Berdasarkan data BPS yang diolah, diketahui bahwa ada 2,2 persen rumah tangga di Indonesia yang memiliki kepala rumah tangga yang bekerja di sektor perikanan. Jumlahnya sekitar 1,4 juta kepala rumah tangga. Jika rata-rata jumlah anggota rumah tangga di Indonesia sekitar empat orang, maka ada sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang kehidupannya bergantung pada sektor perikanan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Treatment Efffect. Treatment Efffect adalah efek kausal rata-rata dari variabel biner (0–1) atau ukuran yang digunakan untuk membandingkan Treatment dalam eksperimen acak, evaluasi intervensi kebijakan, dan uji medis. Dalam uji coba secara acak, Treatment Efffect dapat diperkirakan dari sampel menggunakan perbandingan hasil rata-rata untuk unit yang di Treatment dan tidak. Namun, Treatment Efffect umumnya dipahami sebagai parameter penyebab (yaitu, perkiraan atau properti populasi) yang ingin diketahui peneliti, didefinisikan tanpa mengacu pada desain penelitian atau prosedur estimasi (Greene, 2002). Implikasi penelitian ini adalah mengenai pengembangan aksesibilitas UMKM sektor perikanan dalam upaya mendukung akselerasi pemulihan ekonomi Jawa Timur. Perlunya peningkatan kapasitas modal yang dimiliki oleh nelayan agar dapat lebih mudah mengakses kredit formal yaitu dengan meningkatkan pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan nelayan, selain itu perlunya penjaminan collateral pada nelayan dari pemerintah dan meningkatkan jaringan nelayan dengan penguatan kelembagaan nelayan untuk mewadahi kebutuhan masyarakat pesisir dalam memahami pentingnya aksesibilitas dalam meningkatkan pendapatan.