Ekawati, Endah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

BUKU KIA KHUSUS BAYI KECIL MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN IBU DALAM PERAWATAN METODE KANGURU Setiyani, Nofi; Aprilina, Happy Dwi; Solikhah, Umi; Ekawati, Endah
Menara Medika Vol 7, No 2 (2025): VOL 7 NO 2 MARET 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v7i2.6487

Abstract

Buku KIA Khusus Bayi Kecil adalah buku yang isinya bertujuan untuk memberikan informasi pelayanan dan perawatan kesehatan bayi kecil (Berat Badan kurang dari 2500 gram atau usia kehamilan kurang dari 37 minggu). Buku KIA Khusus Bayi Kecil merupakan buku tambahan yang digunakan bersama dengan buku KIA. Buku ini berisi petunjuk dalam melakukan perawatan pada bayi BBLR salah satunya adalah Perawatan Metode Kanguru (PMK). Buku tersebut diharapkan dapat membantu tenaga kesehatan dalam pelayanan bayi berat lahir rendah, serta meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga dalam merawat bayi kecil.Tujuan: Mengetahui Pengaruh Buku KIA Khusus Bayi Kecil terhadap Pengetahuan dan Ketrampilan Ibu tentang Perawatan Metode Kanguru pada Bayi Berat Lahir Rendah.Metode: Penelitian ini menggunakan prosedur kuantitatif. Desain penelitian pada variabel pengetahuan adalah Quasi Experimental sedangkan pada variabel ketrampilan menggunakan True Experimental Post-Test Only Control Design dengan jumlah sampel masing-masing kelompok baik kelompok kontrol maupun perlakuan sebesar 35 responden. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan lembar observasi dengan uji Wilcoxon serta uji Mann Whitney untuk mengetahui selisih antar kelompok perlakuan. Hasil:Hasil Uji Mann Whitney pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan menunjukkan bahwa selisih peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tentang perawatan metode kanguru pada BBLR antara kelompok kontrol dengan media leaflet dan kelompok perlakuan menggunakan media buku KIA khusus bayi kecil didapatkan nilai p-value 0.000 (p0.05) pada pengetahuan dan p-value 0.002 (p0.05) pada ketrampilan. Kesimpulan: Pendidikan kesehatan menggunakan media buku KIA khusus bayi kecil berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu BBLRKata kunci: BBLR, ketrampilan, KIA, pengetahuan, PMK.  AbstractBackground:The Special KIA Book for Preterm Infants is designed to provide information on the care and health services for infants with low birth weight (less than 2500 grams or gestational age less than 37 weeks). This book is used in conjunction with the general KIA book, which includes guidelines for the care of low birth weight infants, including Kangaroo Mother Care (KMC). It is anticipated that the book will aid healthcare providers in the management of low birth weight infants and enhance maternal and family knowledge about infant care. Objective:To evaluate the impact of the Special KIA Book for Preterm Infants on maternal knowledge and skills related to Kangaroo Care for low birth weight infants.Method:This study employed a quantitative approach. The research design for knowledge assessment was quasi-experimental, while for skill assessment it used a True Experimental Post-Test Only Control Design. Each group, both control and intervention, consisted of 35 respondents. The research instruments included questionnaires and observation sheets. Data analysis was conducted using the Wilcoxon test and Mann-Whitney test. Results: The Mann-Whitney test results indicated a p-value of 0.000 (p0.05) for knowledge and 0.002 (p 0.05) for skills, demonstrating significant differences between the control andintervention groups. Conclusion: The use of the Special KIA Book for Preterm Infants significantly improvesmaternal knowledge and skills related to Kangaroo Care for low birth weight infants.Keywords: Low Birth Weight Infants, Skills, KIA, Knowledge, Kangaroo Mother Care
Pola Menyusui dan Permulaan Laktasi dengan Kejadian Hiperbilirubinemia Wardani, Eva Cahya; Aprilina, Happy Dwi; Elsanti, Devita; Ekawati, Endah
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 10, No 2 (2025)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v10i2.679

Abstract

ABSTRAKHiperbilirubinemia merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada bayi baru lahir dan berisiko menimbulkan komplikasi neurologis. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian hiperbilirubinemia ialah pola menyusui dan permulaan laktasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pola menyusui dan permulaan laktasi dengan kejadian hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan metode cross-sectional. Sampel terdiri dari 54 ibu postpartum yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner pola menyusui, lembar observasi, dan pengukuran kadar bilirubin menggunakan alat transcutaneus bilirubin (TcB). Analisis data dilakukan menggunakan uji Fisher exact. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (74,1%) memiliki pola menyusui yang kurang baik, dan 87% mengalami permulaan laktasi pada hari kedua. Angka kejadian hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir mencapai 50%. Uji statistik menunjukkan hubungan signifikan antara pola menyusui dan kejadian hiperbilirubinemia (p = 0,028) serta antara permulaan laktasi dan kejadian hiperbilirubinemia (p = 0,010). Diskusi: Temuan ini menunjukkan bahwa keterlambatan dalam pemberian ASI dan pola menyusui yang tidak optimal dapat memperlambat proses eliminasi bilirubin pada bayi sehingga meningkatkan risiko hiperbilirubinemia. Hal ini menegaskan pentingnya inisiasi menyusui dini dan pendampingan menyusui yang efektif sejak awal kelahiran. Kesimpulan: Pola menyusui yang kurang baik dan permulaan laktasi yang terlambat meningkatkan risiko hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir. Oleh karena itu, edukasi laktasi bagi ibu postpartum perlu ditingkatkan untuk mencegah kejadian hiperbilirubinemia. Kata Kunci: ASI eksklusif,  bayi baru lahir, hiperbilirubinemia, permulaan laktasi, pola menyusui Breastfeeding Patterns and Initiation of Lactation in Relation to the Incidence of Hyperbilirubinemia ABSTRACTHyperbilirubinemia is a common health issue in newborns and poses a risk of neurological complications. Two contributing factors to the incidence of hyperbilirubinemia are breastfeeding patterns and the timing of lactation initiation. Objective: This research aims to analyze the correlation between breastfeeding patterns and the initiation of lactation with the incidence of hyperbilirubinemia in newborns at Prof. Dr. Margono Soekarjo Regional General Hospital. Methods: This research employed a quantitative design with a cross-sectional method. The sample consisted of 54 postpartum mothers selected through purposive sampling. Data were collected using a breastfeeding pattern questionnaire, observation sheets, and measurement of bilirubin levels using a Transcutaneous Bilirubinometer (TcB). Data analysis was conducted using the Fisher’s Exact Test. Results: The findings revealed that the majority of respondents (74.1%) exhibited poor breastfeeding patterns, and 87% initiated lactation on the second day postpartum. The incidence of hyperbilirubinemia in newborns reached 50%. Statistical analysis showed a significant correlation between breastfeeding patterns and the incidence of hyperbilirubinemia (p = 0.028), as well as between the timing of lactation initiation and hyperbilirubinemia (p = 0.010). Discussion: These results suggest that delayed breastfeeding initiation and suboptimal breastfeeding patterns may hinder the elimination of bilirubin in newborns, thereby increasing the risk of hyperbilirubinemia. This underscores the importance of early initiation of breastfeeding and effective lactation support from the beginning of birth. Conclusion: Inadequate breastfeeding patterns and delayed initiation of lactation elevate the risk of hyperbilirubinemia in newborns. Therefore, enhanced lactation education for postpartum mothers is essential to prevent the occurrence of hyperbilirubinemia.Keywords: exclusive breastfeeding, newborn, hyperbilirubinemia, initiation of lactation, breastfeeding pattern