Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis Penurunan Kadar Glukosa Fraksi n-Heksan Buah Parijoto (Medinilla speciosa B ) secara in vitro dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis Vifta, Rissa; Advistasari, Yustisia Dian
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v7i3.25045

Abstract

Parijoto fruit (Medinilla speciosa B.) contains flavonoid compounds which are proven had activities as antiradicals and antidiabetic. The aim of this research is to know the activity of glucose level reduction in the n-hexane fraction of Parijoto Fruit (Medinilla speciosa B.). Antidiabetic activity was carried out in vitro with Nelson Somogyi reagent using UV-Vis Spectrophotometry method. The concentrations of n-hexane fractions used were 60, 80, 100, 120, 140, and 160 ppm. The test results showed that the n-hexane fraction had an activity to lower blood glucose levels with an optimum concentration of 140 ppm with percentage reduction in levels of 56.41%. Flavonoid compounds contained in the n-hexane fraction proved to have antidiabetic activity.
PEMBUATAN TABLET DARI EKSTRAK ETANOL BUAH API-API (Avicennia marina) SEBAGAI ANTIDIABETES MELLITUS Munisih, Siti; Advistasari, Yustisia Dian; Puspitaningrum, Ika
Media Farmasi Indonesia Vol. 12 No. 2 (2017): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.899 KB)

Abstract

ABSTRAKTanaman api-api (Avicennia marina) merupakan salah satu jenis vegetasi mangrove. Masyarakat biasa mengkonsumsi buah api-api sebagai obat anti diabetes mellitus. Ekstrak etanol buah Api-api telah terbukti secara ilmiah sebagai antidiabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik sediaan tablet ekstrak etanol buah Api-api. Tablet tersebut dibuat sesuai dengan dosis efektif dari hasil penelitian antidiabetes mellitus yang sudah dilakukan yakni sebesar 1,26 mg/kgBB tikus atau setara 10 mg/50 kg BB manusia. Pembuatan tablet diawali dengan mengeringkan ekstrak etanol buah Api-api dengan Avicel, Sodium Starch Glukolat, dan laktosa hingga homogen. Masa granul dibuat dengan mengunakan PVP 5% lalu diayak dengan ayakan nomer mesh 18 dan 30.Granul yang lolos ayakan 18 dikeringkan dalam almari pengering selama 10 menit. Tablet dicetak dengan penambahan Mg stearat dengan bobot rata-rata tablet 150 mg. Tablet yang diperoleh diuji sifat fisik tablet meliputi uji keseragaam bobot, kekerasan, kerapuhan, dan uji waktu hancur. Data yang diperoleh dianalisis kemudian disimpulkan. Hasiluji tablet menunjukkan formula tablet ekstrak etanol buah Api-api mampu memenuhi syarat keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur.
UJI ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BUAH PARIJOTO (Medinilla speciosa B.) DAN FRAKSINYA Advistasari, Yustisia Dian; Vifta, Rissa Laila
Media Farmasi Indonesia Vol. 13 No. 2 (2018): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.917 KB)

Abstract

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah akibat tidak bekerjanya sistem insulin (Hardiman, 2013). Tumbuhan yang mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid dapat berguna sebagai penurun gula darah (Larantukan dkk., 2014). Salah satu tumbuhan yang mempunyai kandungan metabolit flavonoid adalah buah parijoto (Medinilla speciosa B.). Buah parijoto dibuat ekstrak secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak etanol yang telah diperoleh selanjutnya difraksi dan dilakukan pengujian secara in vivo dengan metode induksi aloksan pada hewan uji tikus. Hewan uji tikus dibagi menjadi 8 kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol positif glibenklamid dosis 1,26 mg/kgBB, kontrol negatif CMC Na 0,5%, ekstrak etanol buah parijoto dosis 75, 100, 125 mg/kgBB dan fraksi etanol buah parijoto dosis 33,1387; 44,1849; 55,2312 mg/kgBB. Induksi aloksan diberikan 3 hari sebelum pemberian senyawa uji secara intraperitoneal. Pengukuran kadar gula darah dilakukan pada hari ke-0,3,7,10. Hasil pengukuran kadar gula darah pada hari ke-0 (awal) rerata kadar gula darah antara 59,8-74,2 mg/dL masih masuk dalam kisaran kadar gula darah normal yaitu 50-135 mg/dL. Aktivitas penurunan kadar gula darah setelah pemberian ekstrak etanol buah parijoto terbesar 50,43% pada dosis ekstrak 125 mg/kgBB. Sedangkan penurunan kadar gula darah terbesar setelah pemberian fraksi etanol buah parijoto pada dosis 55,2312 mg/kgBB sebesar 62,25%. Hal ini sesuai dengan hasil uji statistic Post-Hoc Test yang menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis senyawa uji yang diberikan maka semakin besar aktivitas penurunan kadar gula darah yang dicapai.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK dengan PENGETAHUAN dan SIKAP SWAMEDIKASI OBAT TRADISIONAL pada MAHASISWA STIFAR YAYASAN PHARMASI SEMARANG Setiawati, Maria Caecilia Nanny; Munisih, Siti; Advistasari, Yustisia Dian; Emwatika, Afra 
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 2 (2024): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v13i1.6085

Abstract

Obat tradisional dapat dinyatakan sebagai bahan atau suatu ramuan bahan yang terdiri atas beberapa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang dari generasi ke generasi sudah dipergunakan untuk terapi pada masyarakat,  Obat tradisional khususnya di pedesaan merupakan suatu hal yang cukup sering dipergunakan. Pengetahuan dinyatakan sebagai salah satu faktor predisposisi yang mempunyai pengaruh pada perilaku, dalam hal ini adalah perilaku penggunaan obat tradisional di masyarakat. Pengetahuan tentang obat-obatan begitu penting serta sangat berguna, sebab banyak obat yang tidak sekedar menyembuhkan seseorang dari rasa sakit tetapi dapat pula mempunyai potensi menyebabkan penyakit  baru yang lain, apabila digunakan secara kurang tepat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi karakteristik pasien dengan hasil penilaian tingkat pengetahuan serta sikap mahasiwa dalam swamedikasi obat tradisional, yang dilakukan dengan alat bantu kuesioner. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitis, sampel diambil dari mahasiswa aktif Stifar Yayasan Pharmasi Semarang semester genap 2022/2023. Hasil  penelitian, didapat 507 responden. Rata-rata usia responden 20,22 ± 1,22 tahun dan mayoritas Wanita (88,76%), berasal dari SMK farmasi (53,06%), terbanyak mahasiswa dari program studi S1 (75,15%) dan dari semester 2 terbanyak ( 35,70%), mayoritas mahasiswa tidak sambil bekerja (90,14%). Tingkat pengetahuan tentang obat tradisional terbanyak adalah cukup (49,70%), baik (38,27%) dan kurang (12,03%). Hasil penilaian sikap, positif semua, yaitu Sangat baik (77,51 %) dan baik (22,49%).Pada penelitian ini, dapat diambil kesimpulan, bahwa ada hubungan antara program studi (p.0,012), semester (p. 0,00) dan usia responden (p.0,025) dengan tingkat pengetahuan. Juga ada hubungan antara Sikap reponden dengan jenis kelamin (p 0,004)
EFEK PEMBERIAN MIKROENKAPSULASI EKSTRAK KULIT MELINJO (Gnetum gnemon L.) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DI INDUKSI ISONIAZID Adhityasmara, Dhimas; Advistasari, Yustisia Dian
CENDEKIA EKSAKTA Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v6i2.5521

Abstract

Isoniazid merupakan salah satu obat yang digunakan untuk pengoabatan tuberkulosis. Obat ini digunakan untuk pengobatan baik fase awal maupun fase lanjutan. Isoniazid jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang maka akan menybabkan terjadinya kerusakan hati. Kulit melinjo diketahui mengandung pigmen antosianin berwarna merah. Disamping sebagai pewarna, antosianin juga bersifat antioksidan karena termasuk golongan flavonoid yang efektif untuk inaktivasi radikal bebas dan peroksil. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efek mikroenkapsulasi ekstrak kulit melinjo dalam menurunkan kadar SGOT dan SGPT pada tikus yang diinduksi INH dosis 350 mg/Kg BB. Perlakuan diberikan selama 14 hari dengan pembagian kelompok yaitu kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif, mikroenkapsulasi ekstrak kulit melinjo dosis 100mg/kgBB, 200mg/kgBB, dan 300mg/kgBB. Pengambilan data dilakukan pada hari ke-1, hari ke-15, dan hari ke-29. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mikroenkapsulasi ekstrak kulit melinjo dapat menurunkan kadar SGOT pada tikus yang diinduksi isoniazid dengan dosis efektif sebesar 100 mg/kgBB tikus.Kata kunci: Mikroenkapsulasi, Melinjo, SGOT, SGPT
EVALUASI KERASIONALAN INDIKATOR PERESEPAN WHO DI APOTEK KOTA SEMARANG TAHUN 2022 Ningrum, Erna Prasetya; Advistasari, Yustisia Dian; Sari, Wulan Kartika
CENDEKIA EKSAKTA Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v7i2.7552

Abstract

Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi dan dokter hewan kepada apoteker, baik dalam bentuk tulisan tangan ataupun cetakan komputer yang tujuannya adalah untuk menyediakan dan menyerahkan obat kepada pasien. Penggunaan obat rasional terdiri dari 3 indikator utama, salah satunya indicator peresepan menurut WHO, 1993. Parameter indicator tersebut diantaranya rata-rata jumlah item obat per lembar resep, persentase peresepan obat dengan nama generik, persentase peresepan antibiotik, persentase peresepan sediaan injeksi, persentase peresepan obat yang sesuai dengan DOEN. Tujuan penelitian untuk mengetahui kerasionalan peresepan obat berdasarkan indikator WHO di kota Semarang. Objek penelitian, yang digunakan adalah lembar resep di 3 apotek Kota Semarang selama bulan April-Juli 2022. Sample yang digunakan adalah semua resep yang ada di 3 Apotek Kota Semarang pada periode April-Juni 2022 yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi penelitian adala resep yang masuk di 3 Apotek Kota Semarang dan tidak berupa resep racik. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dan teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil peneltian didapat rata-rata jumlah iten resep per lembar resep 3.38, % obat dengan nama generik 81,80%, % peresepan antibiotika 42,25%.Kata Kunci : Indikator peresepan, antibiotik, generik, injeksi 
EXTRACT AND FRACTIONS EXPLORATION OF DAYAK ONION (Eleutherine America-na Merr.) WITH ANTIOXIDANTS POTENTIAL USING GC-MS and FTIR METHODS Elisa, Novi; Advistasari, Yustisia Dian; Lepangkari, Jaka Seprianto; Hidayatullah, Muhammad Haqqi
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 12 No. 1 (2025)
Publisher : BRIN - Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/jbbi.2025.9209

Abstract

Free radicals can cause various diseases in the body if not treated immediately. Large levels of free radicals may trigger damage to normally functioning tissues, lipid layers, blood vessels, DNA synthesis disturbances, and even destruction of cells. The objective is to evaluate the antioxidants potential of dayak onion extract and fractions. FTIR spectrophotometers, gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS) and an antioxidants multimode reader are some of the research methods. The outcomes of this research are identifying plants that showed the dayak onion extract of the species Eleutherine Americana Merr. It contains compounds such as flavonoids, alkaloids, tannins, and saponins. In addition, the components found in the extract, water fraction, ethyl acetate fraction, and n-hexane fraction are octadecanoic acid 298 m/z, 9-octadecanoic acid 282 m/z, undecanoic acid 214 m/z, hexadecanoic acid 368 m/z, and nonadecanoic acid 326 m/z. Therefore, the antioxidants test using the DPPH method showed that the best IC50 value is for ethyl acetate with IC50 20.56 ppm.
Histopathological study of renal hypertension with avocado leaf extract and fractional in male wistar rats Novi, elisa; Advistasari, Yustisia Dian; Lepangkari, Jaka Sepriantor; Sari, Wulan Kartika
Riset Informasi Kesehatan Vol 13 No 1 (2024): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v13i1.823

Abstract

Background: The first of the cardiovascular diseases that may turn deadly is hypertension, which has elevated blood pressure. The causes of hypertension, which causes an average rise of 140/90 mmHg, are based on epidemiological factors such as stroke, heart failure, myocardial infarction, arterial fibrillation, and peripheral artery disease. Hypertension is also known as the silent killer. Objective: Known histopathology in kidney cells and avocado leaf compounds that could potentially inhibit hypertension. Methods: Methods that can be used in histopathological testing with hematoxylin and eosin (HE) dying and compound determination by analysis Gas Chromatography-Spectrometry Mass (GC-MS) Results: The study obtained GC-MS (Gas Chromatography-Spectrometry Mass) analysis results at an area of 36.50%, molecular weight 17,03 with 9-Octadecenoic acid compounds, and an area of 10,18%, molécular weight 2,54 with a compound of 9-Oktadecenosic acid (z)-methyl esters (CAS). An extract of 250 mg/kgBW has a slightly low renal cell damage value (138), and an effective avocado leaf fraction test is ethanol acetate 250 mg/kgBW, with a small renal cell damage value (146), where as a negative control has a high renal cell damage value (189).
Program Literasi Kosmetik : Peningkatan Pemahaman Remaja Terhadap Resiko Produk Skincare Overklaim Suharsanti, Ririn; Mutiara, Erlita Verdian; Advistasari, Yustisia Dian; Ariani, Lilies Wahyu; Wulandari, Wahyu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 7 (2025): September
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i7.2903

Abstract

Remaja menjadi target utama berbagai merk skincare yang menawarkan berbagai manfaat seperti mencerahkan kulit, menghilangkan jerawat, dan memperbaiki tekstur kulit. Tidak semua produk yang dipasarkan memiliki klaim yang benar dan sesuai dengan regulasi, sehingga banyak produk yang overclaim atau memberikan janji berlebihan tanpa dasar ilmiah yang kuat. Kurangnya literasi kosmetik membuat mereka rentan terhadap produk yang mengandung bahan berisiko atau tidak memiliki izin edar yang sah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan program edukasi yang dapat meningkatkan pemahaman remaja mengenai literasi kosmetik secara komprehensif. Program literasi ini menyangkut beberapa kegiatan antara lain penyuluhan langsung kepada remaja di sekolah-sekolah atau komunitas mengenai dasar-dasar pemilihan skincare yang tepat, pelatihan membaca label dan komposisi produk, simulasi pengecekan legalitas produk menggunakan website BPOM, serta diskusi interaktif dalam kelompok kecil serta pembuatan konten edukasi kosmetik overklaim. Kegiatan berlangsung dengan target 52 siswa jurusan Farmasi SMK Nusapersada Tengaran kelas X dan XI. Pada akhir kegiatan, hasil yang dicapai dari pelaksanaan program ini, diperoleh beberapa hasil positif, antara lain peningkatan pengetahuan peserta berdasarkan rata-rata skor pemahaman peserta dari 60% menjadi 83,2%. Program Literasi Kosmetik memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat sasaran.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK DAUN PEPAYA DAN DAUN CENGKEH SECARA IN VITRO Elisa, Novi; Advistasari, Yustisia Dian; Masduqi, Ahmad Fuad
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v8i1.194

Abstract

Indonesia kaya akan tanaman herbal yang belum banyak dibudayakan sebagai pengobatan, masyarakat memanfaatkan tanaman sebagai pewarna makanan, olahan minuman dan makanan lainnya. Perkembangan zaman masyarakat lebih memilih untuk menggunakan makanan siap saji sehingga kurang dalam memahami khasiat dan kandungan pada makanan tersebut. Radikal bebas memiliki efek yang relatif dan tidak stabil Antioksidan merupakan zat yang dapat mempertahankan dan melindungi tubuh dengan baik oleh penyebab senyawa radikal bebas. Tujuan dalam penelitian ini adalah menguji total flavonoid dan uji antioksidan dari bahan alam ekstrak daun pepaya dan daun cengkeh. Metode penelitian mengguanakan determinasi tanaman dengan pemilihan sempel yang segar, uji total flavonoid yaitu Kandungan flavonoid total ditentukan dengan spektrofotometri UV-VIS dengan panjang gelombang 500 ppm. Sedangkan pada uji antioksidan mengguanakan metode DPPH yang dihasilkan dengan nilai IC50. Hasil penelitian ini uji total flavonoid antara ekstrak dari daun pepaya dan ekstrak daun cengkeh yang dapat memiliki kandungan total flavonoid tebaik adalah ekstrak daun cengkeh dengan total (61.017±0.061), uji antioksidan yang kuat adalah ekstrak daun cengkeh dengan nilai IC50 31.19 %..