Nugraha, Harry Dwi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Preposisi Aroma dalam Membangun Branding Pariwisata Indonesia yang Berkelanjutan Nugraha, Harry Dwi; Utama, I Putu; Surata, I Ketut
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 19, No. 2 : Al Qalam (Maret 2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v19i2.4808

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi potensi dan efektivitas komoditas aroma dalam membentuk identitas merek pariwisata Indonesia yang unik dan khas, serta merumuskan strategi pemasaran berbasis aroma untuk segmen pariwisata berkelanjutan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan desain deskriptif, penelitian ini mengkaji aroma sebagai elemen unggulan yang dapat menjadi kekuatan kompetitif dalam memperkuat brand identity.    Empat destinasi utama pariwisata yaitu: Bali, Yogyakarta, Solo, dan Jakarta dipilih dengan melibatkan narasumber dari kalangan pemerintah, pelaku bisnis, dan akademisi, yang dipilih melalui metode triangulasi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, FGD, observasi langsung, serta kuesioner terstruktur.    Penelitian ini menggunakan teori Resource Based View (RBV) dan analisis Meta-SWOT. Untuk faktor internal (IFAS), penelitian mengacu pada kriteria VRIO (Valuable, Rare, Inimitable, Organization Support), sementara faktor eksternal (EFAS) dianalisis menggunakan pendekatan PESTLE (Political, Economic, Social, Technological, Legal, Environmental) yang diperkaya unsur Sejarah dan Budaya. Penentuan bobot indikator Meta-SWOT dilakukan dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process).    Hasilnya menunjukkan bahwa aroma memiliki potensi besar untuk menjadi keunggulan kompetitif Indonesia dalam menarik minat pasar pariwisata berkelanjutan, serta dapat berperan sebagai identitas merek yang kuat. Strategi pemasaran yang disarankan adalah strategi WO (Weakness-Opportunity), yang menekankan pentingnya memperbaiki kelemahan internal sebelum memanfaatkan peluang di pasar sustainable tourism.