Badar, Badar
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Improvement of family caregivers’ knowledge of polypharmacy in the elderly after health education Mustaming, Mustaming; Loriana, Rina; Azhari, Azhari; Badar, Badar
Pharmaciana Vol 8, No 1 (2018): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.468 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v8i1.7944

Abstract

The different health problems in elderly patients require complex management. However, if the use of medicines is uncontrolled, it will lead to polypharmacy. This study aimed to analyze the effect of health education on family caregivers’ knowledge of polypharmacy particularly to prevent drug therapy problem in elderly patients. This quasi-experimental study used one-group pre-test post-test design. The population was family caregivers who had elderly members in their care and lived within the working area of Bengkuring Public Health Center. The population members were selected according to the inclusion criteria until a minimum sample size was reached. Having met the criteria, the respondents were asked to fill in a pre-test questionnaire before they partook in the health education for polypharmacy and a post-test questionnaire after their participation. The pre-test and post-test information were then analyzed using a paired t-test. This study revealed that the family caregivers’ knowledge of polypharmacy improved by 32.5% with a probability value (p= 0.000< 0.001) less than the level of significance (5%). The contribution of the health education to the family caregivers’ knowledge of polypharmacy was 74.3%. There was an improvement in the family caregivers’ knowledge of polypharmacy after participating in the health education.
Pelatihan Dengan Metode Role Play Efektif Terhadap Kader PMO-TB Tentang Penemuan Kasus Baru TB Paru Badar, Badar; Amiruddin, Amiruddin; Setiadi, Rizky; Rahman, Gajali
Husada Mahakam Vol 4 No 7 (2018): November 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.516 KB)

Abstract

Latar belakang : Kasus TB Indonesia diperkirakan ada  1.020.000,  namun dilaporkan Kemenkes (2017) hanya 420.000 . Data Case Detection Rate (CDR) Dinas Kesehatan Kota Samarinda (2018), per triwulan yang masih mengalami fluktuasi yang dapat terlihat hingga triwulan ketiga. Estimasi penemuan TB di Samarinda, (Bachtiar, R, 2018) tahun 2018, yaitu,  3957 orang, ( 39 % ) Target minimal harus dicapai adalah 1575 orang. Data bagian surveilen Puskesmas Lempake Samarinda Utara per Juli 2018 ditemukan kasus TB hanya 30 kasus dari 720 suspek. Tujuan : Tujuan penelitian ini menganalisis perbedaan perilaku kader PMO-TB sebelum dan setelah pelatihan penemuan kasus baru TB Paru dengan metode role play di wilayah kerja Puskesmas  Lempake Samarinda Utara Tahun 2018. Metode Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen, dengan rancangan one group pretest-posttest.  tanpa kelompok control,dan telah melewati uji etik sebelum dilakukan eksperimen . Populasi seluruh kader PMO TB di wilayah kerja Puskesmas Lempake sebanyak 30 orang. Instrumen menggunakan kuesioner dengan variabel pengetahuan, sikap dan tindakan PMO-TB dalam menemukan kasus baru TB Paru. Hasil : Pengetahuan PMO-TB sesudah diberikan pelatihan metode role play, menjadi baik sebanyak 22 orang (73,3%), Sikap PMO-TB sesudah diberikan pelatihan  metode role play, menjadi positif sebanyak 16 orang (53,3%), Tindakan PMO-TB sesudah diberikan pelatihan  metode role play,  menjadi baik sebanyak 18 orang (60%). Simpulan : Ada peningkatan perbaikan signifikan pengetahuan, dan sikap, namun tidak signifikan pada tindakan PMO-TB  setelah pelatihan metode role play di wilayah kerja Puskesmas Lempake Samarinda Utara 2018. Saran : Diharapkan Puskesmas Lempake  khususnya pemegang program TB Paru meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan kader PMO-TB paru dalam menemukan kasus baru TB paru, menggunakan metode role play.  
Analisis Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Terhadap Faktor Resiko Terjadinya Penyakit Tidak Menular Pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Bengkuring Samarinda Utara badar, badar
Husada Mahakam Vol 4 No 3 (2016): November 2016
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.733 KB)

Abstract

Penyakit  tidak menular (PTM) seperti serangan jantung, stroke, diabetes mellitus, kanker, dan penyakit paru-paru menahun merupakan pembunuh terbesar di dunia. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh penyakit tidak menular. PTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah  mencegah terjadinya PTM dengan memantau faktor-faktor risiko seperti merokok, kurang makan sayur dan buah-buahan, kurang aktivitas fisik/berolahraga, konsumsi alcohol, dan stress. Tujuan umum penelitian ini adalah mengeksplorasi pengetahuan, sikap dan perilaku informan terhadap faktor resiko penyebab terjadinya penyakit tidak menular pada masyarakat di wialayah kerja puskesmas bengkuring. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan indepth interview, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memeroleh jawaban atau informasi yang mendalam tentang pendapat dan perasaan seseorang yang memungkinkan untuk mendapatkan hal-hal yang tersirat tentang pengetahuan sikap,  dan perilaku informan terhadap faktor resiko terjadinya penyakit tidak menular. Hasil penelitian ini adalah umumnya nforman tidak berperilaku mencegah terjadinya penyakit tidak menular. Kesimpulan  penelitian ini adalah   informan beresiko terhadap  penyakit tidak menular. Diharapkan kepada  informan khususnya,  dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bengkuring umumya agar dapat meningkatkan pebgetahuan sikap dan perilaku sehat untuk mencegah terjadinya penyakit tidak menular.
Perilaku Merokok Pada Mahasiswa Diploma III Keperawatan badar, badar
Husada Mahakam Vol 4 No 1 (2015): November 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.427 KB)

Abstract

Ada banyak alasan yang melatar belakangi perilaku merokok pada remaja, secara umum menurut Kurt Lewin bahwa perilaku merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan individu. Penelitian ini bertujuan  menganalisis perilaku merokok mahasiswa D-III keperawatan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif  dengan pendekatan  analitik fenomenoligi. Informan sebanyak 19 orang. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi yang dilengkapi dengan alat perekam suara dan gambar. Analisis data dilakukan melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data (emik), interpretasi (etik), dan penarikan kesimpulan dari intisari wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan memahami dampak buruk rokok terhadap kesehatan. Regulasi larangan merokok tidak menjadikan  informan berhenti  merokok. Akibat pengaruh sifat adiktif nikotin. Sekalipun perilaku merokok dianggap negatif, namun adiksi dan rasa nikmat yang dirasakan informan menyebabkan aktivitas merokok tetap dilakukan. Kesimpulan, peran lingkungan sosial, orang tua, penghuni kontrakan, teman di kampus, teman sebaya sangat berperan menjadikan para remaja umumnya dan mahasiswa D-III keperawatan khususnya berperilaku merokok.
Analisis Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Di Puskesmas Juanda Samarinda Ratanto, Ratanto; Wiyadi, Wiyadi; Badar, Badar
Husada Mahakam Vol 1 No I (2017): Proceeding Book "Mensinergikan GERMAS dengan Penatalaksanaan PENYAKIT TIDAK MENU
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.56 KB)

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang tidak menular dimana saat ini Indonesia mulai terjadi pergeserandari penyakit menular ke penyakit yang tidak menular (PTM) dimana angka prevalensi semkian meningkat setiaptahunya. Prevalensi hipertensi di Kaltim pada tahun 2008 sebesar 26,9%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisisfactor risiko yang berhubungan dengan kejadian penyakit hipertensi di Puskesmas Juanda Samarinda. Desainpenelitian deskripsi dengan pendekatan cross sectional. Adapun pengambilan sampel dengan purposive samplingdengan jumlah sampel 93. Responden yang berobat ke Puskesmas Juanda dan sesuai dengan kriteria inklusidiberikan kuesioner dan dilakukan pemeriksaan kolesterol. Analisis univariat dengan prosentasi dan analisa bivariatdengan chi-square serta multivariat dengan analisis regresi logistic. untuk menentukan faktor dominan dari faktorrisiko yang ada. Pada penelitian didapatkan hubungan antara factor usia dengan kejadian hipertensi p= 0,756, faktorjenis kelamin dengan kejadian Hipertensi p= 0,482, faktor obesitas dengan kejadian hipertensi p= 0,029, faktorherediter dengan kejadian hipertensi p= 0,206, kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi p= 1,00, kebiasaanaktifitas dengan kejadian hipertensi p= 0,120, kadar kolesterol dengan kejadian hipertensi p= 0,179, kebiasaanminum alkohol dengan kejadian hipertensi p= 0,133, dan kebiasaan makan makanan asin dengan kejadian ipertensip =0,036 . Tidak ada hubungan yang signifikan (p>0,05) antara faktor usia, herediter, kebiasaan aktifitas, kadarkolesterol, jenis kelamin, kebiasaan merokok dan kebiasaan minum alkohol dan ada hubungan yang signifian(p<0,05) antara faktor obesitas dan kebiasan makan manakan asin, dan faktor dominan yang berhubungan dengankejadian hipertensi pada penelitian ini adalah kebiasaan makan makanan asin.
Analisis Perilaku Penerapan Komunikasi Teraupetik Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Samarinda Amiruddin, Amiruddin; Badar, Badar
Husada Mahakam Vol 1 No I (2017): Proceeding Book "Mensinergikan GERMAS dengan Penatalaksanaan PENYAKIT TIDAK MENU
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.56 KB)

Abstract

Pengamatan di ruang perawatan Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Samarinda menunjukkan adanya masalahketidakpuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit, dalam hal inikomunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat kurang optimal. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaranhubungan Pengetahuan Sikap dan Pelatihan Perawat dengan perilaku penerapan Komunikasi Terapeutik di RSJDAtma Husada Samarinda serta mengetahui faktor yang paling dominan berkontribusi terhadap perilaku penerapankomunikasi terapeutik. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian survey deskriptif kuantitatif.Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan instrument kuisioner dalam bentuk kuisioner tertutup.Proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik Total Sampling, yaitu suatu carapengambilan sampel dengan mengambil seluruh sampel yang tersedia, yaitu sebanyak 99 responden. Data yangdiperoleh melalui penyebaran kuesioner akan diolah dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa pertama, ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat denganpenerapan komunikasi terapeutik berdasarkan hasil uji statistic didapatkan p value = 0,000 dengan menggunakanalpha 0,05 dengan nilai Prevalence Odds Ratio (POR) 95% CI=8,8 artinya perawat yang mempunyai pengetahuanyang tinggi berpeluang menerapkan komunikasi terapeutik sebanyak 8,8 kali dibandingkan dengan perawat yangmempunyai pengetahuan yang rendah. Kedua, ada hubungan antara sikap perawat dengan perilaku penerapankomunikasi terapeutik karena diperoleh p value = 0,022, dengan menggunakan alpha 0,05. Ketiga, ada hubunganyang signifikan antara keikutsertaan pelatihan perawat dengan penerapan komunikasi terapeutik dimana hasil ujistatistic didapatkan p value = 0,005 dengan menggunakan alpha 0,05. Hasil analisa regresi logistik bergandadiperoleh bahwa variabel pengetahuan adalah variabel yang paling berhubungan dengan perilaku penerapankomunikasi terapeutik karena memiliki nilai Exp(B) paling besar yaitu 8,604
The Risk Factors Determining Anemia and Its Effect among Senior High School Students in Samarinda, Indonesia Umi Kalsum; Badar Badar
Health Notions Vol 5, No 6 (2021): June
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/hn50602

Abstract

Anemia in female teenagers need to be prevented. If it happens, it needs to be treated immediately because it can disturb concentration leading to various effects such as decreased educational achievement at school, risk of being attacked by infectious disease, decreased fitness and productivity as well as the risk of having anemia among the pregnant mothers. This study aimed to know the relationship between the hemoglobin level and Body Mass Index, physical fitness, menstrual cycle, educational achievement, and infectious diseases history on Senior High School students. This research was conducted quantitatively through an analytical study ad cross-sectional design. The sample size of this study were 97 students who are met the inclusion criteria. Risk factors of anemia on adolescence were Body Mass Index (p-value: 0.0001), menstrual cycle (p-value: 0.0001), and infectious disease history (p-value: 0.005). Anemia itself had a relationship to physical fitness (OR: 7.98 with 95% CI: 2.64 – 24.13), and have no relationship to educational achievement on students (OR: 1.94 with 95% CI: 0.22 – 17.02). Body Mass Index, menstrual cycle, and infectious disease history are the risk factors for anemia on this study. Meanwhile, anemia can contribute to changes in physical fitness. Keywords: anemia; menstrual cycle; body mass index; physical fitness
Improvement of family caregivers’ knowledge of polypharmacy in the elderly after health education Mustaming Mustaming; Rina Loriana; Azhari Azhari; Badar Badar
Pharmaciana Vol 8, No 1 (2018): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.088 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v8i1.7944

Abstract

The different health problems in elderly patients require complex management. However, if the use of medicines is uncontrolled, it will lead to polypharmacy. This study aimed to analyze the effect of health education on family caregivers’ knowledge of polypharmacy particularly to prevent drug therapy problem in elderly patients. This quasi-experimental study used one-group pre-test post-test design. The population was family caregivers who had elderly members in their care and lived within the working area of Bengkuring Public Health Center. The population members were selected according to the inclusion criteria until a minimum sample size was reached. Having met the criteria, the respondents were asked to fill in a pre-test questionnaire before they partook in the health education for polypharmacy and a post-test questionnaire after their participation. The pre-test and post-test information were then analyzed using a paired t-test. This study revealed that the family caregivers’ knowledge of polypharmacy improved by 32.5% with a probability value (p= 0.000< 0.001) less than the level of significance (5%). The contribution of the health education to the family caregivers’ knowledge of polypharmacy was 74.3%. There was an improvement in the family caregivers’ knowledge of polypharmacy after participating in the health education.