswa kelas 6. Pelaksanaannya terdiri dari tiga tahap utama, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Intervensi diberikan dalam enam sesi, yang mencakup stimulasi pada aspek perkembangan industri, motorik, kognitif dan bahasa, emosi dan kepribadian, moral dan spiritual, serta psikososial. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kondisi perkembangan anak sebelum dan sesudah intervensi. Hasil sebelum intervensi, persentase anak dalam kategori perkembangan "baik" berkisar antara 60% hingga 73,3%, dengan perkembangan psikososial sebagai aspek tertinggi (73,3%) dan perkembangan emosi serta kepribadian sebagai aspek terendah (60%). Setelah intervensi, terjadi peningkatan signifikan di semua aspek, dengan mayoritas anak mencapai kategori "baik" (90%-96,7%). Peningkatan tertinggi terjadi pada aspek moral dan spiritual (96,7%), sementara perkembangan psikososial menunjukkan peningkatan terendah namun tetap signifikan (90%). Terapi Kelompok Terapeutik terbukti efektif dalam meningkatkan perkembangan mental anak usia sekolah. Implementasi program serupa di masa mendatang dapat mendukung peningkatan keterampilan sosial, pengelolaan emosi, serta penguatan karakter anak secara lebih optimal.
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Op Fraktur Radius Distal Dengan Intervensi Kompres Dingin Dan Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Di Rs Mitra Husada Pringsewu Betalia, Dwi; Nur, Sulistia
Sains Medisina Vol 3 No 4 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/snsmed.v3i4.728

Abstract

Fraktur merupakan ancaman potensial terhadap inegritas seseorang, sehingga akan mengalami gangguan fisiologis yang menimbulkan respon nyeri. Setelah dilakukannya pembedahan, pasien akan merasakan nyeri akibat insisi pembedahan. Hasil pengambilan data yang dilakukan dengan observasi ke pasien, melakukan intervensi relaksasi nafas dalam dan kompres dingin. Hal tersebut berpengaruh terhadap penurunan nyeri. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh intervensi relaksasi nafas dalam dan kompres dingin dengan penurunan skala nyeri pasien fraktur. Penelitian ini menggunakan metode deskripti dengan pendekatan studi kasus multiple case. Dilakukan pada tanggal 02 Juli 2024 - 4 Juli 2024 s/d 11 Juli 2024 – 13 Juli 2024. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi dan implementasi pasien fraktur. Setelah itu pengimplementasian rileksasi nafas dalam dan kompres dingin terhadap penurunan skala nyeri. Dari penelitian diperoleh hasil pemberian teknik relaksasi nafas dalam dan kompores dingin terdapat penurunan antara sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi nafas dalam dan kompres dingin selama 3 hari. Diharapkan penelitian ini dapat menggunakan metode kombinasi relaksasi napas dalam dan kompres dingin untuk menurunkan nyeri pada pasien post operasi guna meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan mempercepat pemulangan serta kesembuhan fraktur.
Pengaruh Penerapan Rom Pasif Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke Non-Hemoragik : The Effect Of Passive Rom Application On Increasing Muscle Strength In Non-Hemorrhagic Stroke Patients Nur, Sulistia; Wardoyo, Eko; Al Farisi, Muhammad Farhan; Prawibowo, Hartanto
Jurnal Keperawatan Bunda Delima Vol 7 No 2 (2025): EDISI AGUSTUS
Publisher : Akademi Keperawatan Bunda Delima Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59030/jkbd.v7i2.184

Abstract

Stroke Non Hemoragik (SNH) merupakan kondisi gangguan serebrovaskular yang disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke otak, sehingga menyebabkan gangguan neurologis seperti kelemahan anggota gerak, gangguan mobilitas, serta risiko komplikasi lain akibat tirah baring, seperti kontraktur. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kekakuan sendi atau kontraktur pada pasien stroke adalah dengan melakukan latihan rentang gerak pasif (Passive Range of Motion/ROM Pasif). Tujuan dari penerapan ini adalah untuk memahami dan mengaplikasikan intervensi ROM pasif sebagai upaya meningkatkan sirkulasi, mempertahankan mobilitas sendi, serta mencegah kekakuan otot dan sendi pada pasien stroke non hemoragik. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Intervensi ROM pasif diberikan kepada dua pasien dengan diagnosis medis stroke non hemoragik di ruang ICU RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung. Intervensi dilakukan dua kali sehari selama lima hari. Evaluasi dilakukan menggunakan observasi status fisik, terutama pada aspek mobilitas, tonus otot, dan adanya tanda-tanda kontraktur. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa setelah dilakukan intervensi ROM pasif secara konsisten, kedua pasien mengalami peningkatan mobilitas pasif ekstremitas, penurunan kekakuan otot, serta tidak ditemukan tanda-tanda awal kontraktur. Hal ini membuktikan bahwa penerapan ROM pasif efektif dalam mempertahankan fungsi sendi dan mencegah komplikasi tirah baring pada pasien stroke non hemoragik.
Literature Review on the Materials, Advantages, and Disadvantages of Suturing Training Tools in Health Education Nur, Sulistia; Marsim, Etanaulia; Ukhtul Fitri, Riki; Prawibowo, Hartanto
INDOGENIUS Vol 4 No 3 (2025): INDOGENIUS
Publisher : Department of Publication of Inspirasi Elburhani Foundation Desa. Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/igj.v4i3.661

Abstract

Background & Objective: Suturing skills are a fundamental competency in both nursing and medical education. To support the mastery of this skill, effective, realistic, and pedagogically appropriate training tools are essential. Various materials have been employed to create suture training models; however, no single material has emerged as universally ideal or standardized globally. Aims: This review aims to identify the types of materials used in suturing training tools, evaluate their strengths and limitations, and assess their contribution to the global development of simulation-based training devices. Method: This study is a literature review analyzing five recent and relevant scientific articles. The selection criteria included thematic relevance, publication year, and a focus on evaluating suture training tools or materials. Analysis was conducted using the JBI Critical Appraisal Checklist for Case Reports. This literature review highlights aspects such as material properties, advantages, disadvantages, and implications for educational practice. Result: The review identified five primary categories of materials used in suture training tools: (1) polydimethylsiloxane (PDMS) with silk fibers, (2) silicone pads and polyurethane foam, (3) porcine skin, sponges, and commercial pads, (4) improvised combinations such as citrus fruits and tea towels, and (5) synthetic polyurethane-based skin. Each material offers specific benefits, such as high realism, durability, or affordability. Nevertheless, all materials exhibit limitations, including ethical concerns, hygiene issues, and limited anatomical fidelity. Conclusion: This literature review indicates that no single material fully satisfies all requirements for suturing training. A combined and contextual approach considering learning objectives, cost, and local availability emerges as a pragmatic alternative. The contribution of this review lies in strengthening the global research direction toward the development of accessible, inclusive, and adaptable medical simulation tools tailored to diverse healthcare education settings worldwide.
The Correlation between Game Watching Intensity, Youtube, Tiktok with Emotional Intelligence Kusuma, Anggi; Nur, Sulistia; Aulia, Faridatul
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 3 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i3.5202

Abstract

Indonesia has the highest prevalence of device use (69%), followed by Nigeria (81%), India (79%), and South Africa (78%), according to a global survey. The number of youngsters with emotional mental problems is rising in tandem with the facts. Emotional and mental health issues in children rose 4,0% between 2013 and 2018. Online games, TikTok, and YouTube are frequently utilized gadget applications. Objective: The research objective was to determine the correlation between the intensity of watching games, YouTube, and TikTok and emotional intelligence in elementary school children. Method: The type of research used in this study is quantitative. with the approach method used is cross sectional. The sample in this study were elementary school students who used the gadget applications youtube, tiktok and online games as many as 74 students. The sampling technique used Purposive Sampling. Bivariate analysis using the Gamma test. Results: The study's findings indicated that while emotional intelligence was primarily in the medium to low range, the intensity of viewing online games, YouTube, and TikTok was primarily in the high range. A positive correlation value with a p value <0,05 was obtained from the gamma test analysis, indicating a relationship between emotional intelligence and the amount of time spent viewing online games, YouTube, and TikTok. Conclusions: Controlling the intensity of children's gadget use is one way that parents or other caregivers can optimize positive effects and minimize negative ones.
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Deteksi Dini Stroke Melalui Metode FAST di Musholla Al Syukru Bandar Lampung Nur, Sulistia; Selva Oktafera; Ali Yusuf; Amanah Hidayati; Anggi Puspita Sari
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1: November 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v5i1.13248

Abstract

Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di Indonesia. Keterlambatan penanganan sering terjadi akibat rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai gejala awal stroke. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam mengenali gejala stroke melalui metode FAST (Face, Arm, Speech, Time). Kegiatan dilaksanakan pada September 2025 di Musholla Al Syukru, Bandar Lampung, dengan peserta sebanyak 18 orang dari kelompok pengajian. Metode kegiatan meliputi penyuluhan, pembagian leaflet, diskusi interaktif, serta simulasi pertolongan pertama. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan peserta dari 33,3% menjadi 77,8% setelah kegiatan. Kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi berbasis komunitas menggunakan metode FAST efektif meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap stroke.