Abstrak: Dalam beberapa tahun terakhir, pengembangan jalan tol di Indonesia berlangsung pesat. Salah satu rencana pengembangan jalan tol adalah menuju Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui ruas Bawen-Yogyakarta, Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bandara YIA. Wilayah DIY. Namun pengembangan beberapa exit toll yang direncanakan berada di kawasan yang dikhawatirkan akan mempengaruhi kawasan sekitarnya seperti kawasan perdesaan atau kawasan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat perdesaan tentang pengembangan pintu tol yang dapat dikembangkan di DIY agar tidak berdampak negatif terhadap kawasan-kawasan di sekitar pintu tol. Penelitian ini menggunakan pendekatan induktif pada lokasi rencana kawasan exit toll yang bercorak perdesaan di DIY yaitu exit toll Banyurejo, Kapanewon (Kecamatan) Tempel dan exit toll Bokoharjo, Kapanewon Prambanan. Pencarian data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara stakeholder terkait. Analisis yang dilakukan berdasarkan hasil wawancara adalah pengelompokan persepsi masyarakat tentang pengembangan kawasan exit toll yang diinginkan masyarakat. Hasil dari penelitian ini yaitu dengan rencana pengembangan exit toll stakeholder di sekitar exit toll menginginkan adanya rest area. Namun dalam rest area ini perlu untuk mengutamakan masyarakat lokal melalui penyediaan ruang-ruang bagi usaha masyarakat lokal.Abstract: In recent years, the development of toll roads in Indonesia has progressed rapidly. One of the toll road development plans is Bawen-Yogyakarta, Yogyakarta-Solo and Yogyakarta-YIA Airport sections toll roads. The Yogyakarta’s area. However, the plan of several exit toll roads that are in areas that will affect the surroundings, such as rural areas or agricultural areas. This study aims to determine how the perception of rural communities about the development of exit toll that can be developed in DIY so can minimize negative impact on the areas around the exit toll. This study uses a qualitative inductive method at the location of the planned exit toll area with a rural pattern in DIY, the Banyurejo exit toll, Kapanewon (Kecamatan) Tempel and Bokoharjo exit toll, Kapanewon Prambanan. Data gathering for this research conducted through interviews with relevant stakeholders. The analysis is grouping of public perception based on the results of the interview about the development of the exit toll area desired by the community. The result of this research is that with the exit toll development plan, stakeholders around the exit toll want a rest area. However, in this rest area, it is necessary to prioritize local communities through the provision of spaces for local community businesses.