Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Teknik Permainan biola Pada Lagu Buku Ende 182 “Haholongan Nabadia” dalam Ibadah Minggu di GKPI Pagar Beringin: Analisis Teknik Vibrato dan Legato. Skripsi, Jurusan Pendidikan Musik Gerejawi Institut Agama Kristen Negeri Tarutung. Yudika Sakti Lombu; Eben Haezarni Telaumbanua; Roy Josep M. Hutagalung; Robert K.A Simangunsong; Boho P. Pardede
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2 No. 3 (2025): April
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v2i3.4237

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik vibrato dan legato permainan biola pada lagu Buku ende Haholongan Nabadia. Lagu ini merupakan lagu rohani batak , yang memiliki birama ¾ dengan tempo 76 dengan nada dasar Bb=Do, terdiri dari 16 bar. Lagu ini memiliki makna yang menceritakan tentang kasih Tuhan yang agung dan tak terhingga, yang melampaui batas dan kemampuan manusia yang memiliki harapan dan keinginan yang mendalam, serta ungkapan jujur tentang dosa dalam diri manusia yang mengakui bahwa kita sebagai manusia tidak sempurna dan seringkali membuat kesalahan. Lagu ini juga membuat kita menyadari bahwa hanya Tuhan yang mampu membersihkan kita dari dosa dan kembali kejalan yang benar dan mendapatkan pengampunan dari Tuhan. Penelitian ini juga menggunakan metode pendekatan kualitatif. Adapun proses kerja yang dilakukan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi melalui penelitian di lapangan untuk memperoleh hasil yang diolah menjadi pasti. Teknik permainan biola dalam lagu ini menggunakan teknik permainan vibrato dan legato. Dimana teknik vibrato ini merupakan teknik yang menggetarkan nada dengan mengerakan jari tangan kiri pada suatu senar, dan teknik legato merupakan cara bermain secara bersambung yang menghubungkan dua nada atau lebih. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik vibrato dan legato sangat penting dalam permainan biola khususnya pada lagu Be. 182 “Haholongan Nabadia” yang dimana dalam lagu tersebut membutuhkan iringan yang lebih membawa ekspresi lagu pada jemaat dengan menggunakan teknik vibrato dan legato yang mampu menciptakkan suara yang lebih dinamis, berkesan dan halus. Sehingga jemaat dapat menghayati serta mengungkapkan ekspresi emosional pada saat monopoti dosa dan mengerti setiap makna dari lirik lagu tersebut, seperti pada birama 1-2 teknik vibrato digunakan pada nada tu jo lom untuk menciptakkan ekspresi emosi yang kuat dan menekankan makna lirik lagu. Kemudian dibirama 5-16 teknik vibrato dan legato di terapkan untuk menciptakkan kesan penyerahan diri yang mendalam pada saat monopoti dosa
Analisis Syair Lagu BE. No. 716 Di Na Mamolus Sandok Ngolu On Pada Kebaktian Minggu Di HKBP Simanungkalit Resort Sipoholon-I Andrew Fridolin Sihotang; Boho Parulian Pardede; Testi Bazarni Zebua; Monang Asi Sianturi; Roy Josep M. Hutagalung
Jurnal Budi Pekerti Agama Kristen dan Katolik Vol. 2 No. 1 (2024): Maret : Jurnal Budi Pekerti Agama Kristen dan Katolik
Publisher : Asosiasi Riset Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jbpakk.v2i1.223

Abstract

is research aims to clearly understand the poetry structure and meaning of the song Di Na Mamolus Sandok Ngolu On. This research uses a descriptive analysis method with a qualitative approach. The work process carried out is observation, interviews, documentation. Research is carried out by collecting information through field research to obtain results which are processed into original data. The meaning of the lyrics of the song Di Na Mamolus Sandok Ngolu On is first, this also applies to every difficulty and suffering that occurs in our lives. Second, the things we learn through suffering, give us a unique ability to strengthen and comfort people. -people who are experiencing similar difficulties or suffering (2 Corinthians 1:4-5). Third, God provides comfort, not so that we are comfortable, but so that we can provide comfort to others. This song was created by George S. Schuler in 1924, has a 6/8 bar with a tempo of 54 with a basic note of C=do consisting of 24 bars. The song Di Na Mamolus Sandok Ngolu On is an opening song used by Protestants which has a 6/4 meter pattern with the basic note C=do having cross rhymes, namely a, a, b, a. The meaning of the song Di Na Mamolus Sandok Ngolu On is that the things we learn through suffering give us the ability to strengthen and comfort people who are experiencing difficulties or suffering.