IPA seringkali dianggap sulit karena melibatkan banyak konsep dan teori. Fenomena ini sejalan dengan penelitian yang menyoroti pentingnya pengembangan kemampuan komunikasi matematika peserta didik di sekolah dasar yang masih kurang baik. Hal ini mengindikasikan bahwa kesulitan dalam memahami konsep dasar mungkin berlaku juga pada IPA. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan inovatif untuk mengatasi hambatan tersebut dan menjadikan pembelajaran IPA lebih menarik. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan infrastruktur teknologi sekolah sangat memadai. Mayoritas peserta didik (60-80%) melaporkan ketersediaan dan kualitas baik hingga sangat baik untuk jaringan listrik, laboratorium komputer, Chromebook, LCD, speaker aktif, dan WiFi. Kesiapan infrastruktur ini menjadi fondasi kuat implementasi teknologi pembelajaran. Namun, wawancara guru dan angket peserta didik mengidentifikasi keterbatasan media konvensional (gambar, buku teks, YouTube, PowerPoint) dalam menyajikan visual interaktif dan meningkatkan motivasi. Sebanyak 93,3% peserta didik membutuhkan media tambahan, menyatakan media berbasis teknologi lebih menarik, dan fitur animasi, suara, serta interaktif sangat membantu pemahaman mereka. Aplikasi Quizizz mendapat respons positif signifikan dari kedua belah pihak. Sebanyak 73,3% peserta didik merasa Quizizz meningkatkan pemahaman dan motivasi, didukung pengakuan guru atas efektivitasnya dalam menarik minat dan antusiasme. Temuan ini selaras dengan konsep gamifikasi, teori konstruktivisme, dan prinsip multimedia learning. Urgensi pengembangan media interaktif berbasis Quizizz, terintegrasi video pembelajaran, menjadi sangat jelas. Proyek ini didukung penuh oleh fasilitas sekolah yang memadai serta kebutuhan nyata peserta didik dan guru untuk menghadirkan pengalaman belajar IPA yang lebih menarik, partisipatif, dan efektif.