Ritonga, Raja Doli Jaya
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Pendidikan Karakter di Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Falah Kasihan Bantul Yogyakarta Ritonga, Arip Rachman; Ritonga, Raja Doli Jaya; Ritonga, Murni Sari; Hidayat, Nur
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i1.28774

Abstract

Abstract: Character education plays an important role in shaping young generations who are not only intellectually intelligent but also possess noble character. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), as a non-formal educational institution, combines Qur'anic learning with the cultivation of Islamic character values. This study aims to explore the implementation of character education at TPA Al-Falah, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, focusing on implementation strategies, challenges faced, and its impact on students' development. This research uses a descriptive qualitative approach. Data collection was conducted through several techniques, including in-depth interviews with teachers, parents, and students to gain diverse perspectives on the implementation of character education. Participatory observation was carried out during teaching and learning activities to directly observe the interactions between teachers and students, as well as the application of character values in daily activities. In addition, document analysis—such as activity schedules, TPA curricula, and student progress records—was used to support data obtained from interviews and observations. Data triangulation was applied to ensure the validity and accuracy of the findings. The results show that character education at TPA Al-Falah is integrated through various activities, such as the habituation of Islamic manners in daily routines, student involvement in social activities, and the use of interactive methods like educational songs. This approach has a positive impact on students' cognitive, affective, and social development. Students demonstrated improved understanding of Islamic values, greater empathy, and enhanced socialization skills. The study concludes that despite facing various challenges, character education at TPA Al-Falah has had a significant positive impact on students' holistic development. These findings can serve as a reference for other institutions in implementing character education based on religious values.Abstrak: Pendidikan karakter memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga berakhlak mulia. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) sebagai lembaga pendidikan nonformal memadukan pembelajaran Al-Qur’an dengan penanaman nilai-nilai karakter Islami. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi implementasi pendidikan karakter di TPA Al-Falah, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, dengan fokus pada strategi pelaksanaan, tantangan yang dihadapi, dan dampaknya terhadap perkembangan siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Proses pengumpulan data dilakukan melalui beberapa teknik, yaitu wawancara mendalam dengan pengajar, orang tua, dan siswa untuk mendapatkan perspektif yang beragam terkait pelaksanaan pendidikan karakter. Observasi partisipatif dilakukan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung guna mengamati secara langsung interaksi antara pengajar dan siswa serta penerapan nilai-nilai karakter dalam aktivitas harian. Selain itu, analisis dokumen seperti jadwal kegiatan, kurikulum TPA, dan catatan perkembangan siswa digunakan untuk mendukung data yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Triangulasi data diterapkan untuk memastikan validitas dan keakuratan temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter di TPA Al-Falah diintegrasikan melalui berbagai kegiatan, seperti pembiasaan adab Islami dalam keseharian, pelibatan siswa dalam kegiatan sosial, dan penggunaan metode interaktif seperti lagu edukatif. Pendekatan ini memberikan dampak positif terhadap perkembangan siswa dalam aspek kognitif, afektif, dan sosial. Siswa mengalami peningkatan pemahaman nilai-nilai Islami, menunjukkan sikap empati yang lebih tinggi, serta memiliki kemampuan bersosialisasi yang lebih baik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun terdapat berbagai tantangan, pendidikan karakter di TPA Al-Falah mampu memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan siswa secara holistik. Temuan ini dapat menjadi referensi bagi lembaga lain dalam mengimplementasikan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai agama.
The Efforts of Couples with Blind Disabilities in Realizing the Sakinah Family Perspectives on the Hierarchy of Needs Theory: Case Study of Pertuni Malang Regency Ritonga, Raja Doli Jaya; Ch, Mufidah; Wahidi, Ahmad; Muhammad, Hasman Zhafiri
Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syari'ah dan Ahwal Al-Syakhsiyyah Vol. 7 No. 1 (2024): Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syariah dan Ahwal Al-Syakhsiyyah
Publisher : Islamic Family Law Department, STAI Syekh Abdur Rauf Aceh Singkil, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58824/mediasas.v7i1.112

Abstract

Marriage is a fundamental right for all citizens, including individuals with visual impairments. It aims to achieve a harmonious, loving, and compassionate (sakinah, mawaddah, rahmah) family life. This study explores the concept of the sakinah family and the efforts to realize it from the perspective of visually impaired couples in Pertuni Malang Regency, using Maslow's hierarchy of needs theory. Employing a qualitative approach and empirical legal research, the study identifies six key components of a sakinah family: reciprocation, harmony, gratitude, community contribution, independence, and nurturing beloved, righteous children. The research reveals that visually impaired couples fulfill their physiological needs by working as therapists, teachers in special education, and Quranic reciters (Qariah). They achieve a sense of security through stable income, savings, frugality, good relations, home ownership, trust in government, and family support. Love and belonging are fostered through spousal attention, children's care, family involvement, community support, and government assistance. Esteem needs are met through community engagement and participation in social activities. Lastly, self-actualization is pursued by passionately working, engaging in organizational activities, participating in community events, and channeling personal hobbies. The findings highlight the resilience and adaptability of visually impaired couples in meeting their needs and building a sakinah family, contributing to their overall well-being and societal inclusion. Perkawinan adalah hak setiap warga negara tidak terkecuali penyandang disabilitas tunanetra. Tujuan perkawinan sebagaimana dijelaskan dalam Kompilasi Hukum Islam adalah mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Penelitian ini mengeksplorasi konsep keluarga sakinah dan upaya mewujudkannya dari sudut pandang pasangan disabilitas tunanetra di Pertuni Kabupaten Malang dengan menggunakan teori hierarki kebutuhan Maslow. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan penelitian hukum empiris, penelitian ini mengidentifikasi enam komponen utama keluarga sakinah: Mubadalah atau Kesalingan, keharmonisan, rasa syukur, berkontribusi bagi masyarakat, kemandirian, dan melahirkan keturunan yang sholih dan sholehah. Penelitian ini menunjukkan bahwa upaya Upaya pasangan penyendang disabilitas tunanetra Pertuni Kabupaten Malang dalam membentuk keluarga sakinah perspektif teori hierarki kebutuhan: Pemenuhan kebutuhan fisiologis diupayakan dengan bekerja sebagai terapis, mengajar sebagai Guru di sekolah luar biasa, dan menjadi Qariah. Pemenuhan rasa aman diupayakan dengan memiliki penghasilan, menabung dan berhemat, baik kepada orang lain, memiliki rumah sendiri, percaya kepada pemerintah dan kehadiran keluarga. Pemenuhan rasa cinta diupayakan dengan perhatian pasangan, perhatian anak, perhatian keluarga, perhatian masyarakat sekitar dan perhatian pemerintah. Pemenuhan rasa penghargaan diupayakan dengan dibutuhkan masyarakat, dibantu masyarakat, dan dilibatkan dalam kegiatan masyarakat. Pemenuhan aktualisasi diri yang diupayakan dengan bekerja penuh semangat, terlibat dalam organisasi Pertuni, aktif dalam kegiatan warga dan menyalurkan hobi. Temuan ini menyoroti ketahanan dan kemampuan beradaptasi pasangan tunanetra dalam memenuhi kebutuhan mereka dan membangun keluarga sakinah, sehingga berkontribusi terhadap kesejahteraan dan inklusi sosial mereka secara keseluruhan.