Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PEMAHAMAN METODE KONTRASEPSI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP KELUARGA DI DESA TELLUMPOCCOE KEC. MARUSU KAB. MAROS Hamang, Sitti Hadriyanti; Masnilawati, Andi; Nia Karuniawati; Nurhayati Nurhayati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Cahaya Mandalika (Abdimandalika) Vol. 3 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/abdimandalika.v3i2.1191

Abstract

The importance of using family planning contraceptives is that government programs aim to control population growth, limit birth rates and regulate birth spacing so as to create healthy and prosperous families. This program is also expected to reduce maternal and infant mortality due to unwanted pregnancies or birth spacing that is too close. Efforts to support the program are using contraceptives to delay pregnancy and space or space births. One of the main points in the National Family Planning program is to gather and invite all community potentials to actively participate in institutionalizing and cultivating the Small Happy and Prosperous Family Norm in order to improve the quality of Indonesian human resources. The method used to realize the Small Happy and Prosperous Family Norm is to regulate the spacing of children's births by using a contraceptive device (Wiknjosastro, 2005). Long-term contraceptive method (MKJP) has proven to be the most effective in reducing pregnancy rates. However, until now MKJP is still not the choice of the majority of couples of childbearing age in Indonesia. Types of MKJP such as IUDs, IUDs, and sterilization in the form of vasectomy and tubectomy have been scientifically proven to be the most effective methods of spacing pregnancies. However, MKJP users in Indonesia are still very low. The purpose of this service is to disseminate and provide family planning counseling by empowering women about long-term contraceptive methods and non-long-term contraceptive methods where this is in line with government programs, namely the recommendation to use these methods.
Analisis Perbandingan Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien Baru Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Komunikasi Terapeutik, Layanan Informasi dan Edukasi (Studi pada Keluarga Pasien Baru RS Tentara Dr. Soepraoen Kota Malang) Nia Karuniawati; Rudy C Tarumingkeng
Jurnal Ilmu Manajemen Terapan Vol. 6 No. 6 (2025): Jurnal Ilmu Manajemen Terapan (Juli - Agustus 2025)
Publisher : Dinasti Review Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jimt.v6i6.6192

Abstract

Kecemasan keluarga pasien baru di rumah sakit antara lain disebabkan oleh ketidaktahuan tentang penyakit atau kondisi yang dialami anggota keluarganya, serta ketidaktahuan tentang prosedur yang diberikan kepada anggota keluarganya yang sakit. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik, layanan informasi dan edukasi terhadap kecemasan keluarga pasien baru di Rumah Sakit Tentara Dokter Soepraoen Kota Malang. Sampel penelitian diambil dari 60 responden keluarga pasien baru di RS Tentara DR Soepraoen Kota Malang yang terbagi menjadi 3 kelompok perlakuan yaitu komunikasi terapeutik, informasi dan edukasi. Data diperoleh melalui kuesioner yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan. Teknik analisis yang digunakan adalah uji Wilcoxon signed rank. Hasil analisis diperoleh bahwa: 1) Ada pengaruh komunikasi terapeutik terhadap kecemasan keluarga pasien baru di Rumah Sakit Tentara Dokter Soepraoen Kota Malang dimana hasil uji statistik wilcocon didapatkan P Value = 0,000 lebih kecil dari nilai a = 0,05 (0,000 < 0,05); 2) Ada pengaruh informasi terhadap kecemasan keluarga pasien baru di Rumah Sakit Tentara Dokter Soepraoen Kota Malang dimana hasil uji statistik Wilcoxon signed rank didapatkan P Value = 0,000 lebih kecil dari nilai a = 0,05 (0,000 < 0,05); 3) Ada pengaruh edukasi terhadap kecemasan keluarga pasien baru di Rumah Sakit Tentara Dokter Soepraoen Kota Malang dimana hasil uji statistik wilcocon didapatkan P Value = 0,000 lebih kecil dari nilai a = 0,05 (0,000 < 0,05). Pemberian komunikasi terapeutik, informasi dan edukasi kepada keluarga pasien tentang pasien baru yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terbukti dapat menurunkan kecemasan responden dimana seluruh responden mengalami penurunan kecemasan sehingga banyak pasien yang hanya mengalami kecemasan sedang dan ada beberapa yang mengalami kecemasan berat. Dengan pemberian komunikasi, informasi dan edukasi yang akurat tentang kondisi pasien dapat membantu mengurangi kecemasan, sehingga membuat keluarga merasa nyaman, aman, dan percaya dengan tenaga kesehatan di rumah sakit.