Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik Pasien Stroke Di Klinik Rehabilitasi Medik Rspal Dr. Ramelan Surabaya Periode Januari – Juni 2024 Febrian, Amellia Ika; Jauhar, Tamam; Wijayaningrum, Lena; Tjahjono, Varidianto Yudo
CoMPHI Journal: Community Medicine and Public Health of Indonesia Journal Vol. 5 No. 3 (2025): Februari
Publisher : Perhimpunan Dokter Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat Indonesia (PDK3MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37148/comphijournal.v5i3.271

Abstract

Stroke adalah kelainan neurologi yang menjadi faktor penyebab kematian terbanyak kedua di dunia. Penderita stroke umumnya berusia diatas 50 tahun dan banyak yang berasal dari negara berkembang. Stroke bisa terjadi karena banyak faktor, seperti penyakit penyerta, pola hidup buruk, lingkungan yang kurang sehat, dan kurangnya aktivitas fisik. Meskipun stroke banyak terjadi di usia lanjut, namun faktor risiko tersebut banyak didapatkan ketika usia muda yang dapat meningkatkan risiko stroke di usia mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien stroke di klinik Rehabilitasi Medik RSPAL dr. Ramelan Surabaya periode Januari – Juni 2024. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Populasi penelitian adalah seluruh pasien stroke yang memiliki rekam medis lengkap. Data yang dilihat antara lain usia, jenis kelamin, penyakit penyerta berupa hipertensi dan diabetes mellitus. Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medis didapatkan 70 sampel dengan variabel penelitian hipertensi, diabetes mellitus, usia, dan jenis kelamin. Distribusi pasien stroke dengan faktor risiko hipertensi berjumlah 53 orang. Distribusi pasien stroke dengan faktor risiko diabetes mellitus berjumlah 24 orang. Distribusi pasien stroke dengan faktor usia mayoritas termasuk dalam usia ≥45 tahun sebanyak 66 orang. Distribusi pasien stroke dengan faktor risiko jenis kelamin mayoritas pada laki-laki sebanyak 47 orang. Kesimpulan penelitian ini yaitu faktor risiko yang mendominasi kejadian stroke pada pasien stroke di Klinik Rehabilitasi Medik RSPAL dr. Ramelan Surabaya periode Januari – Juni 2024 adalah memiliki hipertensi, berjenis kelamin laki-laki, dan berusia ≥45 tahun
In Silico Bahan Aktif Epigallocatechin Gallate dari Sargassum cristaefolium untuk Menghambat Pembentukan Interleukin 1B pada Sindroma Mata Kering Faiq, Muhammad Nabil; Pasaribu, Irma A.; Jauhar, Tamam; Biutifasari, Verna
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 6 No 3 (2025): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v6i3.528

Abstract

Dry eye syndrome is a multifactorial condition that disrupts the tear film and ocular surface, causing discomfort, visual disturbances, and damage to the ocular surface. Sargassum cristaefolium, a brown alga found in Indonesia, contains the active compound Epigallocatechin gallate (EGCG), which has anti-inflammatory potential. EGCG can inactivate interleukin-1B signaling, thereby triggering the activation of MMPs that play a role in epithelial barrier degradation and maintaining lubrication of the corneal surface. EGCG also exhibits functions comparable to Cyclosporin A, a drug used for dry eye syndrome. This study aims to determine the performance of EGCG in suppressing interleukin-1B to inhibit the production and activation of MMPs through an in-silico approach. The method involves several stages, namely molecular docking, ADME prediction, and toxicity prediction of the active compound EGCG. EGCG is predicted to have potential equivalent to Cyclosporin A in inhibiting interleukin-1B. EGCG shows advantages such as good distribution in blood plasma, no effect on CYP3A4 enzymes, and no influence on OCT2 substrates. In addition, EGCG has a slower excretion rate, is non-mutagenic, does not cause skin sensitization, and is non-hepatotoxic. Thus, EGCG found in Sargassum cristaefolium may serve as an anti-inflammatory agent and inhibit interleukin-1B protein in dry eye syndrome through in silico mechanisms.