Kotta, Muhammad Iswan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Pemikiran Ekonom Islam pada Masa Kontemporer: (Muhammad Nejatullah Siddiqi, Umer Chapra, Syed Nawab Haidar Naqvi) Kotta, Muhammad Iswan; Alrasyid, Harun; Parakassi, Idris; Mansyur, Fakhruddin
Hamalatul Qur'an : Jurnal Ilmu Ilmu Alqur'an Vol. 6 No. 2 (2025): December 2025
Publisher : Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Jogoroto Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/hq.v6i2.401

Abstract

This journal discusses contemporary Islamic economic thought through an in-depth analysis of three key figures: Muhammad Nejatullah Siddiqi, Umer Chapra, and Syed Nawab Haidar Naqvi. Islamic economics, based on Sharia principles, offers an alternative to secular economic systems that often focus solely on material profit. Siddiqi emphasizes the importance of a fair and sustainable Islamic financial system, focusing on the fulfillment of individuals' basic needs, justice in production and distribution, and the implementation of zakat in public finance. Chapra, as a pioneer of Islamic economics, proposes a principle of freedom balanced with responsibility, as well as the importance of socioeconomic reconstruction to achieve welfare. Meanwhile, Naqvi highlights the role of government in ensuring distributive justice and the elimination of riba. Through a qualitative descriptive approach, this research provides insights into the contributions of these three thinkers to the development of Islamic economic theory in the contemporary era.
Agricultural Land Pawn According to Muhammadiyah Thought: Perspective of Islamic Law and Farmer Welfare Jasri, Jasri; Muntazar, Ahmad; Kotta, Muhammad Iswan
Ekonomis: Journal of Economics and Business Vol 9, No 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/ekonomis.v9i1.2128

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejauh mana dampak praktik gadai tanah terhadap kesejahteraan petani, serta menganalisis pandangan Muhammadiyah terhadap praktik tersebut berdasarkan perspektif hukum Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan normatif-ekonomi, yang memungkinkan untuk mengeksplorasi aspek hukum dan kesejahteraan petani terkait praktik gadai tanah pertanian secara komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa realisasi praktik gadai pada objek penelitian terdiri dari 2 (dua) bentuk, yaitu 1) penggadai sebagai pemilik tanah, dan 2) penerima gadai sebagai pengelola tanah. Pada kasus pertama, sudah sesuai dengan hukum Islam. Sedangkan kasus kedua bertentangan dengan hukum Islam dengan dasar bahwa dalam akad gadai terdapat indikasi utang-piutang, dimana dalam akad utang-piutang tidak membolehkan atau melarang adanya penambahan dari pokok pinjaman yang diberikan. Sedangkan dalam kasus gadai tanah pertanian, pokok pinjaman tetap harus dikembalikan sedangkan sebelum pelunasan pinjaman yang diberikan, pemberi pinjaman tetap mengambil manfaat dari barang yang menjadi objek gadai. Jika ditinjau dari aspek kemaslahatan petani (falah: kesejahteraan dunia dan akhirat) melalui praktik gadai tanah pertanian, baik bagi penggadai maupun penerima gadai tidak tercapai