Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme Generasi Muda di Era Globalisasi Melalui Nilai-Nilai Pancasila Muhammad Rifqi Ridho; Ruly Monica; Ahmad Arif Fadilah
Journal Transformation of Mandalika, e-ISSN: 2745-5882, p-ISSN: 2962-2956 Vol. 6 No. 4 (2025): April
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jtm.v6i4.4178

Abstract

Bangsa Indonesia sebagai sebuah negara tidak dapat menghindari tantangan globalisasi, tetapi dengan berpegang teguh pada Pancasila sebagai asasnya, Indonesia akan mampu mempertahankan jati diri dan eksistensinya. Tulisan ini menyatakan bahwa memupuk jiwa nasionalisme dalam benak generasi muda sejak kecil akan membuat mereka lebih tangguh menghadapi pengaruh negatif dan perubahan moral yang merajalela di era globalisasi. Maka, dengan memperkuat moralitas dan etika melalui pendidikan Pancasila, generasi muda Indonesia akan lebih siap menghadapi globalisasi dan sekaligus mempertahankan jati diri Indonesia. Nilai-nilai budaya yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia, seperti gotong royong, persahabatan, dan keramahan dalam bermasyarakat, merupakan keistimewaan dasar yang dapat membuat individu Indonesia mencintai dan melestarikan budaya bangsanya sendiri. Namun, ciri masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan santun kini mulai luntur sejak masuknya budaya asing ke Indonesia yang tidak dapat diseleksi dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Maka, dalam hal ini pemerintah memiliki peran penting untuk menjaga nilai-nilai budaya Indonesia dalam kehidupan masyarakatnya. Berikut ini beberapa cara untuk menjaga budaya Indonesia agar tidak terpengaruh oleh budaya asing yang negatif. 1) Menumbuhkan jiwa nasionalisme yang kuat, misalnya semangat mencintai produk dan budaya dalam negeri. 2) Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya. 3) Menanamkan dan mengamalkan ajaran agama dengan sebaik-baiknya. 4) Selektif terhadap budaya asing yang masuk ke Indonesia. 5) Memperkuat dan memelihara jati diri bangsa agar tidak luntur. Dengan demikian, masyarakat dapat bersikap bijak dalam menentukan sikap agar jati diri dan kepribadian bangsa tidak luntur akibat masuknya budaya asing ke Indonesia, khususnya
Upaya Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning di Sekolah Dasar Reva Arda Try Pradima; Muhammad Rifqi Ridho; Lu’lu Atun Azizah; Siti Nurhaliza; Yeni Nuraeni
Journal Transformation of Mandalika, e-ISSN: 2745-5882, p-ISSN: 2962-2956 Vol. 6 No. 9 (2025): September
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jtm.v6i9.5411

Abstract

Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Pembelajaran kooperatif ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivis. Dalam pembelajaran kooperatif diterapkan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Namun di zaman yang sudah meningkat, peserta didik sudah mulai mengalami adanya penurunan dalam minat belajar dikarenakan pendidik yang masih sulit menerapkan metode-metode pembelajaran didalam kelas. Maka dari itu, sangat diperlukan adanya management dalam pembentukan kelompok belajar dengan menggunakan metode cooperative learning untuk meningkatkan minat belajar peserta didik dalam proses pembelajaran. Mengetahui peningkatan minat belajar peserta didik dengan menggunakan metode cooperative learning. Tujuan penulisan paper ini untuk mengetahui dan menjelaskan peranan cooperative learning dalam meningkatkan minat belajar peserta didik