Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Pola Makan dan Beban Kerja dengan Kejadian Dispepsia pada Perawat di RSUD Kabupaten Buton Tengah Tahun 2024 Amrun; Desi S
Science Techno Health Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Science Techno Health Journal
Publisher : Science Techno Health Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dispepsia salah satu penyakit tidak menular yang dapat berdampak pada gangguan pada lambung yang sering terjadi dan menimbulkan keluhan pada perut bagian atas. Dispepsia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain peningkatan sekresi asam lambung, faktor makanan, lingkungan dan stress akibat beban kerja. dispepsia dapat menyerang siapapu termasuk pekerja khususnya perawat di rumah sakit. Berdasarkan data terdapat 17 perawat dari 28 kasus yang mengalami dispepsia di RSUD Kabupaten Buton Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian dispepsia pada perawat di RSUD Kabupaten Buton Tengah tahun 2024. Metode yang digunakan yaitu bersifat survey analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional study dengan menggunakan uji che square. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif sampling. Adapun hasil sampel setelah penelitian ini adalah berjumlah 66 responden. Hasil dari penelitian ini yaitu ada hubungan terdapat hubungan pola makan dengan kejadian dispepsia (p-value = 0,004), terdapat hubungan beban kerja dengan kejadian dispepsia (p-value = 0,032) pada perawat RSUD Kabupaten Buton Tengah tahun 2024. Saran pada penelitian ini yaitu perawat diharapkan mampu mengatur pola makan baik walaupun aktifitas pekerjaan tinggi dengan melakukan manajemen kerja, koordinasi antara tim yang baik serta pembagian waktu istrahat dan makan yang teratur pula, rumah sakit harus melakukan penambahan tenaga keperawatan seiring peningkatan kunjungan pasien sehingga dapat mengurangi beban kerja perawat, selain itu pengaturan shiff kerja yang adil dan terdistribusi baik.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis Atopik pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sulaa Kota Baubau Tahun 2023 Amrun; Nuraini
Science Techno Health Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Science Techno Health Journal
Publisher : Science Techno Health Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit dermatitis merupakan salah satu penyakit dapat menyerang segalah umur termasuk pada balita hingga usia dewasa yang dapat ditemui pada area kulit. Salah satu jenis dermatitis tersebut adalah dermatitis atopik. Yang menyerang pada anak dan balita. Dalam beberapa dekade ini kejadian dermatitis atopik semakin meningkat dengan gejala gatal-gatal yang dapat hilang timbul sepanjang hari dan sangat mengganggu aktivitas penderita. menyebabkan penderita merasa cemas dan tertekan (Alini dan Reslina Sinaga. 2018). Kejadian dermatitis atopik pad abalita di wilayah kerja Puskesmas Sulaa juga cukup tinggi sehingga perlu dilakukan identfikasi penyebabnya seperti faktor riwayat alaergi, personal hygiene, dan sanitasi lingkungan. Tujuan dari penelitian ini dalah untuk mengethaui faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis atopik pada balita di Puskesmas Sulaa. Metode yang digunakan yaitu bersifat survey analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional study dengan menggunakan uji che square. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif sampling. Adapun hasil sampel setelah penelitian ini adalah berjumlah 38 responden. Hasil dari penelitian ini yaitu ada hubungan personal hygiene dengan kejadian dermatitis atopik pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sulaa dengan nilai p value = 0,022, , Ada hubungan riwayat alergi dengan kejadian dermatitis atopik pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sulaa dengan nilai p value = 0,039, ada hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian dermatitis atopik pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sulaa dengan nilai p value = 0,014. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa ketiga variabel yaitu personal hygiene, riwayat laergi dan sanitasi lingkungan memiliki hubungan dengan kejadian dermatitis atopik di Puskesmas Sulaa Kota Baubau tahun 2023. Saran yang dapat diberikan yaitu agar ibu balita senantias menerapkan personal hygiene setiap waktu, menjaga kualitas makanan, minuman serta menghindarkan zat yang dapat menimbulkan alergi pada balita, selain itu ibu balita harus senantiasa melakukan upaya sanita lingkungan dengan baik.
Hubungan Dukungan Keluarga dan Peran Kader dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia di Desa Lambusango Wilayah Kerja Puskesmas Kapontori Tahun 2025 Amrun
Science Techno Health Journal Vol. 3 No. 1 (2025): Science Techno Health Journal
Publisher : Science Techno Health Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan posyandu bagi lansia merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan lansia dalam bidang kesehatan dengan harapan mampu mengangkat derajat kesehatan lansia. Namun masih banyak lansia yang belum memanfaatkan sarana tersebut. Tidak dimanfaatkanya posyandu lansia diduga berhubungan dengan faktor seperti dukungan keluarga dan peran kader karena kedua faktor ini sangat dekat dengan lansia. Hal ini terjadi di Desa Lambusango dimana sebagian besar lansia belum memanfaatkan posyandu lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor dukungan keluarga dan peran kader dengan pemanfaatan posyandu lansia di Desa Lambusango wilayah kerja Puskesmas Kapontori.Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan dengan rancangan cross sectional study yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan antara variabel independen dan dependen dengan pengukuran sekali pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2018). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang berjumlah 40 lansia dengan jumlah sampel 36 lansia.Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan antara dukungan keluarga dan peran kader dengan pemanfaatan posyandu lansia di Desa Lambusango wilayah kerja Puskesmas Kapontori dengan masing-masing nilai p-value = 0,001 dan 0,007. Berdasarkan hal tersebut maka saran yang dapat diberikan yaitu diharapkan Puskesmas selalu memberikan sosialisasi kepada keluarga tentang peran mereka yang sangat penting pada kesejahteraan lansia, selain itu Puskesmas juga harus senantiasa meningkatkan kapasitas peran kader karena keberadaanya menjadi penghubung antara Puskesmas dan keluarga.
Pemberdayaan Kader Posyandu dalam Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Lansia Hasanuddin, Asni; Asrianto, La Ode; Amrun; Hasiu, Teti Susliyanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat (JUDIMAS) Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/judimas.v3i2.543

Abstract

Demographic phenomena faced by many countries in the world today, one of which is the increase in the proportion of the elderly population. The trend of the proportion of the elderly population to the total population that continues to increase from year to year also occurs in Indonesia. However, the problem of increasing the proportion of the elderly is not balanced with adequate quality assurance. Population projection data in Indonesia, in 2017 it is estimated that there were 23.66 million elderly people, in 2020 it is predicted to reach 27.08 million people, in 2025 (33.69 million), in 2030 (40.95 million) and in 2035 (48.19 million). The increasing number of elderly people in Indonesia will have positive and negative impacts in the future. The increase in the number of elderly population where there is a decrease in organ function that can trigger various degenerative diseases. If not handled properly, it will increase the country's financial burden which is not small, and will reduce the quality of life of the elderly, because it will increase the morbidity rate and can even cause death. South Galesong is one of the sub-districts in Takalar Regency. The output targets of each problem solution are: 1) increasing the knowledge of Posyandu cadres about elderly diseases and elderly health services, 2) increasing the skills of Posyandu cadres about how to regularly check the health of the elderly, 3) increasing the skills of Posyandu cadres about elderly gymnastics.