Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Responses of Stomatal Characteristics to Environmental Factors in Fabaceae Trees of the Urban Forest in Maros Regency Yahya, Roslina Yahya; Sukri, Hadija; Nirawati; Djarot, Ira Nurhayati Djarot
Jurnal Wasian Vol. 12 No. 01 (2025): June
Publisher : Forestry Department, University of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62142/xx0wes03

Abstract

The response of plants to environmental conditions is reflected in their stomatal characteristics, including stomatal type, number, and density. This novel research examines the influence of environmental factors on the stomatal characteristics of Fabaceae tree leaves in the Urban Forest of Maros Regency. The study explores the relationship between stomatal traits and environmental variables such as light intensity and air humidity. Data analysis employed Pearson correlation to assess how these variables affect stomatal number and density. The results reveal variations in stomatal types among Fabaceae species: Acacia exhibits diacytic stomata, Dadap Merah (Erythrina crista-galli L) has paracytic stomata, Trembesi shows normocytic stomata, and Sengon (Paraserianthes falcataria L) displays cyclocytic stomata. The study also finds that stomatal number and density are higher in the eastern region compared to the western region. Sengon exhibits the highest stomatal number and density among the species studied, whereas Dadap Merah has the lowest. Correlation analysis indicates that only the External Light Intensity of the Stand (ELIS) significantly affects stomatal number and density at the 0.05 (5%) level. Air humidity does not show a significant impact. These findings highlight the role of light intensity in shaping stomatal characteristics in Fabaceae trees within urban forests, contributing to a deeper understanding of plant-environment interactions and their ecological implications.
PENGARUH PENYULUHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT (KOMPOS DAN KASCING) DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN : The Impact of Extension Programs on the Developmet of Solid Organic Fertilizers (Compost and Vermicompost) Using Livestock Waste Hayat Maddu, Nur Zaman; Nuryahya Abdullah; Haerani, Nining; Nirawati; Yatim, Hertasning; Ramli
Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan Vol. 21 No. 1 (2025): Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr-sosekpenyuluhan.v21i1.420

Abstract

Sebagian besar petani saat ini masih menggunakan pupuk anorganik pada tanaman yang dibudidayakan, karena jenis pupuk ini dapat menyediakan unsur hara dengan cepat, memberikan nutrisi dalam jumlah banyak yang dibutuhkan tanaman, harga yang murah karena disubsidi oleh pemerintah, mudah didapatkan, memiliki kandungan nutrisi yang sudah terukur dan praktis dalam menggunakannya. Akan tetapi tanpa disadari pemakaian pupuk anorganik secara terus-menerus dan berlebihan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, penggunaan pupuk organik sangat dianjurkan untuk mengatasi masalah tersebut dengan memanfaatkan limbah peternakan. Ternak yang dapat memproduksi kotoran yang banyak yaitu sapi, karena sapi banyak dipelihara oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah melakukan penyuluhan kepada peternak dan petani yang memelihara ternak, khususnya ternak sapi, agar kotoran sapi yang berbentuk padat dan limbah pakannya dapat diolah menjadi pupuk organik padat (kompos dan kascing). Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan pengisian kuesioner kepada peserta yang mengikuti penyuluhan. Analisis  data dilakukan secara kualitatif dengan menginterpretasi makna pada data yang telah dikumpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani di Desa Limapoccoe sebagian besar ingin membuat pupuk organik padat (kompos dan kascing), karena menggunakan teknologi sederhana yang murah dan mudah dilakukan. Petani tidak hanya dapat mengurangi biaya produksi, tetapi juga menerapkan sistem pertanian yang ramah lingkungan dan mendukung pertanian berkelanjutan yang bertujuan untuk melindungi lingkungan, menjamin konsevasi energi, meningkatkan kualitas dan keamanan pangan.