Obat tradisional dapat dinyatakan sebagai bahan atau suatu ramuan bahan yang terdiri atas beberapa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang dari generasi ke generasi sudah dipergunakan untuk terapi pada masyarakat, Obat tradisional khususnya di pedesaan merupakan suatu hal yang cukup sering dipergunakan. Pengetahuan dinyatakan sebagai salah satu faktor predisposisi yang mempunyai pengaruh pada perilaku, dalam hal ini adalah perilaku penggunaan obat tradisional di masyarakat. Pengetahuan tentang obat-obatan begitu penting serta sangat berguna, sebab banyak obat yang tidak sekedar menyembuhkan seseorang dari rasa sakit tetapi dapat pula mempunyai potensi menyebabkan penyakit baru yang lain, apabila digunakan secara kurang tepat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi karakteristik pasien dengan hasil penilaian tingkat pengetahuan serta sikap mahasiwa dalam swamedikasi obat tradisional, yang dilakukan dengan alat bantu kuesioner. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitis, sampel diambil dari mahasiswa aktif Stifar Yayasan Pharmasi Semarang semester genap 2022/2023. Hasil penelitian, didapat 507 responden. Rata-rata usia responden 20,22 ± 1,22 tahun dan mayoritas Wanita (88,76%), berasal dari SMK farmasi (53,06%), terbanyak mahasiswa dari program studi S1 (75,15%) dan dari semester 2 terbanyak ( 35,70%), mayoritas mahasiswa tidak sambil bekerja (90,14%). Tingkat pengetahuan tentang obat tradisional terbanyak adalah cukup (49,70%), baik (38,27%) dan kurang (12,03%). Hasil penilaian sikap, positif semua, yaitu Sangat baik (77,51 %) dan baik (22,49%).Pada penelitian ini, dapat diambil kesimpulan, bahwa ada hubungan antara program studi (p.0,012), semester (p. 0,00) dan usia responden (p.0,025) dengan tingkat pengetahuan. Juga ada hubungan antara Sikap reponden dengan jenis kelamin (p 0,004)