Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Resolving the Sudan Crisis: A Critical Discourse Analysis of Norman Fairclough’s Perspective Dhihyah, Dhihyah; Basid, Abdul; Yani, Achmad
Journal of Language and Literature Studies Vol. 5 No. 1 (2025): March 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jolls.v5i1.2340

Abstract

The conflict between South and North Sudan is worsened by racial differences. It has also destroyed public infrastructure, including healthcare. The healthcare system's collapse puts the Sudanese population at serious risk now and in the future. The purpose of this study is to reveal the text analysis dimension, the discourse practice dimension, and the sociocultural dimension in Sudan's famine news. A qualitative method is used as the foundational approach, with a critical paradigm as the research perspective. The approach used is Norman Fairclough's Critical Discourse Analysis (CDA) to uncover the relationships between language, power, and ideology in the discourse on the Sudan crisis. Data is collected from news articles discussing the Sudan crisis from multiple media, using manual recording tools and translation software to understand multilingual texts.The findings indicate that the choice of sentence structure reflects tense social relations within this conflict situation. The discourse created by the Sudanese government seeks to maintain legitimacy by diverting attention from internal issues like famine to external threats. Furthermore, the sociocultural dimension highlights the inability of international diplomacy to resolve the conflict, creating an impression of deadlock and underscoring the role of the international community in responding to Sudan's complex and historical crisis. Recommendations for future research include conducting field studies that involve perspectives from various groups and performing long-term analyses on the development of the Sudan crisis to understand the impact of government discourse within the context of dynamic socio-political change.
BUDAYA KOMUNIKASI DENGAN PENGGUNAAN BAHASA CAMPUR KODE DI KALANGAN REMAJA DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER Najaa, Ahmad Afifun; Dhihyah, Dhihyah; Muassomah, Muassomah
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 15, No 1 (2025): (Januari 2025)
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jbsb.v15i1.20555

Abstract

Fenomena bahasa campur kode yang saat ini menjadi pola berbahasa yang sering digunakan dikalangan remaja. Media sosial menjadi tempat berkembangnya budaya bahasa campur kode ini, misalnya Twitter, dengan menggabungkan dua bahasa dalam satu kalimat atau satu klausa. Tulisan ini bertujuan mengungkap budaya komunikasi campur kode dikalangan remaja. Mulai dari jenis bahasa campur kode yang mereka gunakan sampai dampak positif dan negatif dari penggunaan bahasa campur kode tersebut. Dalam tulisan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data berasal dari tweet dari beberapa akun twitter dengan username @keselaje, @fermendkis, @vi0ny3, @House_Baelish, @starfess, @favyourczen, @arkael69, @qcuanxii, @aldora_enigma, dan @benayatiarno24. Data dikumpulkan melalui unggahan dari akun-akun tersebut yang mengandung bahasa campur kode, selanjutnya analisis data dilakukan dengan pengurangan data, penyajian data, dan verifikasi data. Penelitian ini mengungkap bahwa terdapat penggunaan bahasa campur kode bahasa indonesia dan bahasa inggris dengan varian kata yang berbeda dari setiap unggahan akun-akun tersebut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa budaya bahasa campur kode memiliki dampak negatif dan dampak positif. Dampak positifnya para remaja dapat mempelajari sekaligus mempraktekkan dua Bahasa sekaligus. Dampak negatif penggunaan bahasa campur kode yaitu jika terlalu sering di pakai sedikit demi sedikit Bahasa Indonesia akan mengalami kelunturan akibatnya remaja akan melupakan Bahasa nasional yang merupakan ciri bangsa Indonesia. Penelitian ini mengungkap bahwa terdapat penggunaan bahasa campur kode bahasa indonesia dan bahasa inggris dengan varian kata yang berbeda dari setiap unggahan akun-akun tersebut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa budaya bahasa campur kode memiliki dampak negatif dan dampak positif. Dampak positifnya para remaja dapat mempelajari sekaligus mempraktekkan dua Bahasa sekaligus. Dampak negatif penggunaan bahasa campur kode yaitu jika terlalu sering di pakai sedikit demi sedikit Bahasa Indonesia akan mengalami kelunturan akibatnya remaja akan melupakan Bahasa nasional yang merupakan ciri bangsa Indonesia. Penelitian ini mengungkap bahwa terdapat penggunaan bahasa campur kode bahasa indonesia dan bahasa inggris dengan varian kata yang berbeda dari setiap unggahan akun-akun tersebut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa budaya bahasa campur kode memiliki dampak negatif dan dampak positif. Dampak positifnya para remaja dapat mempelajari sekaligus mempraktekkan dua Bahasa sekaligus. Dampak negatif penggunaan bahasa campur kode yaitu jika terlalu sering di pakai sedikit demi sedikit Bahasa Indonesia akan mengalami kelunturan akibatnya remaja akan melupakan Bahasa nasional yang merupakan ciri bangsa Indonesia. Dampak positifnya para remaja dapat mempelajari sekaligus mempraktekkan dua Bahasa sekaligus. Dampak negatif penggunaan bahasa campur kode yaitu jika terlalu sering di pakai sedikit demi sedikit Bahasa Indonesia akan mengalami kelunturan akibatnya remaja akan melupakan Bahasa nasional yang merupakan ciri bangsa Indonesia. Dampak positifnya para remaja dapat mempelajari sekaligus mempraktekkan dua Bahasa sekaligus. Dampak negatif penggunaan bahasa campur kode yaitu jika terlalu sering di pakai sedikit demi sedikit Bahasa Indonesia akan mengalami kelunturan akibatnya remaja akan melupakan Bahasa nasional yang merupakan ciri bangsa Indonesia.
Tracking The Death Of The Iranian President In BBC 'Arabi News Reports: A Critical Analysis From Norman Fairclough's Perspective Dhihyah, Dhihyah; Basid, Abdul
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i4.4624

Abstract

This study aims to uncover: 1) text analysis dimensions in news about the death of the President of Iran and his entourage, 2) discourse practice dimensions in the same news, and 3) sociocultural dimensions within this news. Data collection techniques included observation, reading, and recording, analyzed using Miles and Huberman's method: data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The study found that: 1) in text analysis, sentence structure and vocabulary highlight the news as both a tragedy and a trigger for international reactions; 2) in discourse practice, it was noted that BBC news disseminated information from the Iranian News Agency (IRNA), an official Iranian channel; 3) in sociocultural practice, the death signifies enhanced solidarity between Iran and other countries. In the news of the death of the Iranian President and his entourage, it can be seen that the level of solidarity between Iran and other countries is very high and the emergence of various subjective accusations against the US, which has a background of tensions with Iran in the past, this affecting this tragedy.