Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, menghadapi dua masalah lingkungan utama yaitu kekeringan sumur gali pada musim kemarau dan genangan air limpasan pada musim hujan. Untuk mengatasi masalah ini, kegiatan pengabdian masyarakat dengan penerapan teknologi biopori sebagai solusi konservasi air tanah dilakukan. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan masyarakat dalam konservasi air tanah serta pengelolaan sampah organik dengan menggunakan lubang resapan biopori. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan meliputi survei lokasi, pembentukan kader lingkungan, sosialisasi manfaat dan cara pembuatan biopori, serta pelatihan praktis untuk pembuatan biopori di beberapa titik di desa. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat berhasil membuat biopori secara mandiri dan mulai memahami peranannya dalam pengelolaan air tanah yang lebih efisien. Lubang resapan biopori terbukti efektif dalam mengurangi genangan air pada musim hujan dan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air hujan, sehingga dapat mencegah kekeringan pada musim kemarau. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan manfaat tambahan dalam pengelolaan sampah organik yang dapat diolah menjadi kompos. Melalui program ini, masyarakat Desa Pongangan semakin berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mengelola sumber daya air secara berkelanjutan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi desa tersebut, tetapi juga dapat dijadikan sebagai model yang dapat diterapkan di daerah lain dengan masalah serupa.