Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

A Correlation Study of Family Support and Adolescents’ Motivation in Participating the HPV Vaccination Widiasih, Restuning; Kurniawati, Anastasya Peni; Hendrawati, Hendrawati
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 9, No 2 (2024): September
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v9i2.2353

Abstract

The information on the significance of family support in relation to the adolescent motivation to participate in Human Papilloma Virus (HPV) vaccination, remains limited. This study aimed to investigate the correlation between family support and adolescents’ HPV vaccination motivation. This study was quantitative with a cross-sectional correlational design and proportionate stratified random sampling approach. 271 students from two state junior high schools in the capital city of Indonesia participated in this study. The instruments were family support and motivational on HPV vaccination questionnaires. Univariate analysis to measure family support was first applied, then bivariate analysis using the Spearman Rank test. The study found that 52% of female students had support from their families at a moderate level, 48.7% of students exhibited a high level of motivation, while 51.3% had a moderate-low motivation to participate in HPV vaccination. According to bivariate analysis, there is a correlation between family support and adolescent motivation with a p-value of 0.05 (0.001) and coefficient of 0.486. The results show there to be a positive correlation; the higher the level of family support, the better the motivation of young women to undergo HPV vaccination. However, the number of students with a low motivation for HPV vaccination remains high. The government should develop an innovative program with a more comprehensive target to increase the HPV vaccination rate in Indonesia. 
FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KEHAMILAN EKTOPIK BERULANG : STUDI KASUS Kurniawati, Anastasya Peni; Widiasih, Restuning; Koeryaman, Mira Trisyani
SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah Vol. 1 No. 3 (2024): SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah, Maret 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/pd8tn796

Abstract

Latar Belakang: Kehamilan ektopik merupakan salah satu masalah kehamilan yang mengancam kehidupan baik janin maupun ibu, namun terbatas eksplorasi dan analisis terkait factor resiko terjadinya kehamilan ektopik. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor resiko yang mempengaruhi kehamilan ektopik. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dekriptif dengan pendekatan studi kasus terstruktur berdasarkan hasil laporan asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian yang dilakukan dengan anamnesa pada klien dan keluarganya, terlebih terkait factor resiko. Sebelum melakukan pengkajian dan tindakan, peneliti menjelaskan terlebih dahulu tujuan dan melakukan informed consent. Analisis data dilakukan dengan membaca data, membandingkan antar data, dan meringkasnya sebagai presentasi kasus Hasil: Ny. A, usia 24 tahun, G3P0A1 dirawat di rumah sakit karena mengalami perdarahan. Riwayat kehamilan pertama, klien mengalami abortus pada minggu ke-14. Pada riwayat kehamilan keduanya, di usia 22 tahun, klien didiagnosa kehamilan ektopik terganggu di minggu ke-9, klien merasakan nyeri pada perutnya dan terjadi perdarahan selama 2 hari. Selama masa kehamilan ini klien merokok kurang lebih 6-8 batang perhari. Setelah 2 tahun, klien hamil yang ketiga dan klien didiagnosa mengalami kehamilan ektopik yang kedua kali pada minggu ke-8. Pada kehamilannya ini klien masih merokok kurang lebih 3 batang rokok perhari Pembahasan: Faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya risiko kehamilan ektopik disebabkan oleh usia, paritas, riwayat merokok, riwayat kehamilan ektopik sebelumnya dan riwayat abortus. Faktor tersebut dapat menyebabkan penurunan fungsi organ-organ reproduksi seperti penurunan fungsi tuba fallopi, gangguan silia dan abnormalitas dari gerakan otot di tuba fallopi dan konstriksi atau penyempitan pada tuba fallopi. Disarankan kepada intitusi pelayanan kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu terkait faktor resiko agar kedapannya dapat mengurangi resiko kejadian kehamilan ektopik dan perlunya melakukan konsultasi pada ibu dengan resiko tinggi seperti yang memiliki riwayat kehamilan ektopik sebelumnya terkait program kehamilan selanjutnya.